Welcome to the Earth .... --- Salam Warkop ---

Halaman

Jumat, 14 Oktober 2011

Macan Kumbang Turun Kampung

Toyomarto Terancam, Pemkot Siapkan Hujan Butan
BATU - Kerbakaran hutan Gunung Panderam, hingga kemarin makin meluas. Kobaran api terus merembet, dan diperkirakan sudah 70 Ha hutan pinus yang dilahap si jago merah selama dua hari ini. Kondisi itulah yang membuat petugas pemadam kebakaran dengan dukungan relawan, angkat tangan.
Tingkat kesulitan memadamkan api, tak lain kondisi medan yang sangat sulit dicapai petugas pemadam dari Perhutani maupun masyarakat melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Mereka harus berjalan kaki menelusuri jalan setapak lebih dari lima kilometer, jika harus menuju sumber api di puncak Panderman.
‘’Kami sudah melakukan upaya pemadaman. Namun minimnya peralatan serta medan yang sangat sulit, menjadikan kebakaran makin sulit dikendalikan,’’ tegas Asisten Perhutani Pujon, Khairudin, Jumat kemarin.
Pihaknya mengkhawatirkan, kebakaran semakin tidak terkendali itu akan membahayakan pemukiman penduduk di kaki Panderman. Jika kebakaran terus merambat, bukan tidak mungkin kawasan seperti Dusun Toyomerto, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu akan terancam. ‘’ Belum ada hitungan pasti soal luas kawasan hutan yang terbakar. Namun kami memperkirakan sekitar 70 hektare sudah ludes,’’ ungkapnya.
Sebelumnya, sekitar 25 orang dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), Perhutani, Tagana, Pemkot Batu, berupaya mencegah agar kebakaran tidak meluas. Langkah yang dilakukan dengan membersihkan ilalang atau benada-benda yang mudah terbakar. Namun usaha itu ternyata belum membuahkan hasil, karena angin kencang kian membuat api cepat menjalar.
Pemkot Batu, kini sedang mengupayakan hujan buatan untuk membantu memadamkan api. ‘’Pemadaman dari darat dengan mendatangkan PMK atau mengandalkan alat seadanya, jelas tidak bisa dilakukan. Kami mengupayakan pemadaman dari udara hujan buatan,” ungkap Eddy Rumpoko, Wali Kota Batu.
Kebakaran itu juga sempat membuat hewan-hewan turun dari Gunung. Warga Dusun Toyomarto sempat melihat empat ekor harimau turun, Kamis (13/10) malam. Pagi kemarin, warga juga melihat rombongan kera turun dari Panderman ke lahan pertanian dusun itu.
 ‘’Harimau melintas turun sekitar pukul 21.00. Kami sempat memburunya, namun kehilangan jejak,’’ ungkap Sukamto, salah satu warga Desa Pesanggrahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar