BATU – Hujan deras yang mulai rutin mengguyur Kota Batu, bisa mengancam longsoran lereng Gunung Panderman, yang kondisinya sedang gundul pasca kebakaran Oktober lalu. Gundulnya lereng tersebut mencapai 70 hektare, yang tentu mudah tergerus air. Salah satu tindakan yang mendesak bisa dilakukan Perhutani maupun Pemkot Batu, yakni melarang kawasan tersebut sebagai pendakian. ‘’KPH (Kepala Pemangku Hutan) Malang, sudah mengeluarkan larangan Panderman untuk kegiatan pendakian. Jadi kami juga harus ikut mengamankan sekaligus mengawasi siapapun yang coba-coba naik ke Panderman,’’tegas Supardi, salah satu warga Dusun Toyomerto, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu. Hal senada diungkapkan M Ali Aji, Koordinator LMDH Kota Batu. Menurutnya, jalan setapak menuju puncak Panderman kondisinya benar-benar licin, sehingga sangat membahayakan pendaki. ‘’KPH mengeluarkan larangan dengan tujuan untuk memulihkan kondisi hutan yang baru saja terbakar Oktober lalu. Perhutani sudah menyampaikan informasi itu kepada anggota LMDH Dusun Toyomerto. Intinya selama musim penghujan dilarang mendaki gunung,” terang tegas Ali Aji. Untuk mengembalikan kondisi hutan itu, kata dia, penghijauan akan dilakukan awal Desember depan. Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH), Kota Batu, Bambang Parianom menambahkan, untuk pelaksanaan penghijauan akan dilakukan oleh Pemkot, Perhutani, kepolisian anggota TNI, Tagana, LMDH dan masyarakat peduli lingkungan. Kondisi penghujan seperti sekarang, merupakan waktu yang paling cocok untuk penghijauan karena tidak perlu penyiraman. ‘’Untuk pohon yang akan ditanam, jumlahnya ribuan. Bahkan kami mengusulkan ditanam di bagian lereng yang sulit dijangkau manusia. Benih pohonnya pun, akan ditaburkan lewat udara dengan gantole,” jelas Bambang Parianom. |
Senin, 07 November 2011
Gunakan Gantole Tebar Benih Pohon
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar