Welcome to the Earth .... --- Salam Warkop ---

Halaman

Minggu, 31 Juli 2011

Spy Voice SMAN I BATU Juara Internasional

 
BATU – Prestasi membanggakan diraih paduan suara SMA 1 Batu, Spy Voice dalam kompetisi paduan suara remaja internasional 2011 di Thailand. Setelah bersaing dengan puluhan peserta dari berbagai negara, paduan suara tersebut meraih medali emas alias terbaik.
Kompetisi itu berlangsung di Pattaya Thailand 20 hingga 24 Juli lalu. Kelompok paduan suara itu, kemudian diundang Duta Besar Indonesia untuk Thailand, 26 Juli. Karena itu, mereka baru dijadwalkan bertolak dari Thailand ke Indonesia, Rabu (27/7).
Prestasi tersebut sudah diketahui oleh Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko. Bahkan, Eddy sempat mengikuti Indonesian Day di Kedutaan Besar Indonesia di Bangkok Thailand, Selasa (26/7) lalu. ‘’Semua sangat membanggakan. Paduan suara dari Kota Batu bisa menang di ajang internasional dengan mengalahkan wakil dari Malaysia dan Filipina yang selama ini jadi langganan juara,’’ ungkap Eddy Rumpoko.
Eddy pun memberikan support penuh, dan ketika berangkat pun mereka dilepas wali kota bersama pelepasan Kontingen PORPROV III. Bahkan, ER sapaan wali kota ini ikut menyusul ke Kedutaan Besar Indonesia di Bangkok saat acara Indonesian Day sekaligus memberi sambutan dalam acara yang dihadiri oleh duta besar Brunei Darusalam dan Australia.
‘’Nama acaranya adalah Indonesian Day. Saya kira banyak penampilan kesenian-kesenian dari Indonesia, seperti Reog, Jaranan dan lainnya yang kesemuanya diisi penuh oleh siswa-siswa dari Batu. Dalam sambutan, saya mengatakan mereka semua merupakan anak-anak petani karena Batu merupakan kawasan pertanian, namun memiliki kemampuan bagus,’’ tandas Eddy.
Dia juga berjanji memberikan penghargaan kepada mereka yang memiliki prestasi itu. Saat ini pihaknya masih menunggu kedatangan Spy Voice, lalu akan mengundang ke balai kota akhir pekan ini bersamaan dengan peraih prestasi di PORPROV.

Selasa, 26 Juli 2011

Siswa SD Sisir V Pecahkan Rekor Selam


WARGA Kota Batu harus bangga memiliki Nafa Amadea, 11 tahun tinggal di Jalan Kawi Kelurahan Sisir Kecamatan Batu. Dia masih duduk dibangku kelas VI SD Sisir V, namun kiprahnya sudah bisa mengharumkan nama Kota Batu lewat medali emas cabang selam di Pekan Olah Raga Provinsi (PORPROV) III yang baru berlangsung di Kediri, Nganjuk, Blitar, Tulungagung dan Trenggalek.

Sekilas penampilan bocah ini tidak ada bedanya dengan siswa SD Sisir V lainnya. Duduk pada sebuah bangku, dia nampak semangat mengikuti pelajaran yang diberikan seorang guru. Maklum, waktu untuk belajar sudah banyak tersita untuk latihan dan pertandingan olah raga tingkat Provinsi ini. Padahal dia kini akan segera dihadapkan oleh ujian nasional karena sudah berada di kelas VI.
‘’Ini anaknya. Dia adalah Nafa Amadea, siswa kelas VI sekolah ini,’’ ungkap salah satu guru sambil menunjukkan bocah tersebut.
Nafa duduk di sebuah bangku di kantor sekaligus ruang guru sekolah berlokasi di Jalan Arjuno Kota Batu. Wajahnya sangat cerah, sorot matanya tajam sehingga menandakan jika dia belum bisa menyembunyikan kegembiraan karena berhasil membersembahkan medali emas kepada kota kelahiran.
‘’Saya sangat bangga dan sampai sekarang masih bahagia karena bisa menjadi juara dan merebut medali emas. Semua itu saya persembahkan untuk Kota Batu,’’ ujar Nafa.
Kebanggaan anak pasangan Hariyanto dan Kristin Mulyati ini cukup masuk akal. Dia baru pertama kali mengikuti PORPROV dan langsung meraih medali emas dari cabang selam kelas 50 meter Bifin. Tidak hanya itu, dia juga mampu memecahkan rekor PORPROV untuk nomor yang diikuti.
Dalam pertandingan final, dia mampu menyelesaikan 50 meter dengan catatan waktu 00.25.54. Sedangkan rekor PORPROV untuk nomor ini adalah 00.25.74. Catatan waktu dalam pertandingan final itu juga lebih baik dari babak penyisihan, yakni 00.25.68. Melihat catatan waktu itu, bocah sekecil itu ternyata mampu menyelam jarak 50 meter kurang dari setengah menit.
PORPROV merupakan kejuaran terbuka, sedangkan panitia dari KONI Jatim hanya memberikan batasan usia atlit adalah 21 tahun. Itu artinya, siapapun boleh mengikuti selam asalkan belum berusia 21 tahun. ‘’Saya adalah atlit selam terkecil. Pesaing saya adalah orang-orang dewasa dan mungkin usia SMA atau sudah lulus,’’ tegas perempuan berusia 11 tahun ini.
Dia sebenarnya sempat minder ketika melakoni pertandingan PORPROV. Dalam babak penyisihan maupun final, perempuan kelahiran Batu ini selalu melirik ke kanan dan kiri. Lawan-lawan yang dihadapi adalah orang-orang dewasa. ‘’Sewaktu meluncur, saya pasti kalah dengan lawan-lawan yang sudah dewasa. Saya harus mengandalkan kecepatan kaki ketika berada dalam air,’’ tambah perempuan kelahiran 5 Februari 2000 ini.
Dia mengenal olah raga air sejak sejak duduk di bangku TK. Hanya saja dia tidak langsung terjun pada selam, namun lebih dulu belajar renang. Dalam raga renang, pesaing ternyata semakin ketat sehingga dia lebih memilih ke selam.
Menurutnya, orang tua sangat mendukung ketika dia ingin bisa renang ketika masih berada di bangku TK dulu. Bentuk dukungan itu dilakukan dengan memasukkan dia ke klub Lotus Aquatic dan selalu latihan di kolam renang Hotel Orchid.
‘’Orang tua sempat meminta saya berhenti dari klub ketika sudah bisa mengapung dalam air. Saya sudah terlanjur cinta dengan olah araga air itu sehingga tidak mau berhenti dan terus berlatih hingga sekarang,’’ tegas atlit yang berobsesi mengikuti PON hingga SEA Games ini.
Dia mengetahui mengapa orang tuanya sempat meminta mundur dari kegiatan olah raga itu. Bisa saja, mereka berfikiran menghemat keuangan karena perjalanan Nafa untuk studi masih panjang. Mereka harus berfikir ke depan karena pekerjaan dari berjualan nasi lalapan di pinggir jalan pada malam hari tidak seberapa besar.
‘’Kini orang tua terus mendukung karena prestasi saya. Sewaktu masih menjadi atlit renang, saya pernah menjuarai renang kelompok umur tujuh tahun di Surabaya. Saya juga pernah mengikuti lomba renang di laut (Pantai Pasir Putih),’’ pungkasnya.

Minggu, 24 Juli 2011

Bantuan PNPM untuk Posyandu Lansia Desa oro Oro Ombo

Hari ini, 24 Juli 2011 yang bertempat di Balai Desa Oro-Oro Ombo telah dilakukan penyerahan bantuan PNPM Mandiri Perkotaan diwakili oleh LKM Sembodo Desa Oro Oro Ombo kepada Posyandu Lansia Desa Oro Oro Ombo yang berupa : 3 buah lemari, 30 buah kursi, 3 alat pengukur tensi darah,  3 alat pengukur tinggi badan, 3 alat ukur gula darah dan obat-obatan yang keseluruhannya bernilai Rp. 7.800.000,-.  bantuan tersebut di serahkan oleh Sdr. Agung (fasilitator kota) dan Sdr. Sholeh (Ketua LKM Sembodo) untuk perwakilan di 3 Dusun (Krajan, Dresel, Gondorejo).  

Berikut foto kegiatan tersebut :
Ketua KIM Warkop
Sambutan Ketua PKK Desa
Penyuluhan DBD Oleh Ketua KIM Warkop
Penyerahan Bantuan PNPM
KIM bersama pengurus LKM Sembodo

Rabu, 20 Juli 2011

Kirab Budaya Desa Punten

kirab budaya desa puntenkirab budaya desa punten

Dalam rangka mengedepankan nilai luhur, moralitas dan mengembangkan adat istiadat masyarakat yang baik, Desa Punten menggelar Kirab Budaya dan Grebeg Tumpeng yang terangkum dalam Budaya Selamatan Desa pada 8-9 Juli 2011. “Berbagai kegiatan ini dimaksudkan untuk menengok dan mengevaluasi diri secara material maupun spiritual dalam menjalankan aktivitas sehari-hari serta lebih bersyukur kepada Yang Maha Kuasa,” tutur Hernanto Sasmiko SH, Kepala Desa Punten Kecamatan Bumiaji Kota Wisata Batu. Kirab Budaya ini merupakan sebuah atraksi dan kreativitas budaya dari seluruh masyarakat Desa Punten yang diarak berkeliling menyusuri berbagai jalan di wilayah Desa Punten dan sekitarnya pada 9 Juli 2011. Dan kegiatan ini adalah kalender rutin tahunan yang dilaksanakan setiap bulan Ruwah atau bulan sebelum puasa ramadhan. Sebanyak 38 rombongan peserta dari Desa Punten dan 6 rombongan peserta partisipasi dari daerah lain mengikuti Kirab ini. Rombongan peserta ini masing-masing berasal dari warga masyarakat di setiap rw. Sedangkan, Jenis atraksi dan kreativitas yang ditampilkan dalam Kirab Budaya, meliputi kesenian daerah dan Parade Tumpeng.Kesenian Daerah ini seperti Kuda Lumping, Bantengan, Tarian Santar (Beksan Lantar/Sanduk), Reog, Pencak Silat, Tarian Kreasi Tradisional Pringorik, Fashion bermodifikasi bunga, Berbagai Jenis Tarian Tradisional dan sebagainya. Sedangkan Parade Tumpeng meliputi Jenis Tumpeng Kreasi berukuran besar yang diarak dengan mobil, serta Tumpeng Jabutan yang berkomponen jajan pasar.
kirab budaya desa puntenkirab budaya desa punten
Berbagai kesenian dan parade tumpeng ini diarak atau dikirab keliling di Wilayah Desa Punten dan sekitarnya. Pemerangkatan atau Start dilepas oleh Kades pada pukul 14.00 wib di Jalan Protokol menuju Selecta, tepatnya di depan Hotel Monalisa, menuju arah selatan dan belok ke barat masuk Jalan Melati, kemudian melewati jalan kelud menuju jalan di Dusun Pager Gunung wilayah Desa Gunungsari, lelu lewat prambatan menuju jalan di Dusun Sukorame Sukorembug Desa Sidomulyo, dari sini lantas belok ke utara melewati Jalan Raya Selecta yang kemudian berakhir atau Finish di depan Balai Desa Punten. Hadir dalam memeriahkan Kirab Budaya ini adalah Walikota Batu Eddy Rumpoko, Kadinas Parisata dan Kebudayaan Dra. Mistin MPd, Jajaran Muspika Kecamatan Bumiaji, Ketua PKK Kota Batu Ny. Dewanti Rumpoko, serta berbagai masyarakat yang berjubel di sepanjang jalan yang dilewati kirab budaya tersebut.
Seusai Kirab Budaya, acara Prosesi Grebek Tumpeng digelar di lapangan belakang Kantor Desa Punten. Walikota Batu dalam sambutannya mengatakan bahwa grebek tumpeng ini merupakan refleksi rasa syukur masyarakat Desa Punten setelah beraktivitas selama setahun. Sehingga berbagai hasil disedekahkan sembari mendoakan kepada para leluhur, terutama para pendahulu sesepuh desa, agar selalu mendapatkan ridlo dari Alloh SWT. Disamping itu, refleksi rasa syukur ini menjadi agenda rutin budaya yang dapat menungdang para wisatawan untuk berkunjung ke wilayah Desa Punten khususnya, serta ke Kota Wisata Batu umumnya.
Prosesi seremonial Budaya Selamatan Desa yang ditandai dengan selamatan Desa dan Kirab Budaya, Grebek Tumpeng dan Pagelaran Campursari sebagai hasil Budaya Daerah di Desa Punten ini dapat dijual ke para wisatawan untuk kunjungan wisata serta guna melengkapi pengembangan Desa Punten yang diprogram sebagai Pilot Project Desa Wisata di Kota Wisata Batu. “Hal ini merupakan salah satu komponen pengembangan Desa Punten sebagai Desa Wisata,” tukas Dra. Mistin MPd, Kadinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Wisata Batu. Dia juga berharap kepada seluruh komponen masyarakat untuk selalu menjaga keutuhan wilayah dan mengembangkan berbagai adat istiadat yang baik, serta hasil kreativitas di bidang seni tradisional di Desa Punten ini sebagai produk wisata.
kirab budaya desa puntenkirab budaya desa punten
Pada malamnya, 9 juli 2011 pukul 20.00 wib, di Lapangan Desa Punten juga digelar hiburan Seni Campursari Kontemporer yang juga berasal dari Desa Punten. Sebagai pembawa acara adalah Cahyono, serta dalang Kidun dari A-TV menggeber cerita wayang singkat di sela-sela pagelaran musik campursari tersebut. Demikian, sehari sebelum Kirab Budaya dan Grebek Tumpeng pada 8 juli 2011 pukul 5.30 wib, seluruh masyarakat dari 4 Dusun di wilayah Desa Punten, secara serentak mengadakan selamatan di 5 tempat yang dianggap keramat yaitu di Sumber Air Ngesong Lodengkol bagi warga rw.05 Banyuning, selamatan di Punden Gadung Melati bagi warga Dusun Krajan, di Punden Ketupuk Mbah Gimbal untuk warga Desa Kungkuk, di Punden Watudakon bagi warga Dusun Gempol, serta selamatan di Punden Mbah Gameng Wijoyo bagi masyarakat di Dusun Payan.

Selasa, 19 Juli 2011

Pelatihan Internet Bagi Ibu Rumah Tangga


Batu - Sebagai dampak dari perkembangan dunia teknologi informasi, internet menjadi primadona baru dalam komunikasi antar manusia. Sejak diperkenalkan secara umum pada tahaun 1982, internet secara perlahan namun pasti merambah seluruh bagian dunia hingga ketiga seperti Indonesia.
Di tanah air, walau pada awal mulanya internet “menjadi barang mewah” dan hanya dapat diakses oleh komunitas tertentu, pada tahap selanjutnya internet dengan cepat menjadi bagian integral dari pola komunikasi antar pribadi. Hadirnya internet sebagai “makanan wajib” dunia informasi dan komunikasi ini terjadi setelah gelombang besar “pengadaan internet” menggelora di awal 2000-an.
Gelombang besar tersebut ditandai dengan banyaknya provider maupun jasa operator internet dan juga semakin murahnya biasa akses internet yang terus menggelora hingga akhir-akhir ini. Sebagai bahan perbandingan, jika di pertengahan 90’an  biasnya akses internet dengan kecepatan rendah mencapai Rp. 6.000-,-/jam, kini dengan biaya yang sama dapat digunakan untuk mengakses internet selama 4 jam dengan kecepatan tinggi hingga lebih dari lima kali lipat kecepatan penggunaan internet di warnet pada tahun 90’an.
Tak dapat dipungkiri, dalam waktu yang tidak terlalu lama, kehadiran internet menggantikan berbagai media komunikasi dan informasi yang ada. Mulai surat, telegram, telepon, surat kabar, telepon dan berbagai media lain telah tergantikan oleh internet. Hal ini terjadi karena internet dipandang lebih efisien dan efektif bagi dunia kerja khususnya berkaitan dengan komunikasi dan informasi.
Berbagai pihak merasa diringankan dan diuntungkan dengan kehadiran internet. Mulai jurnalis, pebisnis, aktivis sosial, aktivis keagamaan hingga penikmat informasi dan komunikasi dalam berbagai segmen serasa dimanjakan oleh media yang awal mulanya merupakan media komunikasi internal angkatan bersenjata Amerika Serikat (AS) ini.
Namun tak dapat dipungkiri, walau banyak manfaat yang diberikan, sebagai produk teknologi, internet juga menghadirkan dampak negatif bagi penggunanya. Mulai penipuan melalui bisnis online, pembajakan situs atau account (hacking), penyalahgunaan situs jejaring sosial seperti facebook hingga “Jutaan” materi tidak pantas dalam bentuk film, foto dan tulisan menjadi dampak negatif bagi pengguna internet.
Disamping manfaat internet yang kian hari kian dirasakan oleh banyak pihak, dampak negatif internet menjadi momok tersendiri bagi ibu rumah tangga di wilayah tanah air, termasuk Kota Batu Jawa Timur. Penculikan anak melalui sarana situs jejaring sosial Facebook yang marak beberapa waktu lalu, pemasangan foto adegan syur, pribadi yang diduga pasangan kepala daerah di sebuah wilayah di Jawa Tengah beberapa saat lalu membuat dampak Facebook semakin mengemuka.
Hal tersebut semakin kuat dengan “Film Porno Ala orang yang diduga Ariel, Luna Maya dan Cut Tari” yang dapat diakses melalui internet. Mencuatnya kasus yang dianggap bertentangan dengan “Undang-Undang Pornografi dan Pornoaksi” ini semakin membuat ibu rumah tangga “agak ngeri” dengan keberadaan internet terutama bagi putra-putri mereka.
Tak terkecuali ibu-ibu di Kota Batu, dampak negatif yang berorientasi pada pornografi membawa kekuatiran tersendiri bagi mereka. Kekuatiran ini membuat mereka memiliki pandangan bahwa idealnya internet tidak digunakan oleh keluarga mereka. Pandangan ini menjadi begitu ekstrim hingga mereka memberikan paparan yang salah mengenai internet kepada putra-putri mereka.
Sikap ini tentu merugikan, sebab dengan ketertutupan terhadap dunia internet, ibu rumah tangga dan keluarga terutama putra-putri mereka akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh manfaat yang disediakan oleh internet. Pengetahuan, relasi bahkan bisnis yang menghasilkan uang maupun pertumbuhan iman melalui berbagai situs religious tidak akan mereka dapatkan dengan adanya sikap ini.Namun sikap tersebut tak dapat disalahkan sepenuhnya, dengan adanya berbagai dampak negatif yang ditimbulkan oleh “dunia maya” ini.
Bertolak dari hal ini perlu pemahaman yang proporsional dan kompeherensif serta ketrampilan dasar penggunaan internet bagi ibu rumah tangga di Kota Batu. Hal ini dilakukan agar mereka dapat menikmati manfaat internet bagi keluarga dan juga mengantisipasi sedini mungkin dampak negatif penggunaan internet. Bertolak dari kerinduan tersebut pelatihan sehari penggunaan internet bagi ibu rumah tangga dilaksanakan. sebagai upaya untuk memberikan pembejaran internet sehat kepada Ibu-ibu di Kota Batu, Kelompok 3 mengadakan inisiasi pelatihan sehari menggunakan internet bagi Ibu Rumah Tangga yang dimotori oleh Rosidah Erawati, Zaerina, Arif Erwinadi, Suwito Pamungkas, dan Immanuel Yosua diselenggarakan pada 15 Juli 2010 di Sekretariat Program Sekolah Demokrasi Kota Batu.

Terbuka 1.693 Lowongan Kerja


BATU – Jumlah pencari kerja di Kota Batu dan sekitarnya, masih cukup tinggi hingga pertengan tahun ini. Salah satu bukti, ribuan pencari kerja memadati job fair atau pameran lowongan kerja, berlangsung di KUD Kota Batu, Selasa (19/7) kemarin. 
Ada 23 perusahaan yang membuka lowongan kerja dalam job fair, yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Pemkot Batu itu. Kesemua perusahaan itu, menyediakan sekitar 2.693 lowongan dengan berbagai posisi. 
‘’Job fair ini dibuka selama dua hari, mulai hari ini (kemarin). Lowongan pekerjaan bervariasi baik untuk lulusan SLTA maupun Perguruan Tinggi,’’ tegas Mugiono, Plh Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja.

Sabtu, 16 Juli 2011

Tangkal Dipteri, Gelar Imunisasi

BATU – Anak-anak SD di Kota Batu, segera mendapatkan imunisasi dipteri. Imunisasi tersebut, sebagai pencegahan wabah penyakit saluran pernafasan yang mematikan. Itu karena penyakit dipteri, pernah mewabah pada anak-anak usia sekolah di Kediri dan Situbondo.
‘’Kami harus mencegah penyakit tersebut masuk ke Kota Batu. Pencegahan bisa dilakukan, dengan imunisasi dipteri kepada anak-anak usia SD,’’ ungkap Endang Triningsih, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu.
Menurut Ketua IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Komisariat Malang Barat ini, imunisasi tersebut paling cepat bisa dilakukan usai lebaran nanti. Masalahnya, Dinkes masih mengajukan anggaran lewat PAK APBD Kota Batu 2011 ini.
Anggaran yang diajukan lewat PAK tahun ini sebesar Rp 51 juta, yang dikhususkan untuk imunisasi dipteri sekitar 1000 anak SD. ‘’Kalau untuk semua siswa SD, anggaran tersebut belum mencukupi. Mungkin kami mengutamakan siswa-siswa kelas satu terlebih dulu, karena anggarannya yang terbatas,’’ tambah Endang.
Penyakit Difteri merupakan penyakit infeksi, yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphteriae. Penyakit itu mudah menular dan menyerang saluran napas bagian atas, dengan gejala demam tinggi, pembengkakan pada amandel (tonsil) dan terlihat selaput puith kotor, yang makin lama kian membesar serta dapat menutup jalan napas.
Racun difteri dapat merusak otot jantung, yang dapat berakibat gagal jantung. Penularan umumnya melalui udara (batuk / bersin), atau melalui benda dan makanan yang terkontamiasi.
Wabah penyakit itulah, yang pernah menyerang Kediri tahun 2008 dan Situbondo 2011 lalu yang mengakibatkan satu korban jiwa di Situbondo. Anak-anak mudah terserang, karena daya tahan tubuh belum begitu kuat serta sering berkontaminasi dengan makanan atau minuman jajanan.

Sumberbrantas Butuh PJU

BUMIAJI – Warga Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, mengeluhkan kondisi jalan keluar masuk desa tersebut, yang gelap gulita karena tidak ada satupun penerangan jalan umum (PJU). Padahal, di sepanjang jalur berkelok-kelok itu, sebelumnya dilengkapi PJU dengan listrik bersumber dari tenaga surya yang sekarang sudah tidak ada lagi.
Malahan warga kini hanya melihat bekas-bekas PJU tenaga surya itu, hanyalah tinggal beton saja. Warga pun mencurigai PJU dan semua perangkatnya, hilang dicuri orang. ‘’ Dulu ada PJU tenaga surya, namun sekarang hanya tinggal bekas betonya. Apakah PJU tersebut sudah dicuri maling ?,’’ ungkap Hely Suyanto, warga Sumberbrantas.
Menurut Kaselan warga lainnya, keberadaan PJU tersebut sangat menguntungkan sekaligus dibutuhkan warga yang berdomisili di sisi utara Kota Batu itu. Dengan adanya PJU, warga maupun wisatawan yang berniat ke kawasan air panas Cangar, tidak ketakutan untuk mengendarai motor atau mobil pada malam hari.
Dan dalam kondisi seperti sekarang ini, warga menjadi kian ketakutan melintasi jalan tersebut karena kondisinya yang gelap dan tentunya bisa mengundang kerawanan kriminalitas. Belum lagi pertimbangan medan jalan yang berkelok-kelok.‘’ Kami sudah mencoba mengadu ke Dinas Cipta Karya, namun hingga kini belum ada jawaban,’’ ungkap warga.
Dikonfirmasi terpisah, Susetya Herawan Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Batu mengatakan, PJU di kawasan tersebut bukan hilang dicuri melainkan memang sengaja dilepas. Itu karena PJU sudah habis masa uji cobanya, sehingga harus dilepas. ‘’Yang melepas PJU itu, dilakukan oleh pemiliknya karena pemasangannya di Sumberbrantas hanya sebagai uji coba,’’ tegas mantan Kabag Keuangan.
Menurutnya, PJU tenaga surya tersebut milik sebuah perusahaan asal Madiun. Saat itu, perusahaan itu melakukan uji coba di Sumberbrantas. Harapannya bisa digunakan Pemkot Batu secara permanent setelah mendapatkan hasilnya.
‘’Kami sudah evaluasi. PJU tenaga surya nampaknya sangat efektif diberlakukan di Sumberbrantas karena tidak perlu menggunakan kabel listrik. Hanya saja kami belum memiliki anggaran untuk pengadaannya,’’ tandasnya.

Batu - Malang Dapat Perangkat e-KTP

Kota Batu dan Kota Malang dipastikan menerima perangkat (hardware) penunjang progam e-KTP, akhir bulan ini. Sebaliknya, Kabupaten Malang baru mendapat jatah alat yang sama 2012 nanti, karena wilayah berpenduduk 34 kecamatan ini dianggap belum siap.
‘’Peralatan itu bantuan langsung Kementerian Dalam Negeri disalurkan lewat Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil. Penyerahan akan dilakukan akhir bulan Juli ini,’’ tandas Ainul Yaqien, Sekretaris Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Jatim.
Menurut dia, peralatan e-KTP ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya data ganda penduduk pemilik KTP. Karena pembuatan KTP nantinya didata melalui data sidik jari dan iris mata (retina).
‘’Setiap kecamatan di kota Batu dan Malang akan menerima dua unit perangkat e-KTP. Satu alat untuk deteksi sidik jari dan satunya lagi untuk deteksi iris mata. Dengan dua data ini maka kemungkinan KTP ganda bisa dihindari,’’ ujar mantan Kabag Karier dan Pengembangan Biro Kepegawaian Pemprov Jatim ini.
Selain kota Batu dan Malang, 10 kabuparten / kota juga mendapat jatah alat yang sama. Diantaranya Kota Blitar, Kota Kediri, Kota Madiun, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, Kota Surabaya, Kabupaten Sampang, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pemekasan, dan Kabupaten Sidoarjo.
‘’Daerah lainnya kota Probolinggo dan kabupaten lain akan menerima pada 2012 mendatang. Meski yang menerima hanya 12 kab. / kota, tapi daerah yang siap menerapkan e- KTP ada 16 kab. / kota,’’ ujar pejabat berbadan subur ini.
Menurut dia, jika kedua peralatan sudah dibagikan maka progam e-KTP di Batu dan Malang harus segera dikebut. Karena pelaksanaan e-KTP hanya diberi waktu tidak lebih dari 100 hari.
‘’Perangkat lunaknya semua sudah siap dan online dengan data di pusat. Sekarang tengah dikebut pengadaan perangkat keras untuk penunjang alat yang dibagi di masing-masing kabupaten / kota se Indonesia. Investor pemenang pengadaannya baru ditetapkan minggu lalu,’’ katanya.
Di sisi lain, Ainul menyebutkan pada Disnakertransduk Jatim sekarang telah dibangun peralatan IT untuk menampung seluruh data penduduk se Jatim. Bahkan, peralatan yang harganya miliaran rupiah ini, diprediksi mampu menampung nama-nama jumlah penduduk hingga 2015 mendatang.
‘’Jika sekarang penduduk Jatim baru sekitar 37 juta orang, maka alat ini bisa menampung sampai 45 juta orang. Untuk beban data tambahan, volumenya telah disiapkan sesuai keperluan,’’ katanya.
Dikatakan dia, proses kependudukan yang online langsung dengan pusat, menjadikan peralatan IT Jatim bisa dimanfaatkan sebagai backup data atau menampung data kependudukan.
‘’Dari pada tidak berfungsi, maka data di dinas kami bisa dijadikan backup. Jika suatu saat data kependudukan pusat mengalami masalah, maka Jatim masih memiliki data tersendiri,’’ katanya.
Ditambahkan dia, Jatim tengah melaksanakan tiga program strategis nasional meliputi pemutakhiran data penduduk, penerbitan dan pemberian (NIK) bagi seluruh penduduk dan penerapan KTP elektronik.
‘’Pemutakhiran data sudah dilakukan 2010 lalu dengan model by name and by address. Selain itu ditunjang dengan pendataan door to door. Data yang sudah dimutakhirkan, akan dikonsolidasaikan database-nya  secara nasional di Kemendagri,’’ pungkasnya.

Jumat, 08 Juli 2011

Kunjungan KKL STMM "MMTC" Yogyakarta ke KIM Warkop

Pada tanggal 7 Juni 2011, KIM Warkop menerima kunjungan mahasiswa dari Sekolah Tinggi Multi Media "Multi Media Training Centre" Yogyakarta dalam rangka KKL untuk keperluan studi banding guna mengetahui tentang pengelolaan dan cara kerja KIM Warkop.
Perlu diketahui bahwa MMTC adalah lembaga penyelenggara pendidikan dan latihan milik Pemerintah yang berdiri pada tanggal 31 Juli 1985.  MMTC telah menjadi Sekolah Tinggi Multi Media “MMTC” Yogyakarta (STMM MMTC), Iinstitusi Pendidikan Tinggi di bidang Penyiaran dan Multi Media yang berada di bawah Departemen Komunikasi dan Informatika RI.
Pada kesempatan tersebut, kami berusaha untuk menjelaskan tentang cara kerja KIM, baik yang berhubungan dengan kepengurusan, kegiatan yang dilaksanakan, program kerja ke depan, hubungan dengan dinas terkait dalam hal ini Dinas Dishubkominfo Kota Batu dan lain-lain.
Rupanya, mereka sangat tertarik dengan apa yang telah dilaksanakan di KIM Warkop, sehingga mereka berjanji untuk mencoba menerapkan pola kerja KIM tersebut di wilayah mereka yaitu Yogyakarta.
Dari pertemuan yang sangat singkat tersebut (2 jam-an), sangat banyak informasi yang belum bisa disampaikan secara lebih detail, hal ini mengingat kurangnya koordinasi dan persiapan dalam pertemuan tersebut.
Kami atas nama segenap Pengurus KIM Warkop mengucapakan banyak terima kasih atas kunjungannya, dan tak lupa memohon maaf bila ada kekhilafan dan kekurangsiapan kami.

Salam Warkop.

Batu Open Paragliding 2011

Polres Batu Resmikan Kantor Pelayanan BPKB Online

POLRES BATU RESMIKAN KANTOR PELAYANAN BPKB ONLINE
Pelayanan administrasi kendaraan baru maupun mutasi nampaknya dapat dilaksanakan secara cepat dan efisien , hal ini seiring dengan diresmikannya kantor pelayanan BPKB online di Mapolsek Batu. Peresmian tersebut langsung dilakukan oleh kapolres batu . seluruh pelayanan administrasi kendaraan baru maupun mutasi dapat dijalankan secara terpusat di kantor baru ini.
Jika sebelumnya pelayanan BPKB online ditempatkan di lantai 2 kantor Samsat Batu , kini seluruhnya dipindah di kantor yang baru di areal Mapolsek batu , dan kehadiran kantor baru menjadi optimalisasi pelayanan terbaik yang diberikan kepada masyarakat . sehingga kantor ini sangat disyukuri oleh satlantas utamanya regident dalam pengurusan administrasi kendaraan bermotor.
Peresmian ini dilakukan langsung oleh Kapolres Batu didampingi jajaran, yang selanjutnya dilakukan peninjauan terhadap kantor baru BPKB online, karena kepindahan pelayanan ke kantor baru ini dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat khususnya untuk mengurus kendaraan bermotornya baik itu kendaraan roda dua mapupun roda 4 atau lebih , hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Kapolres Batu, AKBP. Gatot Soegeng Soesanto.
Kasatlantas AKP. Oskar Syamsuddin, mengungkapkan , kehadiran kantor baru BPKB online ini diharapkan, dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan kendaraan bermotor ,utamanya dalam kepengurusan kendaraan baru, balik nama kendaraan maupun mutasi kendaraan bermotor , terlebih BPKB online ini juga dapat dilakukan pelayanan lintas antar kota, sehingga warga nantinya dapat dilayani pengurusan BPKBnya secara cepat dan tepat.
Samsat Kota Batu menginformasikan , jenis dan tarif penerbitan BPKB , untuk kendaraan bermotor roda 2 atau 3 baru dan ganti kepemilikan sebesar 80 ribu per penerbitan , sedangkan kendaraan bermotor roda 4 atau lebih, baru dan ganti kepemilikan dikenakan 100 ribu per penerbitan. demikian juga mekanisme pendaftaran kendaraan baru, mulai berkas lengkap pemohon, menuju pokja pendaftaran, reg entry, cetak k.i. , editor, cetak BPKB, korektor, verifikasi, pengesahan dan selesai diserahkan ke pemohon untuk selanjutnya pengurusan di samsat , dimana seluruh arsip dimasukkan di gudang berkas BPKB.

Kendalikan Harga, Ganti Pola Tanam

BATU – Petugas Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu, langsung turun menyikapi kegelisaan petani Sumberejo Kecamatan Batu, yang membuang panenan sayur seledri. Disarankan, petani memperhatikan pola tanam sehingga harga panenan tidak terlalu drop seperti sekarang ini.
Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu, Matali menjelaskan, hukum pasar berlaku untuk menentukan harga sayuran. Jika stok melimpah dan permintaan menurun, maka harga otomatis turun.
‘’Begitu juga sebaliknya. Jika stok menipis dan permintaan tinggi, harga barang pasti merangkak naik,’’ ungkap Matali.   Pihaknya sudah mendapatkan data jika stok sayuran, khususnya seledri melimpah saat sekarang ini. Petani asal Kediri maupun dari kawasan barat Malang, juga sedang panen seledri dengan jumlah besar. Sementara sejumlah pasar dari Bali dan Kalimantan, malah menurunkan permintaan karena ada produk lokal.
Menurutnya, sayur seledri tidak seharusnya dibuang ke sungai karena masih bisa dimanfaatkan. Selain digunakan sebagai pakan ternak, seledri bisa digunakan untuk pupuk. Caranya, seledri yang sudah dipotong ditaruh pada kanan dan kiri tanaman lalu ditambahkan pupuk urea. Dalam waktu tertentu, daun seledri bisa menjadi kompos, sehingga bisa meningkatkan kembali kesuburan tanah.
Mengenai pola tanaman, bisa ganti setiap tiga bulan sekali. Sebut saja dalam tiga bulan pertama, tanah ditanami sayur-sayuran segar. Tiga bulan berikutnya, bisa diganti dengan syuran buah misalnya tomat. Sedangkan tiga bulan berikutnya, tanah ditanami jagung manis dan sisa waktu bisa digunakan untuk tanaman sayur berumur pendek seperti sawi atau selada.
‘’Semua pola tanam itu, digunakan sebagai upaya menghindari stok yang melimpah. Jika stok tetap stabil saya kira harga panen tetap akan setabil sehingga tidak membuat petani rugi,’’ tegas Ali.

Jumat, 01 Juli 2011

SPJ Molor, ADD pun Tak Cair

BATU – Anggaran Dana Desa (ADD) di Kota Batu, hingga memasuki Juli ini ternyata belum kunjung cair. Molornya pencairan tersebut, mengakibatkan sejumlah perangkat desa kelabakan karena tidak memiliki anggaran untuk membiayai kegiatan di desa atau kelurahan.
Malahan sejumlah perangkat pun, mengaku harus cari utangan dulu untuk membiayai kegiatan di wilayahnya masing-masing. Dan utang tersebut baru dikembalikan setelah anggaran ADD melalui Bagian Pemerintahan sudah cair. ‘’Sampai sekarang ADD belum cair. Jadi kami harus mengutang dulu untuk membiayai kegiatan,’’ jelas salah satu perangkat desa.
Molornya pencairan tersebut juga dibenarkan Kepala Bagian Pemerintahan Pemkot Batu, Imam Suryono. Penyebabnya masih klasik seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni laporan pertanggungjawaban ADD tahun 2010 dari desa belum selesai. Padahal pihaknya telah menyampaikan intruksi, agar SPJ segera di selesaikan.
‘’ Kalau SPJ tahun 2010 lalu belum selesai atau belum diserahkan, ADD 2011 jelas tidak bisa dicairkan,’’ ungkap mantan Camat Bumiaji ini. Dia menambahkan, hanya Desa Torongrejo yang sudah mengambil ADD lantaran perangkat desa tersebut telah menyerahkan laporannya.
Pria asal Bondowoso ini menambahkan, molornya SPJ pasti berdampak program kerja. Makanya wajar jika pihak desa saat ini menalangi kegiatan dengan anggaran dari luar, termasuk pembayaran insentif perangkat desa. Saat inipun masih banyak perangkat belum mendapat insentif mengingat potensi masing-masing desa, tidak sama untuk memberikan dana talangan.
Sementara Kades Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Suliono juga mengaku belum menyelesaikan SPJ. Kendala yang dihadapi, antara lain mengumpulkan bon belanja. Sebab bahan material yang digunakan untuk bahan dasar proyek fisik, dibeli dari berbagai tempat. Namun begitu, Suliono siap melengkapi semua kekurangan berkas pada SPJ-nya dan segara diserahkan pada Bagian Pemerintahan, paling lambat bulan depan.
Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, juga masih memiliki kendala mengenai tandatangan-tangan. Imbasnya, perangkat masih butuh waktu untuk menyusun SPJ. ‘’Ada beberapa tandatangan dalam SPJ, yang masih harus dilengkapi,’’ urai Kepala Desa Giripurno, Darmaji.

Apel Dominasi Oleh-Oleh Wisatawan

BATU – Buah apel dan variannya, tetap saja mendominasi penjualan oleh-oleh khas Kota Batu kepada wisatawan. Sebut saja di pasar buah Pasar Oleh-oleh Jawa Timur (POJA) di Komplek Batu Galeria, Jalan Diponegoro Batu, buah khas kota dingin ini rata-rata bisa habis 1 ton per hari.
Pusat oleh-oleh yang dikembangkan oleh PT Batu Wisata Resources (BWR) itu, memiliki 10 pedagang buah yang setiap hari berjualan. Rata-rata konsumen mereka adalah wisatawan domistik, yang mampir ke  lokasi itu.‘’Ada 10 pedagang di sini, dan rata-rata buah apel yang terjual ada 1 ton setiap hari. Jadi penjualan apel di sini masih cukup besar, dan pembelinya didominasi wisatawan,’’ ungkap Gunawan, Manajer POJA.
Menurutnya, pengelola menempatkan pedagang buah diantara ruko-ruko yang berisi pusat oleh-oleh dan kuliner. Mereka berdagang di bawah tenda-tenda yang ditata secara rapi. Wisatawanpun merasakan nyaman, sehingga suka berbelanja buah di POJA.
‘’Dagangan utama para pedagang, memang buah apel yang memiliki ragam jenis itu. Meski begitu ada buah lain seperti buah naga, jeruk atau buah-buah lain sebagai pendukung. Jika wisatawan membutuhkan aneka buah lain, semua juga bisa tersedia di sini,’’ timpal Hardi, pengelola POJA .
Dia menjelaskan, pasar buah itu semakin melengkapi POJA di komplek Batu Galeria. Sebelum pasar buah, lokasi tersebut sudah memiliki aneka pusat oleh-oleh, kuliner, toilet serta fasilitas istirahat bagi wisatawan yang melakukan transit. Selain itu, fasilitas parkirnya yang luas menjadikan rombongan menggunakan bus atau kendaraan pribadi, bisa tak terusik berkunjung.
‘’Kami juga akan melengkapi fasilitas dengan tempat meeting. Dan fasilitas tersebut sedang kami garap, sehingga tamu-tamu dari instansi bisa menggelar meeting di POJA,’’ pungkas Hardi.

Media Berperan Bangun Citra

BATU – Peran media dan masyarakat sipil dalam Pemilukada Kota Batu tahun depan, benar-benar sangat strategis. Peran tersebut utamanya mengawal proses Pemilukada, sehingga tercipta demokrasi dalam pemilihan wali kota dan wakil wali kota itu.
Hal itulah salah satu hasil rembug demokrasi, bertema peran media massa dan organisasi sipil dalam mengawal Pemilukada Kota Batu. Acara tersebut diselenggarakan KPU Kota Batu, kemarin. Sedangkan yang menjadi pembicara, Fadillah Putra Dosen Universitas Brawijaya, Doddy Wisnu Pribadi wartawan, dan Eko Yunianto aktifis Komunitas Batu untuk Demokrasi (KBD) serta Hidayat Murtadlo, Kepala Dinas Perhubungan dan Informasi Pemkot Batu.
Menurut Fadillah, media punya dua peran sekaligus yaitu sebagai media black campign karena menyampaikan fakta pelanggaran, yang dilakukan seseorang calon. Media mengeksplornya, termasuk kritik dari masyarakat terhadap perilaku si calon itu.
Di sisi lain, media juga berperan membangun citra calon yang bersangkutan. Itu bisa menguntungkan salah satu calon, dan bisa merugikan calon lainnya. Tetapi yang terpenting media harus fair, tidak berdiri di satu calon. Fadillah juga menyadari, bahwa media juga merupakan lembaga bisnis. Sehingga calon yang membayar lebih besar, tentunya akan lebih mendapat jatah liputan lebih besar.
Sementara Doddy mengatakan, calon harus pintar-pintar dalam memilih isu atau visi misi yang akan disampaikan melalui media. Saat ini isu-isu yang bersifat ideologis, sudah tidak banyak mendapat perhatian masyarakat. Sedangkan yang mendapat perhatian lebih, adalah mengangkat masalah keadilan dan kesejahteraan.
‘’Kuat atau tidaknya seorang calon mengangkat citra, tergantung pada isu yang dibawanya. Kalau dia memberikan sesuatu yang membuat masyarakat bisa senang atau sesuai kebutuhan, masyarakat akan bisa menerimanya,’’ tandasnya.