Welcome to the Earth .... --- Salam Warkop ---

Halaman

Kamis, 25 Agustus 2011

KIM WARKOP : Selamat Idul Fitri 1432 H

Kalau engkau tak mampu menjadi beringin
yang tegak di puncak bukit
Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik,
yang tumbuh di tepi danau

Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar,
Jadilah saja rumput, tetapi rumput yang
memperkuat tanggul pinggiran jalan

Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya
Jadilah saja jalan kecil,
Tetapi jalan setapak yang
Membawa orang ke mata air

Tidaklah semua menjadi kapten
tentu harus ada awak kapalnya….
Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi
rendahnya nilai dirimu
Jadilah saja dirimu….
Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri

Hanya Enam Desa Cairkan ADD Tahun 2011

BATU - Anggaran Dana Desa (ADD) Kota Batu, akhirnya kemarin cair. Namun dari 24 desa / kelurahan yang ada, hanya ada ADD untuk enam desa dan kelurahan yang bisa dicairkan. Sedangkan desa lainnya, menunggu penyelesaian laporan pertanggungjawaban penggunaan ADD tahun sebelumnya.
Imam Suryono, Kabag Pemerintahan Kota Batu membenarkan pihaknya mencairkan ADD untuk enam desa dan kelurahan. ADD tersebut untuk Torongrejo,  Songgokerto, Pandanrejo, Ngaglik, Sumbergondo, dan Pendem. Besarnya, kisaran Rp 450 hingga Rp 550 juta.
’’Pencairan ADD ini adalah tahap pertama sebesar 50 persen. Sedangkan tahap kedua akan cair sekitar Oktober nanti,’’ ungkap Imam Suryono.
Mantan Camat Bumiaji ini menambahkan, dia tidak tahu kapan ADD untuk desa dan kelurahan lainnya bisa cair. ADD bisa cair setelah mereka menyerahkan LPJ ADD tahun 2010 lalu. Jika LPJ tidak diserahkan, ADD untuk tahun 2011 ini dipastikan tidak bisa cair.
Menurutnya, desa / kerlurahan memang sudah menyatakan menyelesaikan LPJ. Namun hingga kemarin, bukti laporan belum kunjung diserahkan oleh para kades maupun Lurah se kota ini. Menurutnya, tuntutan dalam membuat SPJ akan semakin tinggai dalam akhir tahun 2011 nanti. Masalahnya, LPJ tahun ini harus selesai tahun ini juga sehingga tidak molor seperti sekarang ini.

Istirahat Dulu di Masjid Bintang

BATU – Masjid Bintang tidak hanya didirikan di Kota maupun Kabupaten Malang, tetapi juga berada di Kota Batu. Masjid darurat dengan fasilitas khusus untuk para pemudik selama lebaran ini, bertengger di Jalan Gajahmada atau depan Masjid An Nur utara Alun-Alun kota ini.
‘’Tujuan pendirian Masjid Bintang ini, untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas di Kota Batu, terutama bagi pemudik. Kami harus memberikan pelayanan prima kepada masyarakat saat mudik Lebaran tahun ini,’’ ungkap Kasat Lantas Polres Batu, AKP Budi Adhy Buono S.I.K .
Menurutnya, petugas Polres Batu khususnya Satuan Lantas harus mengantisipasi padatnya arus lalu lintas saat lebaran nanti. Apalagi para pemudik akan bersatu dengan wisatawan, yang dipastikan sudah memadati Kota Wisata ini mulai Minggu depan.
Menurutnya, Masjid Bintang menyediakan beberapa fasilitas kepada para pengguna kendaraan. Antara lain, pijat repleksi dan penyediaan obat-obatan. Sedangkan dalam tenda besar tersedia sarana TV sehingga bisa dinikmati oleh para pemudik atau wisatawan yang bersantai.
‘’Mereka (pemudik) atau wisatawan, bisa berkunjung di sini (masjid) untuk istirahat sambil menikmati semua fasilitas secara gratis. Jadi jika anda lelah atau gantuk, jangan sampai meneruskan perjalanan karena akan sangat berbahaya. Lebih baik istirahat dulu, lalu melanjutkan perjalanan,’’ tegasnya.
Ditambahkan, program Masjid Bintang merupakan agenda pelayanan Polda Jatim kepada pemudik lebaran. Masjid itu sebenarnya layak dilengakpi dengan AC. Hanya saja suasana Kota Batu sudah sangat sejuk, sehingga tidak perlu AC lagi.
‘’Walaupun wilayah Kota Batu tidak seluas kota lain di Jatim, namun kami tetap berupaya maksimal mengamankan arus mudik maupun arus balik mulai H-2 hingga H+7. Petugas gabungan sudah berada objek wisata, Pos Pam Operasi Ketupat Semeru 2011 dan Masjid Bintang ini,’’ tegasnya mendampingi Kapolres Batu, AKBP Gatot Soegeng Soesanto. 
Selain itu, Polres siap memberikan pelayanan pengawalan untuk kegiatan mudik roda dua secara bersama. Syaratnya, mereka harus melapor dulu, sehingga Polres bisa mengangendakan pengawalan demi menjaga keselamatan.
Warga Kota Batu, tentu langsung merespon positif kegiatan Satlantas ini. Sulaiman, salah satu takmir masjib Annur menjelaskan, kegiatan tersebut sangat baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Selama ini angka kecelakaan cukup tinggi, karena padatnya arus mudik. Dengan Masjid Bintang dan pengawalan, keselamatan para pemudik tentu akan lebih terjamin.
‘’Pelayanan Masjib Bintang maupun pelaksanaan pengawalan, benar-benar akan dirasakan oleh masyarakat,” paparnya.

Senin, 22 Agustus 2011

Sembako Gakin Disebar

BATU – Paket sembako untuk keluarga miskin (gakin) Kota Batu, mulai digulirkan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindakop), Jumat (19/8) kemarin. Warga gakin cukup membayar Rp 3000 per paket paket sembako senilai Rp 50 ribu.
Paket itu langsung dikirimkan ke desa dan kelurahan. Daerah yang sudah mendapatkan pengguliran antara lain, Desa Bulukerto 136 paket, Punten 115 paket, Gunungsari 169 paket, Tulungrejo 295, Sumbergondo 108 paket, Sumberbrantas 165 paket. Dan masing-masing paket berisi tiga kilogram beras, dua kilogram gula, dan satu liter  minyak goreng.
‘’Total gakin yang menerima paket sebanyak 5.817 orang, seperti data dari BPS 2010. Sisa dari orang yang belum mendapatkan, juga akan kami berikan dalam bulan Ramadan ini,’’ tegas Kepala Disperindagkop dan UKM Kota Batu, M.Chori
Selain itu, pihaknya juga membuka bazar sembako dengan harga murah di Pasar Besar Batu. Dengan persediaan beras 1,5 ton, yang harga per kilogramnya Rp 6.100. Dua ton gula pasir harga per kilo Rp8.400. Serta 200 liter minyak goreng dengan harga Rp 9.200 per liter.

Selasa, 16 Agustus 2011

Baru Lima Desa Berikan LPJ ADD

BATU – Deadline yang diberikan Bagian Pemerintahan kepada Kelurahan / Pemerintah Desa untuk menyerahkan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) per 15 Agustus, ternyata belum bisa mendorong mereka untuk memenuhinya. Faktanya, hingga batas waktu habis hanya lima kelurahan / desa yang sudah menyerahkan LPJ.
Padahal Kota Batu memiliki 24 desa dan kelurahan. Otomatis Anggaran Dana Desa (ADD) molor akibat LPJ belum diserahkan. ‘’Baru lima desa yang sudah menyerahkan, sedangkan lainnya masih belum,’’ ungkap Imam Suryono, Kabag Pemerintahan Kota Batu.
Desa dan kelurahan yang sudah menyerahkan LPJ, yakni Desa Torongrejo, Kelurahan Temas, Pesanggrahan, Songgokkerto dan Kelurahan Ngaglik. Sedangkan yang lainnya masih belum ada penyerahan bukti fisik.
Sekedar diketahui,  24 desa/kelurahan di Batu akan menerima  ADD sebesar Rp. 450 - 550 juta. Besaran penerimaan itu tergantung dari luas wilayah, jumlah penduduk dan proposal yang diajukan oleh Desa atau Kelurahan.

Senin, 15 Agustus 2011

H-4 Truk Dilarang Masuk Batu

BATU - Mengantisipasi lonjakan arus wisatawan saat liburan Lebaran nanti,  Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Kota Batu telah mengambil dua sikap. Yakni, melarang beroperasinya kendaraan berat pada H-4 sampai H+1 Lebaran kecuali truk tangki pengangkut BBM.
Sedangkan membludaknya parkir kendaraan wisatawan di obyek wisata, yang juga menjadi penyumbang kemacetan arus lalu lintas lantaran ruas jalan digunakan parkir, telah disiapkan dua lokasi parkir alternativ. Yakni, mengakses jalan kawasan Panderman Hill, dan areal luar Stadion Brantas.
Kadis Perhubungan, Komunikasi dan Informasi, Hidayat Murtadlo menjelaskan, lonjakan arus lalu lintas di Kota Batu terjadi pada saat sehari sampai dua hari setelah Lebaran. Karena itu, lanjut dia, pihaknya sudah menyiapkan berbagai langkah antisipasi kemacetan. Diantaranya pengaturan parkir dan membina juru parkir.
“ Untuk Jatim Park 2 misalnya, disiapkan area parkir tambahan di jalan yang mengakses ke Panderman Hill,” ungkapnya yang menambahkan pihaknya telah berkomunikasi dengan manajemen perumahan elit itu. “ Jadi disaat area parkir Jatim Park 2 penuh, kendaraan wisatawan diarahkan ke jalan yang mengakses Panderman Hill,” timpalnya.
Sedangkan pembinaan kepada 400 hingga 500 jukir yang menempati 100 lokasi parkiran, juga segera diagendakan. Namun pembinaan itu, dilakukan kepada para koordinator parkir.“ Mereka akan dibimbing  tentang teknis pengaturan arus lalu lintas, yang tidak sampai menimbulkan kemacetan, menjaga keamanan, tidak menaikan tarif parkir diluar ketentuan serta bersikap ramah,’’urainya.
Sedangkan menyangkut jalan alternatif, tetap diarahkan melewati Jalan Wukir hingga tembus Jembatan Brantas di Pendem. “ Kondisi jalannya memang kurang bagus, tapi kami segera koordinasi dengan   Bina Marga  untuk pembenahan sementara,” tandasnya.
Jalan alternatif lainnya, dari arah Sengkaling melewati Simpang Lima Junrejo. Sedangkan dari arah Karanglo bisa lewat Kalilanang tembus Desa Sidomulyo. Sedangkan akses wilayah barat, bisa  melewati Jalan Indragiri kemudian menuju Selecta. “ Di Jalan Indragiri sudah dipasang rambu penujuk arah walau bentuknya masih sederhana,” ujarnya.
Nantinya, petugas dari dinas tersebut yang diterjunkan sebanyak 35 personil tak boleh libur selama lebaran, bergabung dengan aparat kepolisian.

Jumat, 12 Agustus 2011

Alat Kejut Pembunuh Bakteri Susu


Sistem kejut listrik merupakan salah satu cara membunuh bakteri negatif.Sistem thermal atau pengaturan suhu, meski meningkatkan umur susu,terkadang membuat susu semakin rusak.

Malang - Seorang anak pemilik sapi perah mendadak sakit setelah meminum susu segar di Desa Sragi, Songon, Banyuwangi, Jawa Timur, pada 2009. Padahal susu tersebut sudah dimasak. Sudah puluhan anak mengalami kasus serupa.

Hadi Apriliawan merasa penasaran. Mahasiswa Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya ini segera mencari referensi mengenai penyebabnya. Dari pencariannya, Hadi menyimpulkan bahwa anak itu sakit akibat susu segar yang dimasak pada suhu 60 derajat Celsius. Pada suhu itu, susu segar masih mengandung berbagai bakteri, meski susu dalam kemasan. Padahal susu yang salah kelola bisa rusak.Susu menjadi sehat karena bakteri negatif, seperti coliform, mati. . Pembunuhan bakteri sering menggunakan metode thermal atau pemanasan, seperti pasteurisasi, yaitu pemanasan pada suhu 60-100 derajat Celsius. Cara ini tak menghilangkan spora bakteri, walaupun bisa memperpanjang umur simpan susu.
Bahkan sejumlah kandungan dalam susu, termasuk protein whey, terlarut. "Bakteri positif juga terbunuh," kata mahasiswa kelahiran 21 April 1989 ini. "Susu yang baik adalah susu dengan sedikit jumlah bakteri, tidak mengandung spora mikroba patogen...."Hadi lantas mencoba membuat alat pengolah susu yang aman. Alat pembunuh bakteri tanpa"melukai" bakteri positif. Susu rusak, secara fisik, sebenarnya mudah dikenali dari aroma, rasa, dan bentuk yang menggumpal. Rusaknya fisik susu juga bisa diketahui dari perubahan kimiawi dan organoleptis.Tapi bakteri negatif dalam susu sulit dideteksi. Padahal bakteri ini umumnya menjadikan zat gizi dalam susu sebagai sumber energi, makanan, atau penunjang perkembang biakannya. Susu tercemar bakteri jahat bisa semakin rusak apabila cara penyimpanannya salah.
Dalam penelitiannya, Hadi menggunakan bakteri coliform sebagai indikator polusi, seperti penelitian lain, pada umumnya. Coliform, yang tumbuh baik pada suhu 44-46 derajat Celsius, tetap mampu tumbuh pada suhu -2 ataupun 50 derajat Celsius. Keberadaan bakteri ini menunjukkan besar kemungkinan bakteri membahayakan lain tumbuh subur.Lima bulan sejak September 2009, satu alat dibuat, yakni Laban Elektrik. Laban merupakan bahasa arab, yang berarti susu. Jika dibuat dalam skala rumah tangga, biaya membuat Laban Elektrik sebesar Rp 3 juta. Alat itu menjadikan Hadi sebagai pemenang lomba Pekan Kreativitas Mahasiswa. Ia masuk 10 besar pemenang acara Pemuda Berprestasi Berbasis Iman dan Taqwa Kementerian Pemuda dan Olahraga dan mendapat hadiah Rp 15 juta.
Laban Elektrik sangat sederhana. Sebelum masuk ke alat itu, susu terlebih dulu didinginkan. Susu kemudian dimasukkan ke tangki bahan. Alat di-setel pada tegangan 20-80 kilovolt dan dinyalakan beberapa detik. Semakin rendah tegangan, proses penyalaan alat semakin lama. Setelah alat dimatikan, susu sehat dikeluarkan melalui tempat pengeluaran.Kejutan listrik tegangan tinggi [pulsed electric field) menyebabkan mikroorganisme yang terkandung pada susu mati. Kematian bisa terjadi akibat aktivitas metabolisme yang sudah tak normal. Kejutan meningkatkan metabolisme tubuh sel terlalu tajam sehingga mengganggu kerja dan fungsi fisiologis sel."Kematian mikroba akibat kejutan listrik tegangan tinggi karena dipengaruhi oleh kerusakan struktur sel lain, seperti rusaknya membran sito-plasma sel," kata Hadi. "Alat ini bisa mematikan bakteri negatif dan mempertahankan bakteri positif."
Sistem kejut listrik ini menjadi penyempurna metode thermal yang diteliti seniornya sebelumnya. Alat pengolah susu-metode thermal-dengan sistem kejut listrik ini menguntungkan karena mematikan bakteri dalam waktu singkat, berbiaya murah, dan hemat listrik.Alat ini tak hanya berlaku pada pengolahan susu, tapi juga pada benda cair lain, seperti minuman atau makanan. Laban menarik minat sebuah perusahaan susu. Hadi pernah ditawari memproduksi alat secara massal. Namun ia menolaknya.Hadi beralasan masih perlu menyempurnakan tangki bahan agar bisa dibuat dalam skala rumah tangga. Dengan begitu, tetangganya bisa membuat alat ini sendiri.

Nurus Saadah : Panti Asuhan terbaik se-Jatim

BATU - Prestasi emas dari Kota Batu, tidak hanya berasal dari sekolah,
olahraga maupun prestasi Satpo PP. Kini menyusul Pondok Pesantren sekaligus panti asuhan Nurus Saadah, juga baru saja dinobatkan sebagai panti asuhan terbaik se-Jatim dalam lomba panti asuhan berprestasi yang digelar Dinas Sosial Provinsi Jatim.
Karena keberhasilan itu, Pesantren belokasi di Jalan Imam Bonjol III Kota Batu, ini berhak mewakili Jatim ke lomba tingkat nasional. Bahkan, pengasuh Ponpes Nurus Sa’adah, KH Munir Fatkullah sudah diundang ke Istana Negara untuk mengikuti upacara peringatan detik-detik Proklamasi bersama Presiden SBY, 17 Agustus mendatang.
’’Undangan sudah kami terima, dan kami siap mengikuti upacara detik-detik proklamasi bersama Presiden, 17 Agustus nanti,’’ ungkap Munir Fatkullah.
Menurutnya, penilaian tingkat nasional akan dilakukan sehari setelah upacara peringatan detik-detik proklamasi. Penilaian diawali dari administrasi. Ponpes putri ini memang mengkhususkan untuk mengasuh anak yatim dan kaum duafa.
Para santri selain dibekali ilmu-ilmu agama, juga diwajibkan belajar pada sekolah umum, mulai SD hingga SMA sesuai dengan umur mereka. Selain itu juga mendapatkan keterampilan mengoperasikan komputer, dan fasilitas tersebut sudah memadai di Ponpes itu.
Ketrampilan praktek usaha  seperti pembuatan kripik kentang, mukena, hiasan jilbab maupun sandal hias, juga diajarkan sehingga kelak jika mereka sudah tidak nyantri di Ponpes itu, diharapkan sudah bisa mandiri di tengah masyarakat.
Pihak pengelola, juga selalu bersinergi dengan warga sekitar maupun warga kampung lainnya. Salah satu kegiatan sinergitas itu, berupa pengajian rutin yang diasuh oleh KH Munir.

Senin, 08 Agustus 2011

KIM Warkop Menerima Kunjungan dari Kota Malang


Cak Wariyaji
Sabtu, 6 Agustus 2011, KIM Warkop kedatangan tamu dari Daerah Buring-Kota Malang yaitu Bapak Agus Setiono beserta ibu.  Adapun maksud dan tujuan kedatangan beliau adalah untuk mengetahui lebih lanjut tentang cara berternak ulat hongkong.

Seperti di beritakan oleh KIM Warkop pada blog ini, bahwa Desa Oro-Oro Ombo khususnya wilayah Dusun Krajan RW 02, 03 dan 04 merupakan wilayah Peternak Ulat Hongkong.  Pada kesempatan tersebut kami mengatarkan beliau kepada Ibu Sri Pangestutik dan Bapak Paulus (RW 04 Dusun Krajan) guna kepentingan tersebut.

Dari dialog yang dilakukan tampaknya ada rasa ingin tahu dan keinginan kuat untuk mencoba beternak ulat hongkong di daerahnya.

Dari kedatangan beliau, maka kami mendapat gambaran bahwa Media Blogger di internet merupakan saran yang efektif untuk dapat menginformasikan kepada dunia luar tentang keadaan dan potensi desa yang sampai saat ini belum terekspos keluar, sehingga sangat mungkin dikembangkan lebih lanjut terhadap potensi yang lain yang ada di Desa Oro-Oro Ombo.   Serta tidaklah menutup kemungkinan untuk dilakukan tindakan lebih lanjut dalam mensikapi apa yang telah terjalin dari komunikasi tersebut sehingga bisa dimungkinkan untuk mempromosikan potensi yang ada guna peningkatan ekonomi dari masyarakat yang ada.

Tampaknya hal tersebut sangat mungkin dilakukan mengingat sumber daya yang ada sudah mampu untuk “bermain” di dunia maya, namun sayangnya hal tersebut terkendala oleh kurangnya perhatian dari Pemerintah Desa maupun Dinas terkait dalam hal pengadaan sarana dan prasarana sampai saat ini.

Terima kasih kepada keluarga Bapak Agus Setiono beserta ibu, tak lupa kami mohon maaf bila ada salah kata atau tingkah laku kami yang kurang sopan dalam menemani kunjungan bapak dan ibu.  

Salam Warkop.

Minggu, 07 Agustus 2011

Sari Apel Brosem Tembus 30 Ribu Dus


BATU-Sari Apel produksi Brosem masih jadi komoditi unggulan Kota Batu. Baru sepekan Bulan Ramadan, pemesanan  Sari Apel Brosem dari berbagai daerah sudah meningkat drastis. Pemesanan Sari Apel  yang bersentra produksi di Bromo Semeru, Sisir itu bakal terus meningkat saat menjelang Lebaran nanti.
Komisaris Brosem, Ismail mengatakan, pemesanan khusus untuk Bulan Ramadan mencapai 30 ribu dus. Pemesanan ini sangat tinggi dibandingkan bulan-bulan biasa dan Bulan Ramadan tahun lalu.
“Pada hari-hari normal sebelum Bulan Ramadan, pemesanan hanya mencapai 350 dus sampai 400 dus. Satu dus, isinya 40 gelas ukuran 120 mili. Tapi sekarang (Bulan Ramadan,red) permintaan sudah mencapai 30 ribu dus,” jelas Ismail.
Dia menjelaskan, pemesan berasal dari Batu, Malang, Surabaya, Madura dan berbagai daerah di Jawa Timur. Bahkan terdapat sejumlah pemesan dari luar Jawa Timur, seperti Bali. “Kami sudah menerima order sejak Bulan Juni dan Juli lalu. Produksi untuk memenuhi pemesanan pada Bulan Ramadan juga sudah dilakukan pada Juni dan Juli bersamaan dengan dimulainya pemesanan,”  terangnya.  Saat menerima order pada bulan lalu, pihaknya langsung mengirim kepada para pemesan.
Ismail memprediksi permintaan Sari Apel produksi Brosem bisa lebih dari 30 ribu dus hingga saat Lebaran. Ini karena Sari Apel Batu sudah dikenal luas dengan harga yang terjangkau dan kualitas unggul.
“Produksi kami menggunakan sari apel murni dan gula. Kami tidak menggunakan bahan pembuat rasa. Sari Apel Brosem sangat mengutamakan rasa dan kualitas. Kami berusaha dengan jujur,” kata dia. Hal inilah yang membuat permintaan Sari Apel Brosem meningkat dari tahun ke tahun.
Jika dibandingkan Bulan Ramadan tahun lalu, lanjut Ismail, pemesanan Sari Apel Brosem tahun ini lebih meningkat. Bulan Ramadan tahun lalu, kata dia, pemesanan Sari Apel berkisar sekitar 20 ribu dus. Berarti pada tahun ini meningkat 10 ribu dus.
Kendati harga bahan pokok, apel dan gula naik disaat produksi Sari Apel sedang meningkat, Ismail memastikan pihaknya tidak menaikan harga. “Harga jual yang kami berlakukan seperti pada saat norma, yakni Rp 28.500 per satu dus,” pungkasnya.

Kamis, 04 Agustus 2011

Dana Jamkesda Kota Batu Sudah Ludes

BATU - Tujuh bulan berjalan, dana Jamkesda Kota Batu sudah terserap Rp 1,3 miliar. Anggaran tersebut digunakan untuk 6 ribu pemegang Jamkesda, dan pengguna surat keterangan miskin (SKM) yang sebelumnya diusulkan pihak kelurahan dan kecamatan.
Endang Triningsih, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu menjelaskan, anggaran Jamkesda yang disediakan APBD Kota Batu, sudah habis. Dinkes harus mengajukan anggaran lagi lewat PAK, yang akan dibahas September nanti.
’’Kami mengajukan Rp 300 juta dalam PAK, yang akan segera dibahas di gedung dewan. Saya kira tambahan itu cukup mengcover pemegang kartu Jamkesda hingga akhir tahun ini,’’ ungkap Endang.
Menurutnya, anggaran paling banyak digunakan pembayaran tunggakan kepada Rumah Sakit Baptis sebesar Rp 300 juta untuk tahun 2010. Saat itu, Pemkot masih memiliki tunggakan tiga bulan terakhir karena klaim dari RS tersebut juga ada keterlambatan.
‘’Dulu ada perubahan system, sehingga ada tunggakan untuk akhir tahun 2010 sehingga kami tidak bisa melakukan pembayaran pada akhir tahun. Tunggakan itu harus kami bayarkan tahun 2011, sehingga membebani anggaran tahun ini,’’ tambah Koordinator IDI Komisariat Malang Barat ini.
Ditambahkan, penyakit pemegang Jamkesda maupun SKM, tergolong cukup berat. Antara lain, penyakit bronchitis, diabetes, stroke, ginjal hingga kolesterol. Padahal pada tahun-tahun sebelumnya, jenis penyakit tersebut lebih banyak diderita oleh kalangan menengah ke atas atau orang-orang kaya.
‘’Kami tahu penyakitnya, karena ada pemeriksaan sebelum dirujuk ke RS. Khusus untuk SKM, saya menandatangani 3-4 permohonan per hari,’’ pungkasnya. Jenis penyakit tersebut, tambahnya, terus menyerang warga kurang mampu itu karena tidak memperhatikan kesehatan, utamanya bagi para perokok.

Dusun Ngandat, Juarai Kampung Bersih Narkoba Jatim


JUNREJO – Kota Batu tidak hanya mendapatkan medali PORPROV III di Kediri, dan tidak pula hanya medali emas kompetisi paduan suara remaja di Pattaya-Thailand. Lebih dari itu, juga menyabet juara satu Kampung Bersih Narkoba tingkat Jatim.
Kampung Bersih Narkoba tersebut, diwakili oleh Dusun Ngandat, Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo. Penilaiannya sendiri, dilakukan sejak 10 Juli lalu. Kreterianya, dimulai dari administrasi, dan Ngandat harus bersaing dengan wakil Kabupaten Lumajang untuk mewakili Bakorwil Malang.
‘’ Kami akhirnya lolos dan mewakili Bakorwil Malang, melaju ke tingkat Jatim,’’ ungkap Karjono, Ketua Gerbank (Gerakan Batu Anti Narkoba) Desa Mojorejo.
Menurutnya, Dusun Ngandat harus bersaing dengan lima wakil Bakorwil yang ada di Jatim. Mereka berasal dari perwakilan Madiun, Sidoarjo, Blitar dan Madura. Ketika mengikuti penilaian, tim juri langsung turun ke lokasi untuk pengecekan hingga wawancara dengan warga.
‘’ Tim juri itu berasal dari Polda Jatim, Dinkes Jatim dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jatim,’’ tegas Ketua Karang Taruna Desa Mojorejo ini.
Menurutnya, dia berani menjamin Ngandat menjadi Kampung Bersih Narkoba. Itu artinya warga setempat bebas dari narkoba selama tahun 2010 dan 2011 sehingga layak dinobatkan menjadi Kampung Bersih Narkoba tingkat Jatim.
‘’Saya tahu persis isi kampung sini, dan berani menjamin jika warga bebas narkoba, baik pengguna maupun pengedar. Saya sangat akrab dengan pemuda-pemuda maupun warga lain, sehingga mengetahui persis kondisi warga sini selama dua tahun terakhir,’’ tegasnya.
Pihaknya tidak hanya mempersiapkan kampung bebas narkoba menjelang penilaian saja, melainkan dipersiapkan sudah sejak lama. Dia bersama petugas BNN Kota Batu, dan petugas medis biasa menggelar penyuluhan anti narkoba ke kampung-kampung. Penyuluhan itu juga dilakukan pada pertemuan PKK, Posyandu hingga jamaah tahlil setiap pekan.
Sayangnya, sang jawara pengelola kampung bersih narkoba itu belum seberntung atlit dan official PORPROV. Jika atlit mendapatkan bonus hingga Rp 10 juta untuk peraih medali emas, pengelola kampung bersih narkoba tidak ada penghargaan dari Pemkot Batu.
‘’Biaya untuk mengikuti lomba sekitar Rp 19 juta. Bahkan uang pribadi saya juga ludes, dan kini belum kembali. Meski kami juara, namun belum ada penghargaan atau bonus,’’ ungkap Karjono.

Senin, 01 Agustus 2011

Temuan Obat Diabetes dari Jamur Tiram

MALANG - Ajang pekan ilmiah mahasiswa nasional (Pimnas) 2011 memang telah berlalu. Namun karya-karya besar yang dilahirkan mahasiswa dalam ajang ini masih menjadi buah bibir. Salah satunya adalah karya mahasiswa fakultas kedokteran (FK) Universitas Brawijaya (UB) Malang berjudul Stempowering (Stem Cell Empowering) : Inovasi Pengembangan Terapi Auto-Regenerasi Pankreas Berbasis Mobilisasi Hematopoietic Stem Cell pada Mencit Model DM Menggunakan Ekstrak Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus)".
Banyak harapan agar temuan ini diaplikasikan dalam bentuk produk sehingga bisa dikonsumsi oleh masyarakat.
”Ini memang baru penemuan awal, butuh tiga sampai empat langkah lagi untuk bisa mengaplikasikannya sebagai produk obat,” ungkap salah satu anggota tim peneliti, Al-Farabi.
Penelitian ini dilakukan lima mahasiswa program kedokteran di antaranya Al-Farabi, Ikrimah, Nugraha, Zukhri, Alkarimah, dan Permatasari. Dari hasil uji coba mereka ternyata jamur tiram yang diekstraksi bisa membantu mengatasi kerusakan organ tubuh yang memicu penyakit diabetes. Hanya saja tentu jamur tiram ini perlu diolah dengan skala laboratorium.
”Belum ada temuan apakah dengan mengkonsumsi begitu saja tanpa diolah fungsinya akan sama dengan yang sudah mendapat perlakuan lab,” kata mereka.
Penelitian yang mendapatkan penghargaan setara emas itu awalnya dibuat karena diabetes merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling serius di abad 21. Dari data yang mereka himpun jumlah penderita DM usia 20-79 tahun di dunia berkisar 150 juta pada tahun 2003 dan diestimasi akan meningkat menjadi 333 juta pada tahun 2023, dimana 90-95 persen  penderita DM  menderita DM tipe II. Penderita diabetes akan mengalami perubahan morfologi pada sel β, baik dalam ukuran maupun jumlahnya.
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan jamur yang memiliki kandungan beta glucan yang tinggi. Pemberian beta glucan pada mencit terbukti meningkatkan G-CSF. G-CSF merupakan stimulan dalam pelepasan hematopoietic stem cell. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak jamur tiram mampu menjadi modalitas penatalaksanaan DM dengan regenerasi sel islet pancreas dan mobilisasi hematopoietic stem cell.

Makam MBah Batu Diserbu Peziarah


Batu - Makam Mbah Batu di Dusun Banaran, Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji  jadi salah satu tempat jujugan ziarah. Memasuki Bulan Ramadan, jumlah peziarah ke tokoh babat alasan Kota Batu itu meningkat.
Petugas juru pelihara Makam Mbah Batu, Hadi Sutrsino menjelaskan, perziarah umumnya datang setelah salat taraweh. Namun sejak kemarin pagi sampai menjelang sore tercatat sudah lebih dari 50 peziarah yang datang.
“Para peziarah berasal dari Batu dan sekitarnya. Seperti dari Malang, Sidoarjo, Jombang, Kediri, Blitar, Mojokerto, Surabaya dan Pasuruan,” jelas Hadi.
Jika dibanding hari biasa, kata Hadi, jumlah peziarah memang tak sebanyak saat Bulan Ramadan. Pada hari-hari biasa, jumlah peziarah dibawah 50 orang pada setiap harinya.
Peziarah kata dia tak hanya datang dari dalam negeri saja. Belum lama ini terdapat 25 orang dari Malaysia ziarah ke makam Mbah Batu. “Peziarah dari Malaysia datang dalam satu rombongan pada bulan lalu,” jelasnya.
Hadi memprediksi jumlah peziarah pada tahun ini meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ini karena kata dia, makam Mbah Batu semakin dikenal luas seiring dengan tingginya kunjungan wisatawan ke Batu.
Selain ziarah, rombongan yang datang  juga untuk melakukan penelitian dan belajar sejarah. Lima bulan lalu, tim peneliti dari Vietnam melakukan penelitian. Selain itu juga pelajar, mahasiswa dan kalangan LSM.
Untuk diketahui, Mbah Batu berasal dari kata Mbah Tuwo. Karena ucapan,akhirnya lebih dikenal Mbah Batu. Mbah Tuwo adalah orang yang dituakan yang pertama kali menempati hutan Wonoaji, Kecamatan Bumiaji.
Sejumlah peziarah yang ditemui secara terpisah mengatakan selalu rutin berziarah ke makam Mbah Batu. Apalagi saat menjelang Bulan Ramadan. Tradisi itu sudah lama dilakukan warga.
“Setiap mau Bulan Ramadan, pasti saya ke sini. Ya buat ziarah, bagaimana bagaimana pun juga Mbah Batu adalah sosok yang dituakan disini,” kata sejumlah warga usai ziarah di makam Mbah Batu, kemarin.