Welcome to the Earth .... --- Salam Warkop ---

Halaman

Rabu, 27 April 2011

Batu Tourism Center, Ikon Baru Kota Batu

SETELAH objek wisata terus berdiri, Kota Batu segera memiliki ikon baru. Ikon tersebut antara lain Batu Tourism Center (BTC) dan alun-alun, keduanya bakal diresmikan bersamaan dengan gedung kesenian, 7 Mei nanti.

Seorang pedagang tampak sibuk menggergaji papan pada salah satu stan di BTC. Dia sebelumnya berdagang di sekitar alun-alun Kota Batu. Namun dia kini sedang melakukan persiapan berpindah dari lokasi berjualan di jalan raya menuju lokasi permanen.
‘’Ini sedang persiapan. Sebentar lagi, stan sudah siap sehingga saya tidak lagi berdagang di alun-alun melainkan pindah ke sini,’’ ungkap salah satu pedagang.
Dia memang tidak sendiri berdagang di BTC. Ada 301 pedagang yang akan menempati stan pusat perdagangan berlokasi di Jalan Kartini Kota Batu ini. Sebagian besar akan berdagang kuliner karena lokasi tersebut adalah pusat relokasi PKL dari sekitaran alun-alun. Sebagian pedagang akan berjualan fashion, asesoris hingga oleh-oleh khas Kota Wisata Batu.
Hariyono, Ketua paguyuban PKL BTC menjelaskan, para pedagang tidak boleh main-main ketika melakukan aktivitas di lokasi baru. Prinsip-prinsip sebagai pelayan kepada siapapun yang datang, baik warga Batu maupun wisatawan harus dilakukan PKL.
Meski mereka semula adalah PKL, kini mereka harus berdagang layaknya pemilik rumah makan atau restoran. Mereka harus berani menaruh daftar harga kepada setiap pengunjung. Hal itu dilakukan demi kejujuran sehingga tidak ada kesan menarget pengunjung.
‘’Kalau pedagang menarget pengunjung, hal itu sama dengan membunuh mereka sendiri. Itu karena pengunjung bisa kapok sehingga tidak akan datang lagi ke warung itu. Dengan adanya daftar harga, pengunjung bisa memilih makanan atau minuman sesuai dengan persediaan kantongnya,’’ ungkap Haryono.
Pemilik stan Pos Ketan ini menjelaskan, perwakilan PKL sudah mendapatkan pelatihan tentang kepariwisataan dari Dinas Pariwisata di Banyuwangi, beberapa bulan lalu. Pelatihan itu tentu bisa digunakan sebagai modal ketika mereka menempati lokasi baru dalam mengais rezeki.
‘’Kami siap terapkan semua materi dalam pelatihan itu. Bagaimana kami mengatur keindahan antar stan, menjaga kebersihan hingga sikap yang harus ditunjukkan ketika melayani pengunjung,’’ tambah sembari menambahkan, stan kuliner hingga papan nama dibuat seragam untuk menjaga keindahan.
Sementara itu Abdul Latief, Direktur PT Eka Citra Karya Mandiri, pengembang BTC menjelaskan, pihaknya akan membuat suasana BTC hidup selama 24 jam. Hal itu tentu untuk meningkatkan kesejahteraan para PKL yang sebelumnya hanya bisa berdagang malam hari ketika masih di sekitaran alun-alun.
Untuk membuat suasana hidup selama 24 jam, kata dia, tentu tidak mudah. Keberadaan ruko yang berada di depan, panggung hiburan, pusat hiburan keluarga layaknya kafe hingga permainan anak-anak adalah salah satu upaya  menghidupkan suasana selama 24 jam.
‘’Nantinya ada tempat hiburan keluarga layaknya kafe di lantai dua. Kafe ini tidak boleh berjualan makanan, namun tamu harus pesan kepada PKL-PKL yang ada di lantai satu. Teknisnya, daftar menu makanan ditempatkan di meja-meja tempat hiburan itu dan petugas bisa langsung datang ketika ada pesanan.
Untuk meningkatkan penjualan, pengelola BTC siap menggandeng travel dalam mendatangkan wisatawan. Mereka bisa membuat paket penarawan dengan kunjungan wisata dan makan di BTC. Ketika mereka datang, imbasnya tidak hanya datang pada stan kuliner tetapi juga dirasakan pusat oleh-oleh atau fashion.
Sementara itu fasilitas alun-alun yang masih dikerjakan adalah ferris wheels (bianglala). Permainan yang bakal menjadi ikon baru di alun-alun ini datang paling belakang karena diimpor dari China. ‘’Karena impor, tentu ada proses bea cukai yang harus dilalui,’’ ungkap Robiq Yunianto, Kepala Bagian Humas dan Protokoler Kota Batu.
Alun-alun tersebut terdapat patung apel, buah khas asal Batu, bangunan berbentuk apel dan strawberry, mainan anak-anak, lampion, kolam, air mancur hingga videotron. ‘’Hingga saat ini belum ada kepastian berapa tiket masuk, utamanya ferrys wheels. Namun konsep Pemkot Batu membangun alun-alun seperti ini adalah memberikan tempat wisata murah,’’ tegas mantan Kasubag Agraria Bagian Pemerintahan Pemkot Batu ini.

Selasa, 19 April 2011

Asa dan Harapan pada Ujian Nasional 2011

Hari ini (Senin, 17 April 2011) ujian nasional mulai digelar. Bagi kebanyakan orang, momen ini sangat menegangkan, baik bagi siswa, orang tua, guru dan kepala sekolah.Tapi ternyata bukan mereka saja yang dilanda ketegangan, saya sebagai kepala daerah pun mengalami hal yang sama. Bukan soal apa-apa, tapi saya tidak ingin pengalaman ujian nasional tahun-tahun sebelumnya terulang lagi. Tahun lalu, Kota Wisata Batu menempati peringkat rendah untuk wilayah Jawa Timur. Saya tidak ingin hal yang sama terulang lagi tahun ini, karena kota ini sudah mencatat prestasi dalam bidang lain. Maka, dalam bidang pendidikan tidak boleh tercecer, harus segera bangkit agar bisa sejajar dengan daerah lain.

Apa pun hasil ujian nasional tahun lalu, harus kita terima dengan lapang dada sebagai pelajaran agar terjadi perbaikan pada tahun berikutnya. Maka saya minta segenap jajaran yang terkait dengan masalah pendidikan untuk bekerja keras mewujudkan obsesi Kota Wisata Batu bisa disejajarkan dengan daerah lain dalam bidang pendidikan. Berbagai upaya sudah dilakukan. Saya lihat teman-teman di Dinas Pendidikan sudah melakukan berbagai upaya maksimal dalam rangka meningkatkan prestasi para siswa dalam ujian nasional. Dari 1.681 siswa yang mengikuti ujian nasional hari ini, saya harap mereka bisa lulus semuanya.

Meskipun demikian, agar bisa lulus semuanya harus menempuh cara-cara yang baik dan benar. Para siswa dan guru harus bekerja keras agar bisa mencapai tujuan tersebut. Saya pikir semua persiapan sudah dilakukan dengan maksimal oleh semua pihak yang terkait dengan masalah ujian nasional. Berbagai try out sudah dilakukan untuk menguji kemampuan para siswa menghadapi suasana ujian nasional. Sejauh ini hasil try out tidak terlalu mengecewakan dan harapannya pada saat ujian nasional hasilnya akan lebih baik. Saya juga ingin menyampaikan apresiasi yang besar kepada para guru yang dengan dedikasi yang tinggi membimbing para siswanya agar bisa lulus ujian.

Pelajaran tambahan sudah diberikan agar para siswa bisa menyesuaikan diri dengan kondisi ujian yang sebenarnya. Kalau dari pihak sekolah, guru dan dinas sudah berusaha maksimal menyiapkan para siswa agar bisa lulus ujian, yang tak kalah penting adalah bagaimana upaya para siswa sendiri. Tentunya kami ini tidak bisa berbuat banyak kalau para siswa sendiri tidak bekerja keras menghadapi momen yang sangat penting ini. Itulah sebabnya, menjelang ujian saya minta suasana di Kota Wisata Batu benar-benar kondusif. Saya tidak ingin para pelajar nongkrong atau bermain di Warnet. Lebih baik mereka belajar di rumah. Peran orang tua sangat menentukan dalam menyiapkan anak-anak menghadapi ujian.

Berbagai upaya dalam bentuk fisik sudah dilakukan dengan sungguh-sungguh, bahkan upaya rohani pun sudah dilakukan. Acara doa bersama para pelajar dengan para ulama bersama Wali Kota Batu sudah dilakukan beberapa hari yang lalu. Harapannya adalah, setelah berbagai upaya persiapan dilakukan, maka meminta bantuan kepada Allah Yang Maha Kuasa melalui doa. Kita harus sadar, apa pun yang kita usahakan, akan berhasil dengan baik kalau disertai dengan doa. Pertolongan Tuhan inilah yang sangat kita harapkan untuk keberhasilan anak-anak kita menghadapi momen yang sangat penting ini.
Keberhasilan para siswa dalam menempuh ujian hari ini sesuai dengan program Pemkot Batu untuk meningkatkan kualitas masyarakat melalui dunia pendidikan. Sudah banyak program yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM melalui dunia pendidikan.

Harapannya adalah masyarakat Kota Wisata Batu bisa berperan lebih besar dalam pembangunan di kotanya. Mereka harus bisa menjadi pemain aktif dalam berbagai aktivitas di kotanya, bukan hanya sebagai pegawai tapi harus yang lebih tinggi dari itu. Itu bisa dicapai kalau mereka memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi. Kemajuan dalam bidang pariwisata harus disertai dengan tersedianya tenaga kerja yang berkualitas.

Ujian nasional ini harus dijadikan momentum untuk meningkatkan dunia pendidikan agar mampu mengikuti perkembangan bidang yang lain. Akhirnya saya berharap kepada anak-anakku yang sedang menempuh ujian, selamat berjuang untuk meraih masa depan yang lebih baik. Percaya pada kemampuan sendiri dan jangan lupa berdoa.

Minggu, 17 April 2011

KIM Bisa Jadi Pioner di Daerah

Keberadaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di kabupaten/kota Jawa Timur akan menjadi pioner daerah itu sendiri. Kerena dengan adanya KIM daerah-daerah bisa mempromosikan potensinya sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Jawa Timur Drs Sujono MM saat membuka Lomba Cerdik Cermat Komunikatif (LCCK) se Bakorwil Madiun di Madiun, Jumat (15/4) mengatakan, keberadaan KIM dan telecenter yang tersebar di berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur bisa membantu memperkenalkan dan mempromusikan produk-produk unggulan yang ada didaerah tersebut.

Melalui KIM dan telecenter produk-produk yang belum terkenal setelah di oneline-kan bisa menjadi lebih dikenal oleh masyarakat luas. Dampaknya bagi para pengrajin dan pengusaha yang tergabung dalam UMKM produk-produknya cepat dikenal oleh masyarakat dipaskikan omzet penjualannya akan terus meningkat.

Kepala Bakorwil Madiun Harjogi SH MSi mengatakan, komunikasi dari tahun ke tahun terus berkembang mengikuti zamannya dan tiada batasnya. Meskipun demikian secanggih-canggihnya sarana dan perangkat komunikasi tetapi masih membutuhkan manusia.

Komunikasi, menurutnya, perangkatnya dan letaknya dibagi menjadi beberapa jenis. Seperti di udara komunikasi memerlukan teknologi yang canggih, begitu pula di darat komunikasi memerlukan sarana dalam penyebarannya seperti melalui media cetak dan elektronika. Tetapi kesemuanya itu masih membutuhkan manusia dalam melipat gandakan dan penyebaran informasi. Oleh sebab itu manusia yang tergabubg dalam wadah Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) bersama telecenter menjadi sangat penting dalam melipatgandakan dan penyebaran informasi saat ini.

Meskipun KIM dalam perkembangannya masih timbul tenggelam tetapi pemerintah terus mendorong agar KIM bisa berkembang dangan baik sekaligus tecenternya. Karena penyebaran informasi menjadi mudah dan jangkauannya lebih luas. Dengan demikian arus informasi yang semakin mudah akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat khususnya Jawa Timur.

LCCK se-Bakorwil Madiun diikuti oleh KIM Bumi Penataran Kabupaten Blitar, KIM Tani Makmur Kabupaten Ngawi, KIM Pijar Emas Kota Blitar dan KIM Bernah Jaya dari Kabupaten Tulungagung.

Setelah unjuk kemampuan dan kebolehan kurang lebih dua jam akhirnya dewan Juri memutuskan memberikan kemenangan KIM Pijar Emas dari Kota Blitar. Dengan demikan KIM Pijar Emas dari Kota Blitar menyusul KIM Warkop Kota Batu dan KIM Asa Kota Kediri maju ke pekan KIM tingkat Jawa Timur di Tulungagung pada Juli mendatang.

Minggu, 10 April 2011

Launching Alun-Alun Kota Batu

MESKI sejumlah tokoh masyarakatn Kota Batu, masih memprotes penggunaan bangunan berbentuk buah apel ikon kota ini sebagai toilet, namun Pemkot tetap akan melakukan launching Taman Alun-alun, 7 Mei mendatang. Malahan rangkaian kegiatan launching sudah tertata, sebelum proyek yang menghabiskan APBD Rp 12,7 M itu dibuka untuk umum.

Launching itu sendiri, rencananya dimulai dengan pesta rakyat selama seminggu. Pesta dimulai dengan gerakan menggiring seribu bola dari Pusat Oleh-Oleh Jatim (Poja) menuju Taman Alun-alun. Gerakan menggiring seribu bola ini, disambung permainan air softgun dengan menggunakan Alun-alun sebagai areal permainan tembak-tembakan.

‘’Rangkaian acara launching akan dilakukan mulai Senin (2/5), dan acara puncaknya Sabtu (7/5) malam. Kami kini sedang membuat persiapan untuk rangkaian launching kawasan Alun-alun itu,’’ ungkap Kabag Humas dan Protokoler Pemkot Batu, Robiq Yunianto.

Sedangkan kegiatan lain, berupa permainan bola basket three on three, kesenian campursari, ludruk humor, pesta kembang api ditutup dengan pagelaran wayang kulit. Selama sepekan, tentu keramaian bakal terkosentrasi di pusat kota itu, apalagi bersamaan dengan itu juga dilakukan peresmian pusat perbelanjaan dan kuliner BTC (Batu Tourism Center) di Jalan Kartini, serta Gedung Kesenian di Jalan Raya Oro-oro Ombo.

BTC yang dibangun oleh PT Eka Citra Karya Mandiri ( ECKM) ini, merupakan pusat kuliner, yang didalamnya didominasi oleh para pedagang yang sudah puluhan tahun berjualan di sekitar Alun-alun. Sedangkan gedung kesenian yang lokasinya di seberang Jatim Park 2, dibangun dengan biaya APBD senilai Rp 5 M.

Abdul Latief, Direktur PT ECKM, menjelaskan, bahwa pihaknya akan menggelar pesta
kembang api tujuh malam berturut-turut selama rangkaian launching itu. Bahkan, dia juga sudah memastikan mendatangkan dalang kondang Ki Manteb Sudarsono, untuk menghibur masyarakat Kota Batu dan wisatawan.

‘’ Kami menginginkan launching berlangsung meriah, sekaligus mengenalkan BTC kepada wisatawan. Karena itu kami harus mempersiapkannya dengan matang,’’jelasnya.
Lampu-lampu warna-warni plus lampion berbentuk bunga dan hewan, yang menghiasi areal Taman Alun-alun, sejak tiga hari ini juga sudah mulai dinyalakan. Namun warga masih belum bisa menikmatinya, lantaran arena obyek wisata rakyat itu masih dikelilingi pagar.

Sabtu, 09 April 2011

Buah Pepino, Tanaman Berkhasiat Tinggi

Selain biaya mahal, produksi buah apel pun kian menurun. Realita itulah yang mendorong petani Kota Batu, mulai melirik buah pepino (Solanum Muricatum Aiton) untuk ditanam. Buah tersebut menguntungkan, karena bisa tahan hidup dan berbuah sekalipun kondisi cuaca sedang ekstrem seperti sekarang ini.

Sementara produksi buah apel menurun, lantaran bunganya tidak tahan terhadap hujan. Begitu hujan turun terus menerus, bunga apel langsung rontok sehingga tidak ada yang beralih jadi buah. ‘’ Sebaliknya, buah pepino bisa ditanam dengan sistem tumpang sari. Misalnya, pepino yang pohonnya lebih pendek, bisa ditanam di samping pohon apel,’’ungkap Purnomo, salah satu petani asal Desa Punten, Kecamatan Bumiaji.
Bentuk buah pepino, seperti perpaduan sayur terong dan ketimun, dan warnanya ungu bergaris-garis. Sedangkan rasanya agak manis sedikit asam. Buah itu punya beberapa kasiat untuk pengobatan wasir, sariawan, diabetes maupun kolesterol.

‘’ Dengan sistem tumpang sari, hasilnya lumayan bisa sebagai tambahan penghasilan. Kami tidak bisa mengandalkan apel 100 persen, karena produksi menurun akibat cuaca seperti sekarang ini,’’ tambahnya.
Dia mengungkapkan, petani Desa Punten melakukan pembibitan pepino dengan cara vegetatif. Caranya tunas-tunas yang sudah ada calon akarnya, dipisah dalam polybag. Perawatannya pun relatif mudah, tak terlalu banyak memerlukan air. Sedangkan musuh tanaman ini, tak lain ulat dan belalang pemakan daun.

Untuk bisa memanen buah pepino, petani membutuhkan waktu sekitar tiga bulan. Setelah ditanam, tanaman itu bisa berbunga pada usia setahun. Bunganya segera berubah menjadi buah, dan harus dirawat selama tiga bulan.
Kelemahannya, usia tanaman buah ini tak bisa bertahan lama yang tentunya jauh berbeda dengan tanaman apel. Sedangkan pepino, setelah usianya setahun harus diganti bibit baru. Pertumbuhannya pun subur, dan bisa hidup di dataran tinggi maupun rendah.

Seorang pedagang buah di Pasar Batu, Marlikah mengatakan bahwa sekarang ini pepino sudah banyak peminatnya. Pembelinya rata-rata orang yang sudah mengerti kasiatnya. ‘’ Awalnya kami harus menjelaskan kasiat buah ini, agar orang-orang mau membeli. Begitu sudah tahu kasiatnya, peminatnya sekarang lumayan banyak,’’jelasnya yang menyebut harga buah itu per kilonya rata-rata Rp 7 ribu.

Sabtu, 02 April 2011

Pokdarwis Kota batu

Pelatihan Pokdarwis menjadi Pramuwisata

Masyarakat Kota Batu, harus dapat mengimbangi tingginya kunjungan wisata di kota ini. Mereka harus bisa melayani wisatawan, agar tidak kapok kembali berkunjung sehingga warga mendapatkan manfaatnya. Untuk mewujudkan itu, pada tanggal 29 Maret 2011 warga perwakilan dari desa maupun kelurahan yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), mendapatkan pelatihan khusus di Hotel Aster.

Pokdarwis ini ada di setiap desa dan kelurahan di Kota Batu. Kali ini mereka kami undang untuk mendapatkan pelatihan sebagai pramuwisata,’’ ungkap Syamsul Huda, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu.
Anggota Pokdarwis tersebut, berasal dari berbagai unsur seperti petani, tukang ojek, kusir dokar, pelaku usaha wusata, hingga kalangan pemuda. Sikap pelayanan kepada wisatawan sangat diperlukan, untuk mengembangkan pariwisata.

Tingkat kunjungan wisata ke kota ini, mengalami peningkatan luar biasa. Sebagai perbandingan, tahun 2009 sekitar 1,5 juta per tahun. Tahun lalu meningkat menjadi 4,2 juta per tahun. Sedangkan dalam tahun 2011 ini, kunjungan wisata itu dipekirakan tumbuh hingga mencapai 4,5 juta.

Penyelenggaraan pelatihan tersebut, atas kerjasama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bersama PHRI Kota Batu. Sedangkan pemateri pelatihan, diberikan oleh anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Jatim.