Welcome to the Earth .... --- Salam Warkop ---

Halaman

Sabtu, 19 Maret 2011

Wisata Kota Batu

Kemandirian Sektor Wisata di Kota Batu


Kota Batu telah dikenal sebagai salah satu kota pariwisata di Jawa Timur. Selain ditunjang dengan obyek wisata alam pegunungan yang mempesona, Pemerintah Kota Batu juga mengembangkan wisata hiburan modern seperti Jatim Park, Batu Night Spektakuler (BNS), Museum Satwa (Jatim Park II) dan sebagainya semakin memperbanyak pilihan wisatawan untuk datang dan berwisata di kota kecil yang baru berdiri 9 tahun ini. Nampaknya sektor pariwisata memang menjadi ujung tombak pembangunan di kota dingin ini. Tak mengherankan semakin hari, Kota Batu semakin ramai dikunjungi wisatawan.

Meski demikian, sebagai Kota Wisata, Kota Batu nyaris tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Kota Wisata lain seperti Jogjakarta, Bali dan Bogor. Keberadaan Kota Batu sebagai kota baru, tidak bisa dijadikan apologi untuk memaklumi kalah saingnya Kota Batu dibandingkan dengan kota wisata di daerah lain. Kelemahan paling mencolok adalah kurangnya “greget” dan sense of belongin dari masyarakat luas berkenaan dengan pariwisata Batu.

Kritik yang mengemuka terhadap pola pengembangan wisata di Kota Batu adalah bahwa pengembangan wisata di Kota batu adalah tidak terlibatnya masyarakat luas sebagai subyek dan orientasi utama pengembangan pariwisata di Kota Batu. Padahal, integrasi masyarakat dan sense of belonging menjadi modal utama pengembangan wisata di Bali dan Jogjakarta. Masyarakat di dua daerah tersebut benar-benar “memiliki” kota wisata mereka sehingga secara emosional masyarakat mempersiapkan diri menjadi tuan rumah bagi wisatawan. Untuk itulah pemberdayaan masyarakat bertajuk penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi urgen dilakukan dalam menumbuhkan integrasi masyarakat menuju Kota wisata yang mandiri.
Sumber : Simpul Demokrasi

Kerukunan Beragama

Membangun Kerukunan Antar Umat Beragama di Kota Batu


Sesampai di stodio Batu TV, Yogi Eka yang ditunjuk sebagai presenter dalam talkhow kali ini berdiskusi dengan fasilitator. Karena waktu sudah hampir pukul empat sore, Yogi akhirnya mengajak krew KB untuk segera tampil. Untuk melengkapi forum, L. Riansyah, fasilitator outclass Simpul Demokrasi Batu akhirnya diajak ikut naik ke Gardu menjadi salah satu narasumber.

Yogi membuka diskusi dan kemudian memperkenalkan narasumber satu per satu. Selanjutnya yogi memberikan pengantar singkat berkenaan dengan isu kerukunan umat beragama. Selanjutnya Yogi mempersilahkan kepada narasumber secara bergantian untuk memberikan paparan awal. Kesempatan pertama ogi mempersilahkan kepada L. Riansyah ang kebetulan aktif di Pusat Studi dan Pengembangan Kebudayaan (PUSPeK) Averroes.

Rian mengawali paparan dengan menjelaskan bahwa dalam melitat kerukunan umat beragama ada tiga tingkatan atau level, yakni toleransi, koeksistesni dan proeksistensi. Di level tolenransi, antar kelompok keyakinan hidup saling menghormati dan menghargai. Interaksi sosial berlangsung secara harmoni namun masing masing masih menjaga jarak.

Jika level dinaikkan sedikit ke level yang kedua yakni koeksistensi, masyarakat lintas iman tidak hanya saling menghormati, namun sudah mulai mengembangkan dialog dan diskusi lintas keyakinan. Di level ini perbedaan keyakinan tidak hanya dihormati namun juga tidak tabu untuk dipahami didialogkan. Kesadaran masyarakat dalam memahami ajaran pemeluk keyakinan lain menjadi potret interaksi sehingga kerukunan terbangun bukan hanya karena
saling menghormati satu keyakinan satu dengan keyakinan yang lain. Akan tetapi sudah berkurangnya sensitivitas dan kecurigaan antar keyakinan.

Level ketiga adalah level proeksistesi. Pada tingkat ini menurut Rian, masyarakat sudah tidak lagi hanya menduskusikan perbedaan. Kelompok lintas iman tidak saja saling menghormati dan terbiasa berdialog dan saling memahami ajaran saja. Kelompok lintas iman sudah terbiasa menemukan irisan-irisan bersama dalam membangun karya nyata dan mengembangkan peran-peran kemanusiaan. Kerjasama kemanusiaan tentu saja bukan hanya sebuah kegiatan aliansi taktis, atau seremoial yang sifatnya insidental. Namun pola integrasi kelompok agamawan ini sudah menjadi tradisi yang dihasilkan dari proses interaksi sosial yang dalam. Level ketiga ini hanya bisa terwujud ketika toleransi dan ko-eksistensi belum terwujud dengan kuat.

Selanjutnya kesempatan kedua diberikan kepada Arif Erwinardi. Arif menjelaskan tentang kondisi masyarakat Batu yang memiliki karakter agraris. Karenanya interaksi sosial yang mengedepankan toleransi masih cukup kuat. Arif melihat bahwa kerukunan umat di Kota Batu sangat ditopang oleh kerukunan antar iman yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat agraris pedesaan, misalnya di Junggo, Torongrejo kampung tempat Arif tinggal, interaksi sosial menjadi kunci terbangunnya masyarakat yang harmonis. Potret ini diperkuat dengan keberadaan tradisi dan kearifan lokal yang membuat kerukunan tetap terjaga. Arif mencontohkan keberadaan bersih desa. Bersih desa adalah ritual tahunan yang dilakukan untuk menghormati leluhur desa. Dalam kegiatan seperti ini biasanya diakhiri dengan doa bersama lintas iman. Doa bersama menjadi salah satu dialog antar keyakinan yang di beberapa masyarakat menjadi local wisdom dan menjadi simbol kuatnya hubungan antar pengaruh keyakinan.

Selanjutnya, Wulan, mardisetyaningsih dan Rosidah Erawati dalam dialog kali ini secara bergantian berbagi tentang potret pengalaman kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan sehari-hari. Diskusi ini juga mengupas persoalan berkenaan peran agamawan, kerjasama lintas iman di Batu, dan harapan kiprah nyata akan keberadaan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB).
(sumber : Simpul Demokrasi)

Rabu, 02 Maret 2011

PKBM Tunas Harapan


PKBM “TUNAS HARAPAN”
UPAYA MENCERDASKAN MASYARAKAT MELALUI
PENDIDIKAN NON FORMAL


Lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat atau lebih dikenal dengan PKBM adalah lembaga yang pendidikan yang bergerak di bidang non formal, yang meliputi : Pendidikan Kecakapan Hidup (Pendidikan Ketrampilan), juga menangani pendidikan non formal seperti : penyelenggaraan pendidikan pelatihan gender, pendidikan kesetaraan dan lain-lain yang bersifat pemberdayaan masyarakat.

Lembaga pendidikan, PKBM bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Batu bidang Pendidikan Non Formal dalam menyelenggarakan pendidikan kecakapan hidup serta pendidikan pelatihan-pelatihan yang bersifat pemberdayaan.  Lembaga Pendidikan ini dipercaya mengabdi kepada masyarakat oleh Dinas Pendidikan Kota Batu melalui Bidang Pendidikan Non Formal lebih kurang 9 tahun.  Warga belajar yang lulus di lembaga ini banyak yang sudah bekerja dan melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi. 

PKBM “Tunas Harapan” merupakan salah satu lembaga Pendidikan Non Formal yang berada di Desa Oro-Oro Ombo tepatnya di Jln. Panderman Atas RT 02 RW 04 Krajan, berdiri sejak tanggal 30 Maret 2002.

Adapun program-program yang dilaksanakan oleh PKBM “Tunas Harapan” adalah sebagai berikut :
·        Pendidikan Kesetaraan (Kejar Paket B dan C)
·        Keaksaraan Fungsional
·        Ketrampilan Hidup (Life Skill)
·        Marketing Product.

Sejak berdiri hingga sekarang, PKBM “Tunas Harapan” yang diketua oleh Bapak Sukirman telah banyak menghasilkan lulusan untuk program Keaksaraan fungsional, kejar paket B  dan C yang meliputi wilayah kerja Desa Pesanggarahan (Dusun Toyomerto), Temas, Sumberejo dan Oro-Oro Ombo.

Baru-baru ini, pada tanggal 8 September 2010, PKBM “Tunas Harapan” berhasil meluluskan warga belajar kejar paket C sejumlah 28 orang.

Berikut kami tampilkan foto kelulusan Kejar Paket C tahun 2010.


Foto Kegiatan PKBM “Tunas Harapan” untuk bidang Kecakapan Hidup (Life Skill)






Ternak Ulat Hongkong

PELUANG USAHA BETERNAK ULAT HONGKONG
YANG MENJANJIKAN


Desa oro-oro ombo, selain penghasil susu, sayur-mayur dan buah-buahan, juga terdapat usaha Peternakan Ulat Hongkong.  Pusat-pusat peternakan ulat hongkong yang ada di desa oro-oro ombo adalah di wilayah Dusun Krajan terutama RW 02, RW 03 dan RW 04.

Ulat Hongkong merupakan produk pakan burung dan pakan ikan, untuk memenuhi permintaan pasar terutama di luar Kota Batu (Semarang, Kediri, Lumajang dll.).  Selain itu juga untuk meningkatkan penghasilan dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Desa Oro-Oro Ombo.

Dalam rangka itu, maka Pemerintah Desa Oro-Oro Ombo mengucurkan dana bantuan permodalan untuk UMKM berupa pinjaman lunak sebesar 20 juta per kelompok yang masing-masing kelompok 10 orang.  Dengan peminjaman pemodalan tersebut maka dapat digunakan sebagai tambahan modal bagi masing-masing anggota.

Setiap satu kali panen, dengan  modal 2 juta maka diperoleh keuntungan bersih sebesar 500 ribu rupiah setiak kali panen.

Dokumen Penerimaan Pinjaman Modal
Bagi Peternak Ulat Hongkong


Energi Alternatif Biogas

UPAYA PENYELAMATAN LINGKUNGAN
DENGAN  ENERGI ALTERNATIF  “ BIOGAS ”


Desa Oro-Oro Ombo, mayoritas penduduknya adalah Peternak Sapi Perah.  Hal ini terbukti dengan terbentuknya Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) “Sumber Tirto Mulyo” sejak tahun 2009.
Salah satu upaya pemanfaatan limbah kototan sapi tersebut adalah dengan membuat sumber energi alternatig yaitu BIOGAS. 
Sampai saat ini, jumlah biogas yang ada di di desa oro-oro ombo sebanyak 9 unit, yang terdapat di :
·        4 Unit di Dusun Dresel
·        4 Unit di Dusun Krajan
·        1 Unit di Dusun Gondorejo
Masing masing unit bisa digunakan untuk keperluan 5 - 7 rumah tangga.

Dengan adanya biogas tersebut, maka dapat menggantikan kebutuhan akan LPG yang rata-rata 10 tabung LPG setiap bulannya.

Berikut ini Foto salah satu BIOGAS 
yang ada di rumah Bpk. Wiweko Dusun Krajan RW 07











Pasar Wisata Oro-oro Ombo

PASAR WISATA :
TANTANGAN MENCIPTAKAN LAPANGAN USAHA ???


Tahun 2010, Pemerintah Desa Oro-Oro Ombo berinisiatif membuat sebuah Pasar Wisata yang bernuansa Semi Modern, yang nantinya diharapkan mampu membuka peluang usaha dan menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar.  Komitmen ini dibuktikan dengan adanya Pembangunan Sentra Pemasaran Potensi Wisata Kota Batu khususnya yang terdapat di Desa Oro-Oro Ombo.
Pembangunan Pasar Wisata tersebut sudah di mulai sejak akhir bulan Desember 2010, yang sampai saat ini pembangunannya sudah mencapai 60 % dan diharapkan selesai pada bulan Agustus 2011 mendatang dengan pendanaan dari Dana PNPM Pariwisata .
Harapan dari masyarakat sekitar, semoga pasar tersebut dapat menjadi pusat kegiatan masyarakat yang pada akhirnya mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Oro-Oro Ombo.
Untuk satu lokasi berjualan di pasar tersebut, ditetapkan harga sewa sebesar 250 ribu / bulan (Semi Permanen) dan 450 Ribu Rupiah per Bulan (Permanen).  Hal ini mengingat besarnya minat masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam mendukung Program Pemeritah Desa tersebut.

 Berikut ini Foto Pasar Wisata Desa Oro-Oro Ombo



Brosur Demam Berdarah

CARA TEPAT MENCEGAH DEMAM BERDARAH
PEMBERSIHAN SARANG NYAMUK ( PSN )


Berdarah hanya ditularkan melalui nyamuk Demam Berdarah (Aedes Aegypti) yang berkembang biak didalam genangan air jernih didalam maupun disekitar rumah bukan di got / comberan. 
Membunuh nyamuknya saja belumlah cukup selama jentik - jentiknya masih dibiarkan hidup.   Karena itu upaya yang paling tepat untuk mencegah demam berdarah adalah :

1.         Bersihkan (kuras ) tempat penyimpanan air (seperti bak manid / WC, drum, dll.) seminggu sekali.
2.         Tutuplah kembali tempayan rapat-rapat setelah mengambil airnya, agar nyamuk Demam Berdarah tidak dapat masuk dan bertelur disitu.
3.         Gantilah air di vas kembang dan di pot tanaman air setiap hari.
4.         Kubur atau buanglah pada tempatnyaa, plastik dlan barang-barang bekas yang bisa digenangi air hujan.
5.         untuk tempat-tempat air yang tidak mungkin atau sulit dikuras, taburkan bubuk ABATE dalam genangan air tersebut untuk membunuh jentik-jentik nyamuk.  Ulangi hal ini setiap 2-3 bulan sekali atau peliharalah ikan di tempat itu.
6.         Takaran penggunaan bubuk ABATE adalah sebagai berikut : untuk 10 liter air cukup dengan 1gram untuk ABATE atau 10 gram untuk 100 liter dan seterusnya.  Bila tidak ada alat menakar, gunakan sendok makan.  Satu sendok makan peres (yang diratakan diatasnya) berisi 10 gram Abate. Anda tinggal membaginya atau menambahnya sesuai banyaknya air yang akan diabatisasi. Takaran tak perlu tepat betul.

GEJALA DEMAM BERDARAH

1.         Mendadak panas tinggi selama 2 sampai 7 hari
2.         Tampak bintik-bintik merah pada kulit.
3.         Kadang-kadang terjadi pendarahan di hidung (mimisan).
4.         Mungkin terjadi muntah atau berak darah.
5.         Sering terasa nyeri di ulu hati.
6.         Bila sudah parah, penderita gelisah. Tangan dan kakinya dingin dan berkeringat

Apa yang harus dilakukan bila timbul gejala ?
1.         Beri penderita minum yang banyak.
2.         Kompres dengan air es.
3.         Beri obat turun panas.
4.         Cepat bawa ke dokter, puskesmas atau rumah sakit bila kaki serta tangan penderita terasa dingin.

INGAT ! ! !
LEBIH BAIK MENCEGAH
DARI PADA MENGOBATI

Juru Pemantau Jentik

PROGRAM UNGGULAN KIM WARKOP
J U M A N T I K

Salah satu kegiatan Kim warkop yang paling menonjol pada tahun 2010 adalah kegiatan sebagai jumantik (Juru Pemantau Jentik) nyamuk demam berdarah.  Hal ini karena melibatkan PKK Desa, PKK RW, serta dari pihak Dinas Kesehatan Kota Batu sehingga terkesan sangat menyeluruh di Desa Oro-Oro Ombo.  
Pada September 2010, KIM Warkop Desa Oro-Oro Ombo, membentuk Tim PSN yang beranggotakan Kader PKK Desa yang terdiri dari 13 Orang Perwakilan Tiap RW yang dikomandani oleh Ketua Tim penggerak PKK Desa Oro-Oro Ombo yaitu : Sulistyowati.
Kegiatan tersebut berupa :
Penyuluhan tentang demam berdarah di masing-masing RW
PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) Demam berdarah
Pembagian Bubuk Abate
Fogging.

Dokumentasi Kegiatan Kim Warkop


keterangan foto (searah jarum jam):
1.  Ketua KIM Warkop - Sdr. Wariyaji Menyuluh warga
2.  Pemeriksaan Tandin air oleh Kader Jumantik
3. Diskusi dan Penyuluhan Jumantik 
4. Tim PSN / Jumantik Desa Oro-oro Ombo


Bedah Rumah

PROGRAM “BEDAH RUMAH” UPAYA
PENGENTASAN KEMISKINAN

Salah satu Program Pemerintah Desa Oro-Oro Ombo yang sangat diharapkan bagi upaya Pengentasan Kemiskinan adalah “Bedah Rumah”.  Di Desa Oro-Oro Ombo, setiap tahunnya dianggaran pembangunan 2 unit rumah warga miskin yang bisa “dibedah” (Baca : renovasi) agar layak huni.
Untuk tahun 2010, Program “Bedah Rumah” tersebut dilaksanakan di 2 (dua) lokasi yaitu :
1.      RW 02 Dusun Krajan Desa Oro-Oro Ombo Rumah Ibu Sriatin.
2.      RW 03 Dusun Krajan Desa Oro-Oro Ombo Rumah Ibu  Poninten.
Yang masing-masing menerima anggaran sebesar 10 Juta rupiah.  Serta tidak lupa semua itu bisa terlaksana dengan baik berkat swadaya masyarakat yang berupa gotong royong dalam membangun rumah tersebut.

Foto Kegiatan Bedah Rumah di Desa Oro-Oro Ombo

FOTO PERBAIKAN RUMAH WARGA 
(B. Sriatin RW. 02 )



Kondisi 0 % 


Kondisi 50 % 


Kondisi 100 % 


FOTO PERBAIKAN RUMAH WARGA 
(B. Poninten RW. 03 )


Kondisi 0 % 

Kondisi 50 % 

Kondisi 100 % 












Selasa, 01 Maret 2011

Poduk Unggulan KIM WARKOP

KIM WARKOP terletak di Desa Oro- oro Ombo Kota Wisata Batu, adapaun produk unggulan KIM WARKOP oro - oro ombo :
APEL
Di desa Oro-oro Ombo juga terdapat Perkebunan Apel

SAPI PERAH
Desa Oro oro Ombo juga banyak terdapat peternak Sapi Perah, yang mana tiap hari hasil dari sapi perah tersebut diambil oleh KUD

   GERABAH                                                                                               
Selain itu juga ada gerabah
 
KERIPIK TEMPE

HIASAN KACA


 

Lomba LCCK di Dinas Kominfo Propinsi


Untuk Lomba Cerdik Cermat Komunikastif tahun ini Kota Wisata Batu di wakili oleh KIM WARKOP dari desa Oro-oro Ombo Kota Batu, yang dilaksanakan di Dinas Kominfo Propinsi Jawatimur.
Peserta KIM WARKOP sangat antusias menjawab pertayaan setiap pertanyaan yang diajukan oleh dewan juri,
Selain itu KIM WARKOP desa Oro Oro Ombo Kota Wisata Batu juga menunjukkan produk unggulan mereka, dimana produk unggulan KIM WARKOP terbuat dari limbah sampah yang diolah dan dimanfaatkan untuk dikemas menjadi produk unggulan.
Produk unggulan sementara ini yang banyak diminati adalah taman mini dari tempurung kelapa dan bahan - bahan lainnya. Dewan Juripun terkagum dengan produk unggulan yang dihasilkan oleh KIM WARKOP tersebut, dapat dilihat dari pertanyaan seputar Produk unggulan tersebut.
 
Dan dengan antusinya Ketua KIM WARKOP menjelaskan produk unggulan tersebut, terbukti dengan semangat yang digambarkan di bawah ini:
 
Dengan semangat yang tersisa dari perjalanan yang cukup melelahkan karena macet, ketua KIM WARKOP masih bisa menunjukkan semangat untuk menjawab semua pertanyaan yang diajukan Dewan Juri,