Welcome to the Earth .... --- Salam Warkop ---

Halaman

Selasa, 31 Mei 2011

Perkembangan Budaya Kota Batu

Perkembangan Budaya Kota Wisata Batu Refleksi Perilaku Masyarakatnya
Perilaku masyarakat Kota Wisata Batu adalah segala tindak-tanduk yang berkembang di kehidupan masyarakat Kota Wisata Batu. Perilaku tersebut menyangkut kehidupan sehari-hari, faktor kemampuan anggota masyarakat dalam mengembangkan budaya lokal dan mampu menterjemahkan seni budaya itu dalam kemampuan individu masyarakat. Bahkan perilaku itu merupakan refleksi penguasaan dan penguatan kemampuan berbudaya itu yang nantinya akan menjadi penentu perkembangan budaya pariwisata di daerah tersebut, termasuk penguatan perilaku budaya pariwisata di Kota Wisata Batu. Demikian dipaparkan Prof.Dr.H. Sam Abade Pareno MM, guru besar Universitas Dr Soetomo Surabaya dalam Seminar Kepariwisataan di Gedung Kesenian Kota Wisata Batu beberapa hari lalu.
Perilaku budaya tersebut, menurut Sam, paling tidak adalah pada individu masyarakat sebagai pelaku budaya itu sendiri mampu menguasai salah satu produk budaya lokal di Kota Wisata Batu, seperti mampu mempraktekkan tari sembromo yang asli berasal dari kota wisata Batu, atau mampu memproduksi kerajinan khas daerah dan sebagainya. “Hal inilah yang akan mampu menguatkan perilaku budaya tersebut sebagai produk industri pariwisata,” katanya.  Perilaku budaya masyarakat, lanjutnya, memang sangat menentukan dalam menunjang kepariwisataan, khususnya bagi masyarakat di Kota Wisata Batu. Dan perilaku itu dimulai dari pola piker (pattern of thinking) dan pola sikap (pattern of attitude). Kedua pola ini menjadikan masyarakat kita memiliki pola perilaku, terutama perilaku budaya pariwisata. Indonesia yang memiliki obyek wisata sangat banyak tidak melahirkan kerangka berpikir dan kerangka bersikap untuk melestarikannya, apalagi mengembangkannya menjadi suatu industri. “Bahkan sebaliknya, mengabaikan keindahan alam yang dianugerahkan oleh Allah, tetapi justru merusaknya,” ujar Sam.
Oleh karena itu, tandasnya, jika ingin menguatkan perilaku budaya pariwisata, terutama bagi masyarakat Kota Wisata Batu, maka perlu dilakukan beberapa hal yaitu, pertama, sejak usia dini, melalui dunia pendidikan anak usia dini PAUD, disosialisasikan ‘Cinta Wisata’. Kedua, mulai tingkat SD dan setaranya sampai dengan SMA dan setaranya, diharuskan adanya kunjungan wisata baik yang dekat maupun yang relative jauh. Untuk yang dekat minimal 2 kali dalam setahun, yang relative jauh minimal sekali dalam setahun. Sekaligus ini menumbuhkan ke4sadaran geografi Indonesia. Ketiga, Perlu dipertimbangkan jurusan kepariwisataan, yang mungkin dapat merupakan salah satu jurusan dalam Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ataupun Fakultas Ilmu Budaya. Keempat, Secara umum perlu ditetapkan strategi kepariwisataan, yang diantaranya membentuk manusia Indonesia yang mencintai keindahan, menggemari berbagai budaya di daerah-daerah, menyukai sejarah. Kelima, Mengoptimalisasi pendidikan karakter masyarakat yang terbuka, menghargai tamu, menjaga keharmonisan alam. Keenam, setiap siswa minimal harus menguasai 1 tari tradisional, 1 lagu daerah, dan 1 bahasa daerah.
Kalau berbagai poin seperti diatas bisa diterapkan, maka perkembangan budaya pariwisata akan menguat dan menjadi produk industri pariwisata di setiap daerah, terutama di Kota Wisata Batu. Berlatar itulah, Sam menegaskan bahwa penguatan perilaku budaya sangat menentukan perkembangan sebuah industri pariwisata itu sendiri. Dan itu akan berefek positif terhadap keberhasilan pariwisata dan perkembangan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
Sam Abede menggarisbawahi tentang potensi yang sangat besar akan dunia pariwisata di Indonesia, haruslah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara menyeluruh. Karena mengingat pariwisata menjadi penyumbang devisa Negara yang siknifikan. Dia merinci, berdasarkan sumber data Dirjen Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata 2008 bahwa pada 2008 telah masuk menyumbang US $ 7,6 miliar atau sekitar Rp. 91 triliyun, meningkat dibanding tahun 2007 yang hanya US $ 5,3 miliar. Sedangkan data dari pusat statistic, pada tahun 2010 sampai desember meningkat tajam yaitu 8,1 juta wisatawan manca Negara telah berkunjung ke Indonesia. “Peluang inilah yang harus kita tangkap, untuk berperan menjadi subyek pariwisata, tidak hanya obyek saja,” pungkas Sam.

Minggu, 29 Mei 2011

Persalinan di Puskesmas Digratiskan

BATU – Dalam waktu yang tidak terlalu lama, warga Kota Apel ini bisa menikmati persalinan secara gratis. Biaya persalinan itu akan ditanggung Kementerian Kesehatan RI, yang disalurkan melalui Dinas Kesehatan Kota Batu sekitar Rp 17 M dari Rp 1,7 T anggaran seluruh Indonesia.
Dinas Kesehatan Kota Batu, kini sedang menunggu pencairan dana itu dari Kementerian Sosial melalui program Jaminan Persalinan. Begitu anggaran dari pemerintah pusat turun, program biaya persalinan gratis itu sudah bisa diwujudkan di kota ini.
‘’Kami masih menunggu pencairan dana Jampersal dari pemerintah pusat. Kemungkinan anggaran itu segera cair, karena beberapa Pemkot dan Pemkab lain sudah mendapatkannya,’’ ungkap Endang Triningsih, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu.
Ketua IDI Malang Barat, ini belum bisa memastikan berapa kuota warga yang berhak menerima Jampersal ini. Dia hanya menjelaskan Jampersal merupakan program untuk masyarakat tanpa  memandang status social, sehingga semua memiliki peluang mendapatkan. Program itu juga diprioritaskan kepada warga yang tidak memiliki Jamkesmas maupun Jamkesda.
Di Kota Batu, tercatat sebanyak 51.000 Kepala Keluarga (KK) memiliki masalah kesejahteraan sosial. Setiap kepala keluarga nantinya bisa mendapatkan anggaran bantuan persalinan senilai Rp 350 ribu. Anggaran tersebut, hanya bisa digunakan untuk biaya persalinan normal.
Syarat untuk mendapatkan Jampersal ini juga mudah, yakni tinggal membawa KTP dan Kartu keluarga (KK) ke Puskesmas yang sudah ditunjuk dinas kesehatan. Di wilayah Kota Batu, ada tiga Puskesmas yang ditunjuk untuk memberikan Jampersal, yaiti Puskesmas Bumiaji, Beji, dan Puskesmas Kota Batu.
‘’ Pelayanan pada Puskesmas hanya untuk persalinan normal. Jika ada persalinan dengan risiko tinggi, mereka harus dirujuk ke RSSA Malang,’’ tandas mantan Kabid Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Batu ini.

Dewan Pengawas ATV Dikukuhkan

BATU – Walikota Batu, Eddy Rumpoko, merombak Agropolitan Televisi (ATV) menjadi Lembaga Penyiaran Publik. Dewan Pengawas pun telah dikukuhkan. Yakni, Syamsul Huda, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil menjadi ketua, dengan anggota Eko Suhartono (Kabag Pembangunan) dan Dwi Martono Arlianto (Komisaris PT BWR).
Pengekukuhan dewan pengawas itu melalui SK Wali Kota Batu No: 180/91/KEP/422.012/2011. Syamsul ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengawas, karena pengalaman mengelola ATV saat masih menjabat Kepala Dinas Kominfo. Sedangkan Eko juga punya pengalaman sebagai Kepala Bagian Humas dan Protokoler, serta Dwi Martono adalah dewan pengawas dari unsur masyarakat.
Dalam bidang kehumasan, Eko Suhartono sukses mengelola majalah internal Pemkot Batu 'Panderman'. Majalah tersebut, pernah menyabet predikat majalah terbaik tingkat nasional internal lembaga pemerintahan. Sedangkan Anton, panggilan akrab Dwi Martono sedang getol mengelola BUMD, yakni PT BWR.
Eddy menginginkan dewan pengawas terus memantau perkembangan ATV dalam hal penyiaran yang independen, wahana hiburan serta kontrol sosial. Namun demikian, ATV tidak boleh menjadi media berpolitik, apalagi politik dilakukan oleh seorang PNS.
‘’PNS tidak boleh berpolitik, baik memberikan dukungan maupun berpolitik praktis. Begitu juga dengan ATV tetap harus menjaga independensinya,’’ tegas Eddy Rumpoko.
Selain itu, ATV diharapkan semakin mandiri sehingga tidak akan terus menginduk dana dari APBD Kota Batu. Hanya saja semua itu harus dilakukan secara bertahap, karena ATV masih membutuhkan anggaran untuk kelengkapan penyiaran.

Sabtu, 28 Mei 2011

SMAN 5 Malang ( R S B I ), Terima ISO, Jadi Anggota PASCH

MALANG- SMAN 5 Malang adalah sekolah yang mendapat kepercayaan dari Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (R-SMA BI) pada tahun 2007 dan pada tahun  ini memasuki tahun keempat. Sejak 2008 lalu sertifikat ISO sudah diterima oleh sekolah yang beralamat di Jalan Tanimbar 24 ini. Diawali dengan ISO 9001:2000 dan kemudian ditingkatkan menjadi ISO 9001:2008. Sertifikat ini diberikan oleh lembaga sertifikasi Bureau Veritas.
Ketua Program RSBI SMAN 5, Dra Setyawati M.Pd menjelaskan program SBI di SMAN 5 ini dikembangkan berbeda dengan sekolah lain. Keunggulannya adalah siswa tidak hanya mengikuti ujian internasional pada empat mata pelajaran wajib dari direktorat, tapi juga dikembangkan pada mata pelajaran Ekonomi, TIK dan Bahasa Asing.
”Siswa kami sudah ada yang memiliki sertifikat internasional untuk kemampuan bahasa asing, di antaranya sertifikat Bahasa Jerman, Perancis, Mandarin dan Jepang,” ungkapnya.
Untuk memperluas wawasan internasional para siswa, diberikan bahasa asing pilihan yaitu Bahasa Jerman, Jepang, Arab, Perancis dan Mandarin selain Bahasa Inggris. Sekolah juga berusaha menjalin hubungan dengan lembaga yang memungkinkan para siswa  berkunjung ke  negara yang bahasanya  mereka pelajari.  Berkat kerjasama yang baik dengan pusat kebudayaan Jerman Goethe-Institut, SMAN 5 terpilih sebagai salah satu dari 28 SMA di Indonesia sebagai anggota PASCH (mitra sekolah menuju masa depan) yang bersifat internasional.  Melalui program tersebut, kepala sekolah, guru Bahasa Jerman dan para siswanya berkesempatan berkunjung ke Jerman.
Saat ini sudah ada tiga siswa  SMAN 5 yang telah berkunjung dan belajar Bahasa Jerman bersama  siswa dari berbagai negara lainnya. Pada bulan Juni 2011 segera berangkat tiga siswa yang lain. Selain program PASCH, para siswa juga disarankan untuk mengikuti seleksi program AFS, EJU (Jepang), dan lainnya.
”Bahkan ada alumni kami yang mendapat beasiswa Monbukagakusho dan sekarang studi di Hatori Nutrition College, namanya Alfa Adirina Afandi,” jelasnya.
Selain menggenjot kompetensi siswa, SMAN 5 juga konsen membina karakter terutama kedisiplinan. Untuk mendukung program kedisplinan ini layanan sekolah dilengkapi dengan CCTV di setiap kelas dan beberapa tempat tertentu. Tak hanya itu agar siswa sehat dan bugar ada fasilitas rekreasi siswa, juga fasilitas lapangan basket, volley ball, tennis meja dan tenis lapangan.
Sementara untuk penguatan karakter siswa dalam mencintai budaya bangsa, SMAN 5 Malang juga memberikan kesempatan kepada mereka untuk mempelajari seni budaya tradisional seperti seni karawitan panembromo, seni tari dan seni teater selain seni musik dan seni suara.
Pengembangan fasilitas pendukung pembelajaran diprogramkan dengan rencana membangun perpustakan sekolah yang baru.  Dengan fasilitas pendukung yang lebih baik diharapkan prestasi para siswa semakin baik. Saat ini beberapa prestasi telah diraih oleh siswa, termasuk kepercayaan bagi sekolah mewakili Kota Malang dalam pawai seni budaya tingkat provinsi Juni mendatang di Probolinggo.

Kamis, 26 Mei 2011

Penutupan Malang Kembali ke - 6

Pelaksanaan gelaran Malang Kembali ke-6 yang dihelat di sepanjang Jalan Ijen sejak 19-22 Mei berlangsung sukses dan salah satu agenda tahunan Pemkot Malang ini pada pukul 20.00 WIB resmi ditutup oleh Walikota Malang, Drs. Peni Suparto, M.AP. Nampak hadir pada acara penutupan ini di kursi undangan, para kepala SKPD, jajaran DPRD, keluarga besar TP PKK, Dharma Wanita dan pejabat tinggi lainnya.
Walikota Malang, Drs. Peni Suparto, M.AP menyerahkan hadiah 
kepada pemenang stan terbaik Malang Kembali

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Ida Ayu Made Wahyuni, pengunjung Malang Kembali kali ini sangat antusias dan ini terbukti dengan jumlah pengunjung yang mencapai 600 ribu dalam setiap harinya. “Pengunjung Malang Kembali ini tidak hanya berasal dari Malang raya saja, tetapi juga banyak yang dari luar Malang. Sehingga dengan tingginya jumlah pengunjung ini, gelaran Malang Kembali sangat menghibur dan berguna bagi masyarakat,” ujar Ida saat ditemui pada acara penutupan, Minggu (22/5).
Ida menambahkan, bahwa selama 4 hari pelaksanaan Malang Kembali ini, juga diperoleh data bahwa uang yang berputar atau beredar di sepanjang 2 km Jalan Besar Ijen mencapai 6 miliar. “Kami memperoleh data tersebut berdasarkan angket yang kami sebar ke 500 stan yang mengikuti Festival Malang Kembali. Karena antusiasme pengunjung tinggi, para peserta juga menginginkan agar pelaksanaan Malang Kembali bisa diperpanjang pada pelaksanaan berikutnya,” sambungnya.
“Untuk mewadahi para UKM atau para seniman, Pemkot Malang atau pihak terkait lainnya perlu mewadahi lagi potensi mereka dan tidak hanya diadakan acara seperti Malang Kembali saja. Banyak sekali makanan atau jajanan serta berbagai kesenian khas Indonesia yang hampir punah, sehingga perlu perhatian khusus dari pemerintah,” lanjut Ida.
Sementara itu, Walikota Malang Drs. Peni Suparto, M.AP menyampaikan bahwa penyelenggaraan Malang Kembali ini juga sebagai pembelajaran kepada generasi muda tentang sejarah. “Sejarah Malang sangat luas dan berawal dari Kediri, sehingga dibutuhkan pembelajaran yang intens untuk bisa mengetahui sejarah Malang secara detail. Malang mempunyai banyak kesenian dan budaya yang harus kita jaga, seperti Topeng Malangan, wayang kulit, dan lain sebagainya,” paparnya.
“Kita juga harus bangga terhadap para pendahulu kita, karena mereka merupakan para jagoan-jagoan yang patut dibanggakan. Siapa yang jagoan saat itu, maka ialah yang akan menjadi pemenang atau pemimpin. Oleh seba itulah, saya harapkan dari kota Malang akan bermunculan jagoan-jagoan baru yang dapat diandalkan,” kata laki-laki yang malam itu mengenakan baju pejuang kemerdekaan.
Sementara itu, Ketua TP PKK kota Malang, Dra Hj. Heri Pudji Utami, M.AP  turut bangga dengan adanya Malang Kembali ini. Menurutnya, pengunjung Malang Kembali ini dari tahun ke tahun tidak pernah surut dan juga tidak hanya berasal dari warga Malang Raya saja. Dari penyelenggaraan ini secara tidak langsung juga tercipta kerukunan dan kegotong-royongan diantara sesama warga masyarakat,” ucap istri Walikota Malang ini.
Lebih lanjut perempuan yang akrab disapa bunda ini, bahwa harus ada wadah atau sarana yang lebih menunjang terkait pelaksanaan Malang Kembali ini, sehingga pembelajaran atau pengenalan sejarah tidak hanya sebatas Kota Malang saja. “Secara keseluruhan gelaran ini sangat bagus, terutama adanya lomba pidato Bahasa Jawa dan kidungan jula-juli yang digelar oleh Dinas Pendidikan Kota Malang. Dengan demikian, akan semakin menumbuhkan kecintaan para generasi muda terhadap seni dan budaya daerah kita, yaitu Jawa,” imbuhnya.
Pada penutupan Festival Malang Kembali yang ke-6 ini juga diserahkan penghargaan kepada 3 orang pemenang lomba fotografi, yaitu Afrizal, Fadil dan Rahmawati. Sedangkan 3 pemenang stan terbaik pertama yaitu ibu Alex dari stan Pasar Kulon, juara kedua ibu Wiwik dari stan Pasar Legi dan pemenang ketiga Suyanto dari stan Pasar Wetan. Pemenang stan terbaik ini mendapat hadiah berlibur ke Pulau Bali, handphone dari Esia dan hadiah menarik lainnya dari panitia.
Acara penutupan juga dimeriahkan oleh musik perkusi yang disajikan oleh Sanggar Santri Sapu Jagad pimpinan Ki Ardi Purbo Antono. Grup musik perkusi ini merupakan wakil Asean dalam perlombaan musik perkusi yang diikuti oleh 120 negara beberapa waktu lalu. Dari 120 negara itu dipilih 12 negara dari Asean dan India. Sanggar Santri Sapu Jagad adalah grup perkusi Indonesia yang mewakili Asean.
Dengan mengenakan busana dari karung goni dan hentakan musiknya yang sangat indah, membuat para tamu undangan terkesima, terutama Walikota Malang dan tamu undangan lainnya di kursi VIP. Acara penutupan Malang Kembali ini diakhiri dengan pergelaran wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Ardi Purbo Antono yang mengambil judul Wahyu Kalimosodo.

Warga Songgoriti Atasi Elpiji Ngowos

BATU – Masih maraknya tabung elpiji ngowos, terutama untuk ukuran  tiga kilogram, kian mendorong semangat ibu-ibu mengikuti sosialisasi. Mereka pun aktif dalam pelatihan pencegahan dan penanggulangan kebakaran di Songgoriti Gang Macan, Kelurahan Songgokerto, Kamis (26/5) kemarin.
Pelatihan itu diselenggarakan UPTD Pemadam Kebakaran   (PMK) Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang. Puluhan ibu-ibu dari jamaah tahlil Songgoriti itu juga banyak melemparkan pertanyaan seputar masalah kompor kepada petugas PMK. Antara lain jarak kompor dengan tabung gas, besaran api yang aman.‘’ Apakah selang yang pendek, memudahkan terjadinya kebakaran,’’ ungkap seorang peserta pelatihan.
‘’ Kalau selangnya pendek, saya kira tidak mempengaruhi adanya kebakaran sejauh selang masih baik dan penanganan juga betul. Namun lebih baik memang selangnya agak panjang,’’jawab Kepala UPTD PMK Santoso Wardoyo.
Menurut Santoso Wardoyo,   mengatakan, sosialisasi tersebut memiliki nilai tinggi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat  dalam pencegahan dan penanganan kebakaran. Mereka pasti panik, ketika terjadi kebakaran apalagi jika tidak bisa melakukan penanganan secara cepat.
Peserta pun juga dilatih bagaimana cara mengatasi kebakaran, dengan menggunakan peralatan simulasi pencegahan. Jika ada elpiji ngowos dan terjadi ledakan, langkah awal bisa dilakukan dengan menutup api menggunakan pasir atau karung berisi pasir. Bila api ternyata tetap menyala, tentu harus menghubungi PMK.
‘’Kami melatih cara mematikan api pada langkah awal, kemudian memberikan informasi jika ada api yang tidak bisa ditangani,’’tandas Santoso, yang menambahkan sosialisasi sebelumnya juga diberikan di rumah sakit.

Sabtu, 21 Mei 2011

Tak Perlu ke Bali, Bumiaji pun Punya Pembakaran Jenazah

KINI Kota Batu tidak hanya memiliki Crematorium Panca Budhi di Kecamatan Junrejo. Namun, tempat pembakaran jenazah semacam itu juga usai dibangun umat Hindu di Dusun Junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji.
Tempat pembakaran jenazah tersebut, diberi nama Griya Pamuksan Margo Mulyo. Bangunannya mirip sebuah candi, karena terinsipirasi Candi Panataran di Blitar, yang Jumat kemarin diresmikan Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko.
Pengurus Pusat Parisada Hindhu Dharma Indonesia (PHDI), Dewa Ketut Suranaya mengaku salut dengan karya umat Hindhu kota wisata ini. Bangunan pamuksan seperti ini, dikatakan termasuk yang pertama di Indonesia. Bahkan di Bali yang mayoritas penduduknya beragama Hindhu, belum memiliki bangunan pamuksan. Mereka memang sudah punya kegiatan Ngaben (pembakaran mayat), Pamuksan (pengabenan) selama ini dilakukan di lapangan atau pura.
‘’ Jadi ini sangat luar biasa, sehingga nanti juga ada upacara Ngaben di Batu layaknya di Bali dengan menggunakan tempat ini,’’ ungkap pria yang berdomisili di Bali ini.
Penyuluh agama Hindhu Kementrian Agama Kabupaten Kediri, Yuliono ikut hadir sekaligus memberikan ular-ular dalam acara peresmian tersebut. Dia menjelaskan, dalam angama Hindu, arwah leluhur harus dimuksakan (diantarkan) ke Sang Hyang Widhi Wasa.
‘’ Setelah upacara Melaspas (disucikan), kemudian jenazah dikremasi agar arwah leluhur diantar ke Sang Hyang Widhi. Semua itu tugas seorang anak kepada orangtua untuk mikul duwur mendem jero. Jika tidak dimuksakan, arwah akan tetap menunggu di alam Pasetran (pemakaman),’’ urai dosen Sekolah Tinggi Agama  Islam (STAI) Kediri itu.
Walikota Batu, Eddy Rumpoko berharap keberadaan Griya Pamuksan Umat Hindu semakin menambah keragaman wisata. Dia mengimbau kegiatan umat Hindu, baik dalam melakukan pembakaran jenazah atau lainnya, bisa menjadi etalasenya Bali.
‘’Dengan begitu, Kota Batu akan semakin dikenal. Saat upacara Ogoh-ogoh saja, banyak warga Bali kagum atas terselenggaranya upacara tersebut. Awalnya mereka kurang mengenal Batu, sekarang banyak orang mencari tahu tentang kota ini,’’ ungkapnya.
Pihaknya menginginkan, Pemerintah bisa membantu dari sisi infrastruktur. Misalnya perbaikan maupun pelebaran jalan,  sehingga wisatawan akan sangat mudah menuju tempat ngaben, dan Pura Arjuno Giri di Dusun Junggo.

Satu Juta Rupiah untuk Peraih Nilai 10 Unas

BATU – Peraih nilai 10 hasil ujian nasional (Unas) Kota Batu, bakal mendapat penghargaan khusus dari Pemkot Batu. Yakni berupa pemberian uang tunai Rp 1 juta dan piagam/tropi kepada peserta Unas peraih nilai 10 untuk masing-masing mata pelajaran itu.
Dari data yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Kota Batu, ada 18 peserta Unas tingkat SMA/SMK yang mendapatkan nilai 10 untuk salah satu mata pelajaran ujian. Penyerahan beasiswa dan piagam, nantinya akan diserahkan langsung oleh Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko.
‘’Penyerahan hadiah akan dilakukan setelah pengumuman nilai Unas tingkat SMP/MTs dan SD/MI. Saat ini pengumuman nilai tersebut masih untuk tingkat SMA,’’ ungkap RM Zakaria, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, kemarin.
Menurutnya, ada 11 siswa SMA yang mendapatkan nilai 10 pada salah satu bidang studi yang diujikan. Yakni, Andreas Yudyanto, Faradillah Handini, Niken Sartika dari SMAN 1 Batu mendapatkan nilai 10 pada bidang studi bahasa asing (Jepang).
Enam siswa SMAN 1 Batu lainnya, Zulfahul Hanna, Abdul Kadir, Nadian Kusuma D, Alfinda Yana A, Dessy Widya R, dan Leonita Putri C mendapatkan nilai 10 bidang studi matematika. Sedangkan dua siswa SMAN 2 Batu, Aissiyah Putri A dan Ardyan Wahyu P mendapatkan nilai 10 untuk mata pelajaran Fisika.
Di tingkat SMK, lima siswa SMKN 1 mendapatkan nilai 10 untuk pelajaran Matematika. Mereka adalah Anggi Septya R, Chaulah Ayu F, Devi Septiana, Vida Puspitasari dan Melinna Indah S. Sedangkan dua siswa dari SMK Islam, Siti Khotimah dan Vitha Erlinasari juga menoreh nilai 10 di bidang pelajaran Matematika.
Pemkot sebenarnya juga menyediakan penghargaan berupa uang tunai Rp5 juta, jika ada peserta ujian dari kota ini meraih nilai tertinggi nasional. Dan sebesar Rp 2,5 untuk peraih nilai tertinggi Provinsi. Namun tidak ada satu siswa pun, yang sukses meraih peringkat itu. Sedangkan peraih nilai komulatif tertinggi tingkat Kota Batu, juga mendapatkan uang tunai Rp 1 juta.

Siswa Dapat Tas Gratis

BATU – Sebanyak 19.820 siswa SD di Kota Batu, mulai Jumat kemarin menerima pembagian tas gratis dari Pemkot. Secara simbolis, penyerahan tas itu dilakukan langsung oleh Wali Kota Eddy Rumpoko kepada perwakilan 10 siswa bersamaan upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Stadion Brantas, kemarin.
Untuk siswa SD lainnya, tas diserahkan di masing masing sekolah.  Tentu, mereka harus menunggu giliran pembagian melalui Dinas Pendidikan. ‘’Semua siswa SD harus mendapatkan tas itu, dan jangan ada yang ketinggalan,’’ tandas Eddy Rumpoko.
Selain tas, sebentar lagi Pemkot juga akan memberikan sepatu gratis kepada semua siswa SD tersebut. Menurut Eddy, tas dan sepatu merupakan fasilitas para siswa. Hal itu sebagai langkah menumbuhkan sistem pendidikan yang mudah dan murah, walaupun tetap tidak boleh mengurangi kualitas atau mutu.
Apalagi sebelumnya, seluruh siswa mulai SD hingga SMA, sudah menerima pembagian seragam batik motif apel yang digunakan untuk seragam seminggu sekali. Program selanjutnya, Pemkot juga menganggarkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) melalui APBD, sehingga tidak ada lagi alasan anak-anak tidak sekolah, karena biayanya murah.
‘’ Begitu mereka sudah mendapatkan fasilitas pendidikan dengan mudah dan murah, selanjutnya harus bisa menunjukkan prestasi. Selain itu, pemberian tas, sepatu, apalagi seragam batik itu untuk menumbuhkan rasa kebersamaan sebagai siswa Kota Batu,’’ tambah Eddy Rumpoko.
Tas dan sepatu itu, nantinya tidak hanya diberikan untuk siswa SD. Layaknya seragam batik, siswa SMP dan SMA pun akan mendapatkan kendati penyerahannya bertahap.

Rabu, 18 Mei 2011

Hasil Lomba Fotografi Pariwisata 2011

Berikut ini adalah daftar para pemenang Lomba Fotografi Pariwisata tahun 2011 yang diadakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu yang diadakan pada tanggal 2 - Mei 2011, bertepatan dengan Peresmian Alun Alun Kota Batu.

Kategori Tempat Tujuan Wisata
  1. Juara I, Agus Dwi Setyono (Klojen Malang) mBatu in Blue Hour
    "mBatu in Blue Hour" — Point 141
     
  2. Juara II, Bramantio Tjokro Atmodjo(Jl. Bunga Srigading 26 Malang) Taman Fantasi
    "Taman Fantasi" — Point 138
     
  3. Juara III, Adhitya Indra Nugroho(Singosari) Senyum
    "Senyum" — Point 134

Kategori Tempat Penginapan/Hotel

  1. Juara I, Hendra Gunawan (Jl. Kartini no. 3 Batu) Senja di Hotel Orchid
    "Senja di Hotel Orchid" — Point 138,5
     
  2. Juara II, Hermawan Sutanto (Sumberejo Batu) Oh Kartika
    "Oh Kartika" — Point 136,5
     
  3. Juara III, Bramantio Tjokro Atmodjo (Jl. Bunga Srigading 26 Malang) Villa di Atas Bukit
    "Villa di Atas Bukit" — Point 134

Kategori Pusat Oleh-oleh dan Wisata Kuliner

  1. Juara I, Abraham Hamzah S. (Jl. Sulfat Agung XI/36 Malang) Transaksi
    "Transaksi" — Point 137,5
     
  2. Juara II, Novico Kurniawan (Jl. Trunojoyo 51 RT.03/RW.05, Songgokerto Batu) Ngopi di Kala Senja
    "Ngopi di Kala Senja" — Point 123,5
     
  3. Juara III, Bramantio Tjokro Atmodjo (Jl. Bunga Srigading 26 Malang) Pusat Oleh-oleh Batu
    "Pusat Oleh-oleh Batu" — Point 123

Kategori Kebudayaan dan Atraksi Wisata

  1. Juara I, Adhitya Indra Nugroho (Singosari) 2 in 1
    "2 in 1" — Point 134,5
     
  2. Juara II, Iwan Setiyono(Bojonegoro) Kuda Lumping
    "Kuda Lumping" — Point 128
     
  3. Juara III, Syamsul Arif (Jogoyudan, Yogyakarta) Senyumku
    "Senyumku" — Point 124,5

Minggu, 15 Mei 2011

Pengcab PSSI Screening 1200 Anak

BATU – Pengcab PSSI Kota Batu, mulai melakukan screening terhadap calon pemain sepakbola usia dini yang akan mengikuti Liga Anak (SD/MI) Kajari Cup, awal Juni mendatang. Liga Anak tersebut, bakal melibatkan 1200 pemain dari seluruh SD dan MI di Kota Batu.
Screening dilakukan serentak pada di kecamatan, Bumiaji, Batu dan Junrejo, Sabtu (14/5) kemarin. Khusus untuk screening calon pemain asal Kota Batu, digelar di Kantor Pengcab PSSI, Jalan Agus Salim. ‘’Jumlahnya cukup banyak, sekitar 1200 anak sehingga screening pemain harus dilakukan sekarang meski pelaksanaan masih awal Juni nanti,’’ ungkap Sekretaris Pengcab PSSI Kota Batu, Zainul Arifin KR.
Menurut Direktur PDAM Kota Batu, ini 1200 pemain itu berasal dari 80 SD/MI kota ini. Setiap pemain nantinya akan mewakili tim asal sekolahnya masing-masing.
Kegiatan screening itu sendiri untuk verifikasi, bahwa mereka yang akan bertanding benar-benar siswa sekolah atau MI. Panitia tidak menentukan umur sepanjang masih duduk di bangku SD dan MI. Biasanya mereka yang dikirim tim sekolah masih duduk di kelas V dan VI.
‘’Mereka harus menunjukkan ijazah TK dan raport terakhir SD atau MI tempatnya belajar. Panitia kemudian melakukan verifikasi apakah data tersebut valid atau tidak,’’ tambah mantan anggota POKJA peningkatan status Kota Batu ini.
Menurutnya, pengguliran Liga Anak itu sebagai tindaklanjut dari giring seribu bola Senin (2/5) lalu. Selain itu tujuan pengguliran liga tersebut, adalah mencari bibit calon pemain-pemain professional.
‘’Liga Anak ini nantinya akan menjadi agenda rutin setiap tahun, yang digelar Pengcab PSSI Kota Batu. Jadi anak-anak yang sekarang ini duduk di bangku kelas tiga atau empat, tahun depan bisa mengikuti pertandingan seperti kakak tingkatnya sekarang,’’ pungkasnya.

Sabtu, 14 Mei 2011

E-KTP Dimulai September



BATU – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batu, siap menerbitkan KTP elektronik (E-KTP) mulai September hingga Desember mendatang. Dalam kurun waktu empat bulan itu, warga harus mengurus KTP baru menjadi KTP elektronik. 
‘’ Dalam tahun 2012, paling tidak semua warga sudah berganti KTP elektronik. Dan mulai September, warga sudah bisa mengurus E-KTP tersebut,’’ ungkap Syamsul Huda, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batu.  
Saat ini pihaknya masih melakukan perlengkapan piranti, untuk meuwujudkan pelayanan E-KTP itu. Sebanyak 13 unit computer dan server, nantinya disiapkan di kantor tersebut maupun di kantor kecamatan. Semua komputer akan terhubung dan online, dengan data di Kementerian Dalam Negeri. Dengan begitu data yang ada pada pemegang KTP akan terhubung hingga nasional. 
Sistem E-KTP digunakan untuk mewujudkan Single Identity (identitas tunggal) bagi penduduk, sehingga tidak ada lagi KTP ganda. Data yang direkam dari warga pada kartu KTP baru itu, berupa foto diri, sidik jari dan data elementer lainnya. Setiap penduduk mendapatkan satu Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Optimalkan Gedung Kesenian

BATU – Warga Kota Batu meminta gedung kesenian Mbahtu Aji Art Center, harus dimanfaatkan secara maksimal demi pengembangan seni di kota wisata ini. Masalahnya, pembangunan tersebut sudah menghabiskan anggaran sekitar Rp 5 miliar sehingga akan sia-sia jika dipergunakan dengan baik.
Tokoh seni budaya, Ki Jopo Sumarah Purbo mengatakan, pemanfaatkan gedung itu antara lain untuk latihan maupun berbagai pementasan. Bangunan di ruang tertutup bagian depan, bisa digunakan untuk latihan. Sedangkan bagian belakang bisa untuk pementasan.
‘’ Gedung ini dibangun dengan APBD atau uang rakyat. Pembangunan akan sia-sia jika tidak ada pemanfaatan untuk latihan ataupun pementasan skala lokal maupun nasional,’’ ungkapnya.
Menurutnya, Pemkot sebagai pengelola gedung tersebut harus berani membuka diri pemanfaatan gedung itu, dan jangan sampai malah memberikan batasan-batasan yang ujung-ujungnya gedung tidak bisa digunakan untuk pengembangan seni.
‘’Gedung ini bisa menjadi layaknya sanggar dan lokasi pementasan. Ketika pentas, Pemkot juga harus berani mengundang berbagai kalangan atau mendatangan wisatawan ke sini,’’ tambahnya.
Kepala Dinas Parwisata Kota Batu, Hj Mistin menjelaskan, pihaknya sangat membuka diri untuk pemanfaatan gedung itu demi perkembangan seni di Kota Batu. Salah satunya, dia sudah mendekati guru-guru seni sekolah di Batu untuk latihan menari di lokasi tersebut.
‘’Banyak guru seni (tari) di sekolah-sekolah, dan mereka bisa memanfaatkan atau membuat jadwal latihan di gedung itu,’’ kata mantan Kepala Dinas Pendidikan ini.
Selain latihan rutin, pihaknya siap menyusun even-even seni. Antara lain festival reog, campursari, jaran kepang, ludruk dan even lain. Jika semua itu dijadwalkan dengan baik, perkembangan seni di kota ini akan makin meningkat demi perkembangan pariwisata.

Kamis, 12 Mei 2011

Sensus Sapi Dimulai Juni

BATU – Jika tahun 2010 lalu ada sensus penduduk, namun untuk tahun ini akan ada sensus sapi dan kerbau. Sensus hewan yang akan dilakukan Pemprov Jatim, itu pasti menyentuh Kota Batu karena di kota ini juga banyak warga yang beternak jenis hewan itu.
Sensus hewan bertajuk Pendataan Sapi Perah, Sapi Potong dan Kerbau 2011 (PSPK 2011), ini akan berlangsung Juni mendatang. ‘’ Ya, tahun ini akan ada sensus sapi dan kerbau. Jadi sensus tidak hanya untuk penduduk, tetapi juga untuk hewan,’’ ungkap Wakil Gubernur Jatim, Syaifullah Yusuf ketika membuka Rakerda PSPK 2011 di Hotel Purnama Kota Batu, Selasa (10/5) malam. 
Menurutnya, Jatim merupakan salah satu penghasil daging sapi dan susu nasional. Sekitar 30 persen kebutuhan itu secara nasional disuplai dari Jatim. Namun demikian, sejauh ini Pemprov belum memiliki data lengkap berapa jumlah hewan pedaging atau penghasil susu itu. 
Data populasi ternak, khususnya sapi dan kerbau sangat penting artinya bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan terkait penyediaan daging nasional. Untuk memenuhi kebutuhan daging nasional, pemerintah masih mengandalkan import. Padahal potensi peternakan di Indonesia sangatlah besar. 
‘’Kalau dikelola dengan baik, swasembada daging nasional tahun 2014 bisa terwujud. Jadi Indonesia tidak perlu mengimpor daging atau susu lagi dari luar negeri,’’ tegas Gus Ipul- sapaan akrabnya. 
Pelaksana sensus hewan ternak, bakal melibatkan dua instansi, yaitu Biro Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Peternakan di daerah. Wagub juga meminta Kepala Daerah tanggap dan ikut menyukseskan kegiatan sensus itu. 
Dari data sementara, populasi ternak sapi potong hingga April tahun 2011 mencapai 3.745.453 ekor. Sapi perah 231.408 ekor dan kerbau 49.638 ekor di Jatim. Dari jumlah tersebut, tahun 2011 ini jumlah ternak yang potong mencapai 466.139 ekor sapi potong, sapi perah 52.016 ekor dan kerbau 2.387 ekor.

Selasa, 10 Mei 2011

SMKN 2 Kota Batu Produksi Sari Apel

BATU – Jiwa kewirausahaan (entrepreneur), tidak cukup hanya diberikan guru kepada siswa dengan praktek membuat produk terus-menerus. Sebaliknya, agar mempunyai hasil maka mindset atau jiwa tersebut harus ikut ditanamkan kepada calon-calon wirausahawan.
Itulah salah satu poin seminar kewirausahaan di SMKN 2 Kota Batu, Selasa (10/5). Dalam seminar itu, sekolah tersebut menghadirkan pembicara Dr Bambang Triono, Kabid Program dan Informasi VEDC Malang, serta perwakilan PT Batu Wisata Resources (BWR) Kota Batu.
‘’Ketika calon entrepreneur terus terusan diberikan praktek membuat produk, bisa saja mereka masih kekurangan bahkan bosan. Namun jika mindset atau kejiwaan ikut dibentuk, hal itu akan lebih baik,’’ ungkap Bambang Triono.
Menurutnya, untuk menumbuhkan jiwa entrepreneur itu, misalnya bisa dilakukan dengan menyentuh jiwa latihan melalui visualisasi. Film atau gambar-gambar tentang kegiatan entrepreneur, dapat menjadi inspirasi kejiwaan kewirausahaan.
Langkah berikutnya membentuk jiwa entrepreneur, dilakukan dengan hearing (mendengar). Mendengar ini bisa berarti mendapatkan kisah-kisah sukses para entrepreneur. Mereka bisa sukses walaupun dulunya hanya menggunakan modal pas-pasan, namun kini bisa hidup enak dan semua fasilitas ada di depan mata.
‘’Selain itu ada kegiatan lain untuk terjun kepada entrepreneur sukses. Misalnya saja, calon entrepreneur diajak kepada peternak sapi. Dia bisa melihat mulai penyediaan kandang, pemeliharaan harus langsung dilihat,’’ tegasnya.
Kepala SMKN2 Kota Batu, Imam Ghozali menjelaskan, kegiatan seminar itu merupakan rangkaian open house. Selain seminar, kegiatan laihn berupa bazaar, penayangan lagu dan tari, hiburan, lomba band dan merangkai buah dan sayur lokal.
Produk-produk dalam bazaar itu, rata-rata hasil kerja SMK dengan konsentrasi pertanian. Siswa sudah banyak memproduksi sari apel Esemka dan produk-produk Asbika (Asli Bikinan SMK). ‘’Di sini ada lahan pertanian, dan anak-anak langsung melakukan pengolahan hasil pertanian menjadi produk,’’ ungkapnya.

Pendaftaran Calon Wali Kota April 2012

KPU Kota Batu mulai sibuk menyiapkan Pilkada, meski pesta demokrasi untuk memilik wali kota dan wakilnya ini, baru berlangsung tahun depan. Selain menyusun program untuk mendapatkan anggaran melalui APBD, penyelenggara Pilkada ini juga sedang menyiapkan tahapan pelaksanaan.
Salah satu tahapan itu, adalah pencalonan kepala daerah dari calon independent atau calon yang diusung non partai. Calon ini memiliki tahapan lebih dahulu dibanding calon yang diangkat oleh partai politik, karena salah satu sayart utamanya harus ada dukungan dari masyarakat.
‘’ Sesuai aturan, calon independent harus mendapatkan dukungan sekurang-kurangnya enam persen dari jumlah penduduk,’’ ungkap Supriyanto, anggota KPU Kota Batu.
Menurutnya, saat ini Kota Batu memiliki jumlah penduduk sekitar 200 ribu jiwa. Dari jumlah tersebut, calon independent paling tidak harus mengumpulkan dukungan 12 ribu warga kota ini agar bisa mendaftar sebagai calon wali kota dari tim independen.
Pria berkantor di Jalan Raya Tlekung Kecamatan Junrejo, ini menambahkan, teknis dukungan itu bisa dilakukan dengan pengumpulan tanda tangan disertai foto kopi KTP pendukung. Setelah ada pengajuan dari calon independen, tugas KPU kemudian melakukan verifikasi kepada dukungan itu.
‘’ Kami harus tahu, apakah dukungan benar-benar diberikan oleh warga Batu ataukah hanyalah fiktif. Kami harus melakukan verifikasi untuk mengetahui keabsahan dukungannya,’’ tandasnya.
Pembukaan pendaftaran untuk calon independen itu sendiri, baru dibuka April 2012 nanti. Namun demikian, sosialisasi harus diberikan lebih awal untuk memberikan kesempatan calon independent mengumpulkan dukungan 12 ribu orang.
‘’ Saat ini belum ketahuan, apakah ada calon independent atau tidak untuk Pilkada Kota Batu 2012. Hal itu bisa diketahui jika KPU sudah membuka pendaftaran. Perkara sekarang ada pihak yang sudah mengumpulkan dukungan,  itu adalah hak calon,’’ tambah alumnus UM ini.

Pamong Ditatar Administrasi Tanah

BATU - Bagian Pemerintahan Pemkot Batu menilai, banyaknya permasalahan tanah kas desa akhir-akhir ini, karena lemahnya administrasi pertanahan di tingkatan desa. Permasalahan tukar guling, sewa tanah, kerjasama dengan pihak lain dan pinjam pakai, jadi memicu konflik desa dengan pihak lain. 
‘’Contoh riilnya, kasus tukar guling tanah kas desa di Desa Oro-oro Ombo itu oleh PT Graha Alam Nirwana (GAN). Proses sudah terjadi sejak lima tahun lalu, namun baru mencuat dan panas sekarang ini,’’ kata Imam Suryono, Kepala Bagian Pemerintahan Pemkot Batu, kemarin (Senin,9 Mei 2011).
Melihat permasalahan pertanahan yang sering muncul, Bagian Pemerintahan  langsung melakukan sosialisasi terkait tanah. Sosialissasi tersebut untuk meningkatkan pengetahuan aparatur desa mengenai pertanahan. 
Pengetahuan dan keadministrasian itu sangat penting bagi aparat desa. Pasalnya, pemicu konflik persoalan tanah itu sering kali bermula dari persoalan kepemilikan sekaligus administrasi yang menyebutkan kepemilikan tanah itu.
Mantan Camat Bumiaji ini menjelaskan, ada 100 orang dari perwakilan desa mulai kepala desa dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat  Desa (LPMD), serta perwakilan SKPD menjadi peserta sosialisasi yang berlangsung di Hotel Surya Indah Batu, kemarin.
Menurutnya, penekanan pada kegiatan sosialisasi itu mulai system administrasi hingga persoalan hukum. Oleh karena itu pembicara pada kegiatan ini mengikutkan akademisi dari Universitas Brawijaya, Kantor Pertanahan Kota Batu dan Perhutani Malang.
Iwan Permadi, dosen Hukum Agraria Universitas Brawijaya menjelaskan, kesalahan administrasi pertanahan akan menimbulkan kerugian negara. Dengan begitu, kesalahan administrasi bisa menjadi kasus korupsi.

Senin, 09 Mei 2011

Launching Alun-Alun Kota Batu

BATU – Launching Alun-alun Kota Batu, Sabtu (7/5) malam lalu berlangsung sangat meriah. Puluhan ribu orang mendatangi kawasan alun-alun hingga jalan-jalan utama di pusat kota wisata ini. Aneka hiburan hingga pesta kembang api semakin menyemarakkan launching akhir pekan kemarin.
Lalu lintas menuju pusat kota wisata itu mulai pukul 18.00 WIB sudah mengalami kemacetan yang  luar biasa. Itu karena pusat Kota Batu sudah menjadi lautan manusia, Sabtu (7/5) sore hingga Minggu (8/5) dini hari kemarin.
Panggung yang terletak di sisi utara alun-alun itu menjadi perhatian utama puluhan ribu warga.  Sebelum acara seremonial peresmian digelar, beberapa hiburan, mulai kelompok band Kota Batu, kelompok Budi Ayoga Dancer, penampilan penari Ki Jopo Sumarah Purbo, dan fashion show persembahan Colour Models Inc. Sedangkan Pang Ben (Pangsit dan Benjo) menjadi hiburan pamungkas.
Pangsit dan Benjo ternyata tetap mampu mengocok perut dengan banyolan dengann lagu-lagu plesetannya.  Penampilan kocak Pangsit dan Benjo itu tentu masih sama ketika mereka masih tergabung dan Team Lo beberapa waktu lalu.   
Wali Kota Batu Eddy Rumpoko menjelaskan, Alun-alun Batu adalah kebanggaan dan ikon Kota Batu. Semua aset tersebut harus dijaga kebersihan, kelestarian dan keasriannya demi terus meningkatkan citra Kota Batu sebagai Kota Wisata.
Puncak peresmian Alun-alun Kota Batu itu ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Walikota dan diakhiri dengan pesta kembang api.  Pesta kembang api itu diawali dengan tembakan pistol  kembang api dari Walikota Batu kemudian dilanjutkan dengan dentuman kembang api terus menerus selama satu jam. Masyarakat yang berada di alun-alun pun berlomba-lomba mengabadikan lewat kamera atau HP.

Jumat, 06 Mei 2011

Orang Tua Over Protektif, Anak Jadi Pemalu

Melihat perkembangan anak yang semakin pesat di usia emasnya tentu membuat para orang tua bahagia. Untuk menyempurnakan pertumbuhannya di masa emas tersebut, para orang tua pun memasukkan anaknya ke sekolah terbaik yang ada. Maka jangan heran jika sekolah-sekolah persiapan seperti kelompok bermain semakin digandrungi oleh masyarakat perkotaan.
Saat si anak menginjakkan kakinya di sekolah untuk kali pertama, orang tua berharap jika buah hatinya bisa langsung beradaptasi dengan lingkungan baru. Namun tak jarang harapan para orang tua ini tidak terwujud begitu saja. Beberapa di antaranya tidak langsung beradaptasi dan menangis begitu masuk sekolah di hari pertama.
Kondisi ini lambat laun akan berubah ketika si anak sudah bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Mereka tidak lagi menangis, malu-malu, takut atau enggan bersekolah saat diantar oleh orang tuanya. Namun tidak semua anak bisa menikmati dunia sekolahnya dan beradaptasi. Beberapa di antara mereka, terkadang masih saja menangis, malu-malu dan selalu minta ditemani oleh orang tua saat kegiatan belajar mengajar.
Wakil Play Group Selaras Cita Malang, Murti Handayani mengatakan, memang ada tipe anak yang termasuk sebagai anak pemalu, penakut dan sulit bersosialisasi. Tipe anak yang seperti ini bisa diketahui dari perangainya sehari-hari di sekolah. Di antaranya cengeng, suka menyendiri dan tidak mau bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya.
“Sama seperti orang dewasa, di dunia anak ada juga yang tergolong tipe pemalu dan penakut. Biasanya mereka mudah sekali menangis dan tidak mau bersama-sama dengan teman-temannya,” terang Murti.
Murti menuturkan, ada beragam penyebab anak menjadi pribadi yang pemalu dan penakut. Penyebab yang paling mendominasi biasanya karena faktor lingkungan. Sedangkan faktor genetik juga memiliki andil meski porsinya tidak terlalu besar.
Faktor lingkungan yang membuat anak menjadi pribadi yang pemalu dan penakut antara lain karena peran orang tua. Biasanya orang tua tidak memberikan kesempatan kepada anaknya untuk bersosialisasi dengan teman sebaya. Akibatnya ketika anak bertemu dengan teman sebaya di sekolah, mereka tidak bisa menyatu dan memilih sendirian.
“Biasanya terjadi pada orang tua yang dua-duanya bekerja. Di rumah si anak ditinggal sendiri bersama pembantu. Sehari-harinya ia tidak bertemu dengan anak sebaya. Sehingga saat bertemu dengan teman-temannya, ia pun menarik diri dan tidak bisa bersosialisasi,” ungkap Murti lagi.
Perempuan kelahiran 19 April 1974 ini menambahkan, pola asuh orang tua yang terlalu protektif atau over protective juga membuat anak tumbuh sebagai anak yang pemalu dan penakut. Larangan-larangan yang diberikan oleh orang tuanya ini bukannya membuat anak terhindar dari bahaya justru akan membuatnya menjadi pribadi yang tidak sempurna.
“Melindungi anak dari bahaya memang kewajiban orang tua, tetapi jangan terlalu berlebihan. Ketika ruang gerak anak dibatasi, mereka tidak bisa tumbuh kembang dengan leluasa. Justru akan berakibat tidak baik untuk mereka,” sambungnya

Waspada Jika Anak Jago Kandang
Anak yang pemalu dan penakut bisa diidentifikasi dari perlakunya sehari-hari yang cenderung diam dan malu-malu. Namun tidak berarti anak yang aktif di rumah bukan termasuk tipe anak pemalu dan penakut.
Murti mengatakan, ada tipe anak yang dikenal dengan istilah jago kandang. Pada tipe ini, anak biasanya aktif di rumah dan terlihat sangat pemberani. Namun ketika berada di lingkungan baru, tiba-tiba saja mereka menjadi anak pendiam dan cenderung menutup diri. Jika orang tua melihat perilaku anaknya yang demikian, sebaiknya tidak membiarkan begitu saja. Karena bisa terbawa hingga ia tumbuh dewasa.
”Kalau di dunia olahraga, jago kandang diartikan dengan orang atau tim yang bisa menang di kandangnya, tetapi begitu bermain di luar mereka kalah dengan lawannya. Seperti itulah anak jago kandang. Di rumah ia terlihat aktif dan ceria. Tetapi jika di luar rumah atau bertemu dengan orang lain yang bukan anggota keluarga, ia justru jadi pendiam,” beber ibu dua anak ini.
Penyebab anak jago kandang sendiri hampir sama dengan anak pemalu atau penakut. Mereka bisa leluasa di dalam rumahnya karena tidak memiliki teman sebaya. Ketika berada di luar rumah yang banyak teman usia sebaya, ia justru memilih menarik diri karena malu atau takut.
Murti menambahkan, di beberapa kasus ada juga anak jago kandang yang sebenarnya memiliki teman bermain (adik atau kakak). Tetapi karena teman bermainnya itu-itu saja, ia jadi tidak mudah menerima kehadiran orang baru (asing) sebagai temannya. Begitu ada orang baru di lingkungannya, ia jadi anak yang pendiam, malu-malu bahkan menangis sejadi-jadinya.
“Contoh kecilnya bisa dilihat ketika ada tamu yang datang ke rumah. Anak yang masuk tipe ini biasanya tiba-tiba bersembunyi saat ada tamu datang. Bahkan bisa jadi saat diperkenalkan, mereka tidak mau menampakkan batang hidungnya,” ungkap Murti menambahkan

Biasakan Bertemu Banyak Orang
Memiliki anak pemalu dan penakut tentu bukan keinginan setiap orang tua. Namun jika terjadi pada Anda, bukan berarti Anda akan menerimanya begitu saja. Para orang tua masih bisa mengubah perilaku anaknya sebelum akhirnya menjadi sifat yang dibawa hingga dewasa.
Menurut Murti, anak ibarat kertas putih. Tergantung orang tua akan menuliskan apa pada kertas putih tersebut. Seperti itulah peran orang tua dalam pembentukan karakter anak. Jika tidak ingin anaknya menjadi pribadi yang pemalu dan penakut hingga dewasa, maka orang tua yang harus berperan aktif.
”Selama ini untuk membentuk karakter anak, orang tua menyerahkan sepenuhnya pada sekolah. Langkah ini memang tidak sepenuhnya salah, tetapi bukan jalan terbaik yang bisa dilakukan. Paling tidak orang tua harus bekerjasama dengan sekolah dan ikut aktif,” terang Murti.
Untuk mengubah perilaku anak yang pemalu dan penakut, bisa dilihat dari penyebabnya. Jika penyebabnya karena anak kurang sosialisasi, maka orang tua harus membiasakan anak untuk bertemu dengan banyak orang. Yang paling mudah dilakukan adalah mengajak anak ke tempat keramaian seperti taman bermain dan pusat perbelanjaan yang ramai. Agenda keluar rumah ini dilakukan dengan waktu yang lebih sering sehingga anak pun tidak terlalu terkungkung di dalam rumah.
Cara lain yang bisa dilakukan agar anak terbiasa bersosialisasi adalah rajin berkunjung ke rumah kawan atau saudara yang memiliki anak usia sebaya. Dengan rutinitas bertemu teman sebaya, anak akan lebih mudah menerima keberadaan orang lain.
”Jika sudah bisa berbaur dengan saudara atau anak teman, orang tua bisa menambah jumlah orang yang ditemuinya agar anaknya tidak bermain dengan teman yang itu-itu saja dan bisa menerima kehadiran orang lain (asing) lagi,” paparnya.
Murti mengingatkan, orang tua juga harus aktif berkomunikasi dengan anaknya agar ia tidak malu-malu lagi jika bertemu dengan orang lain. Komunikasi tidak hanya bisa disampaikan dengan dialog, tetapi juga aktivitas membacakan cerita atau dongeng yang memiliki kesamaan alur. Dengan cerita atau dongeng yang dibacakan, anak akan lebih mudah meniru karena di masa pertumbuhan anak bisanya memiliki sifat imitasi atau meniru.

Ajak untuk Tampil di Depan
Untuk membantu anak menghilangkan sifat pemalu dan penakutnya, sekolah juga bisa melakukan terapi tertentu. Bahkan terapi yang dilakukan di sekolah bisa membantu banyak karena anak bisa langsung mempraktikkannya.
Di hari pertama masuk sekolah, saat si anak malu dan takut menghadapi dunia yang baru, guru bisa mengawalinya dengan memberikan suasana welcome yang tulus. Anak kecil biasanya lebih sensitif, sehingga ketika ia merasakan ada penerimaan yang tulus, ia akan lebih tenang menghadapi dunia barunya.
“Dengan ketulusan, antara guru dan anak akan tercipta keselarasan. Dari sini, kontak lebih lanjut bisa dilakukan,” ujarnya.
Jika penerimaan dengan tulus sudah diberikan tetapi anak masih terlihat susah berbaur dengan teman-teman sebayanya karena malu atau takut, terapi selanjutnya bisa dilakukan, yakni membiasakan anak untuk menjadi pemimpin dan tampil di depan kelas. Entah itu memimpin baris, doa atau permainan.
”Awalnya dia mungkin hanya mengikuti suara guru. Tetapi setelah terbiasa, ia bisa mencari kata-kata sendiri. Dan sifat pemalu dan penakut pun lambat laun akan menghilang,” tambah perempuan asli Malang ini.
Saat kegiatan belajar mengajar dilakukan, anak pendiam dan penakut ini juga bisa diterapi dengan cara memperbanyak tanya jawab sehingga ia terbiasa untuk unjuk gigi. Untuk menambah motivasinya agar tidak malu-malu, guru bisa membantu dengan memberikan cerita-cerita bersemangat.
Ketika jam istirahat tiba, guru juga harus mengawasi apa saja kegiatan yang dilakukan oleh anak tersebut. Jika ia mulai menarik diri dari pergaulan dengan teman-temannya, guru bisa mengajaknya kembali ke dalam lingkaran pergaulan tersebut. Atau paling tidak meminta bantuan teman lainnya yang lebih aktif dan pandai bergaul untuk mengajaknya serta.
Terapi yang dilakukan ini berhasil dalam waktu hitungan hari untuk membuat anak menjadi tidak pemalu lagi. Bahkan dalam satu minggu, sudah ada hasil yang bisa dinikmati. Menurut Murti dengan menggunakan beragam terapi ini, dalam waktu empat hari anak sudah bisa menikmati pergaulannya dengan teman sebaya. Bahkan ia tidak mau lagi didampingi orang tua saat kegiatan belajar mengajar dilakukan.

Kamis, 05 Mei 2011

Ajak Wanita Buktikan Mampu Berpolitik

KAUM pria tidak boleh memandang sebelah mata politisi perempuan, dalam berkiprah di bidang politik. Sebaliknya Parpol harus memberi kesempatan wanita untuk berkarir seluas-luasnya, karena politik kaum hawa ini tidak akan kalah dengan para lelaki.
Hal tersebut ditegaskan Dewanti Rumpoko, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Batu, ketika menjadi pembicara diskusi cultural di Kantor KPU Kota Batu, kemarin.
‘’Mari kita buktikan, kalau perempuan juga bisa berkiprah dan tak kalah tangguh dengan politisi pria,’’ tantang Dewanti dalam acara diskusi tentang peran politik perempuan itu.
Istri Eddy Rumpoko, Wali Kota Batu, itu mengaku bersyukur diberi kesempatan berbicara di depan publik mengenai politik. Hal itu mengingatkan ketika ibu dua orang anak itu masih sibuk sebagai aktifis perempuan dan parpol.
Selain Dewanti, hadir dua politisi perempuan mantan anggota FKB DPRD Kab Malang, Hikmah Bafaqih Endry Dewanto. Dan mantan anggota FPDIP DPRD Kota Batu, Sayekti Pribadiningtyas. Keduanya juga menjadi pembicara dalam diskusi, yang dikemas dengan suasana nyaman itu.
Ketiga pembicara pun sepakat, bahwa kaum perempuan harus mendapat tempat di panggung politik di tanah air ini. Meski begitu, wanita tidak ingin diistimewakan sehingga malah bisa meninggalkan tugas-tugas sebagai ibu rumah tangga.
Sayekti Pribadiningtyas memberikan testimony, semasa duduk di DPRD Kota Batu, dia merasakan politisi pria memandang remeh kemampuan perempuan. Hal itu terlihat dari program kegiatan yang dirancang, terkadang tak mempertimbangkan apakah bermanfaat bagi kaum perempuan. Malahan dalam forum-forum, wanita justru menjadi perokok pasif. 
‘’Begitu ada kegiatan misalnya rapat, hampir semua laki-laki merokok dan kami harus menjadi perokok pasif. Terkadang menggelar rapat tengah malam di sebuah ruang cafe hotel. Tentu kondisi itu kurang bagus bagi kalangan wanita. Jika politisi perempuan lebih banyak, kondisi-kondisi seperti itu tentu bisa diminimalisir,’’ tutur Nining- sapaan akrab Sayekti Pribadiningtyas.
Ketika perempuan masuk ke dunia politik, malah cenderung menjadi pribadi yang maskulin. Artinya, bukan berarti politisi wanita harus pakaian dan berpenampilan layaknya pria, namun yang diperlukan pola pikirnya harus bisa seperti laki-laki.
Supriyanto, anggota KPU Kota Batu menjelaskan, diskusi sengaja dikemas dengan suasana sesantai mungkin agar pengalaman, ide atau keinginan pembicara maupun peserta yang lebih banyak didominasi tokoh dan ketua ormas wanita ini, bisa keluar.

SMA Imanuel Juara

BATU – SMPN 2 dan SMA Imanuel B, menjuarai KWB 3 on 3 Basketball Invitation di halaman Plasa Batu, yang berakhir Rabu (4/5) kemarin. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian launching Alun-alun dan Batu Tourism Center (BTC), Sabtu (7/5) lusa.
Dalam partai final, SMPN 2 mengalahkan SMPN 1 B. Sedangkan juara III yang diraih SMP Imanuel, setelah mengalahkan SMP 1 A. Sang jawara berhak mendapatkan hadiah uang tunai Rp 1 juta, juara kedua Rp 750 ribu dan juara ketiga Rp 500 ribu.
Sementara SMA Imanuel B, mampu mengalahkan SMAN 1 A juga di partai final. Sedangkan SMA Imanuel A mengalahkan SMAN 2 Kota Batu, sehingga menyabet juara ketiga dalam even yang digelar oleh Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Kota Batu ini.
‘’Semua pemenang mendapatkan tropi selain hadiah berupa uang tunai. Hadiah langsung diserahkan kepada masing-masing pemenang, dalam upacara penutupan selepas pertandingan final,’’ ungkap Nurbianto, Ketua Pelaksana KWB 3 on 3 Basketball Invitation.
Menurutnya, KWB 3 on 3 mempertandingkan tim-tim untuk SMP dan SMA se wilayah Kota Batu. Setiap sekolah boleh menurunkan lebih dari satu tim, karena itu muncul tim A dan B. Malahan ada sekolah yang mengirimkan empat tim, karena memiliki banyak pemain berbakat.
Selain pertandingan kategori SMP dan SMA, panitia mempertandingkan tim veteran dalam pelaksanaan di hari terakhir kemarin. Mereka adalah tim dengan pemain-pemain berusia lebih dari 30 tahun. Pertandingan kelompok ini, diikuti oleh 16 tim dari wilayah Malang Raya.
Tim Londo Jowo, menjadi pemenang dalam kategori veteran ini. Sedangkan juara kedua dan ketiga direbut Al Ahly dan Cecepe Sepuh. Tim-tim pemenang ini juga mendapatkan hadiah uang tunai dan tropi.
Beberapa pejabat Pemkot Batu, juga mengikuti 3 on 3 untuk kategori veteran ini. Sebut saja Kepala Bagian Perlengkapan Achmad Suparto yang juga Ketua Perbasi Kota Batu, serta Susetya Herawan, Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang.

GM FKPPI Kedepankan Kegiatan Sosial

BATU – Muhammad Dadi, terpilih menjadi Ketua Generasi Muda Forum Komunikasi Putra / Putri Purnawirawan dan TNI / POLRI (GM FKPPI) Kota Batu, periode 2011-2015. Rencananya, dia dilantik oleh Ketua GM FKPPI Jatim, Ir R Agoes Soerjanto di Hotel Aster, Kamis (5/5) hari ini.
Posisi penggemar olahraga motor trail ini, menggantikan Siswono setelah terpilih secara aklamasi dalam Muscab GM FKPPI yang berlangsung di kantor PEPABRI, 10 April lalu.
‘’Sampai hari ini (kemarin), Ketua GM FKPPI Jatim menyatakan siap hadir ke Batu untuk melakukan pelantikan. Jadi kami sangat berharap Pak Agoes tidak ada halangan untuk melantik kami,’’ungkap M Dadi.
Dadi sendiri juga sudah mendapatkan gambaran, tetang program yang akan digulirkan setelah pelantikan. Program utama tentu lebih mengintensifkan komunikasi antar rayon di Kecamatan Batu, Junrejo dan Bumiaji. Kegiatan lain akan diperbanyak dengan aktivitas sosial.
Dia juga sudah mempunyai rencana, bahwa kegiatan donor darah atau kerja bakti bisa dilakukan bergulir paling tidak tiga bulan sekali. Jika hal itu bisa dilaksanakan, keberadaan GM FKPPI tentu akan lebih dirasakan oleh masyarakat.
‘’Selain itu kami pasti meminta pembinaan secara khusus dari TNI / POLRI yang masih aktif. Untuk tingkat rayon pembinaan dilakukan langsung oleh koramil-koramil. Materi pembinaan dari TNI / POLRI yang masih aktif, bisa berupa wawasan kebangsaan,’’ tambahnya ditemui di areal Alun-alun Kota Batu.
Sementara itu Ketua FKPPI Kota Batu, Sutris NT menjelaskan, pengurus baru harus lebih intensif berhubungan dengan TNI / Polri yang masih aktif. Malahan pengurus maupun anggota, diibaratkan wajib aktif terutama untuk mendukung keamanan dan ketertiban masyarakat. ‘’Semua itu mutlak dilakukan,’’ ungkap Sutris.

Senin, 02 Mei 2011

PDAM Kota Batu, Launching Zona Air Minum Prima

PDAM Kota Batu, Senin kemarin me-launching Zona Air Minum Prima (ZAMP) atau air langsung minum. ZAMP diletakkan di ruang publik Alun-alun, sehingga bisa dinikmati pengunjung taman rekreasi keluarga itu kapan saja.
Air langsung minum yang diletakkan di ruang publik itu, merupakan satu-satunya fasilitas di Malang Raya. Biasanya ZAMP disediakan di kawasan elit atau perumahan mewah, sehingga hanya orang kaya saja yang bisa menikmati fasilitas itu.
‘’Di Kota Batu, ZAMP tidak dilaunching atau langsung dialirkan ke perumahan elit, tetapi ke fasilitas publik. Jadi siapa saja bisa mengambil untuk diminum di tempat,’’ ungkap Direktur PDAM Kota Batu, Zainul Arifin KR.
Launching ZAMP itu, kata dia, bersamaan dengan pelaksanaan giring 1000 bola prestasi dari Pusat Oleh-oleh Jatim menuju Alun-alun. Peserta giring bola yang kehausan setelah berjalan dua kilometer itu, langsung menyerbu fasilitas air itu.
Sekretaris Pengcab PSSI Kota Batu, ini menambahkan ada empat titik di Alun-alun yang terpasang ZAMP. Empat titik itu, berada pada setiap sudut taman yang baru dibangun dibangun menghabiskan anggaran sekitar Rp 12 miliar ini.
‘’Tahap pertama, ZAMP kami letakkan di sini. Tahap berikutnya ada lokasi-lokasi yang menjadi tujuan,’’ tambah warga Jalan Diponegoro Gang Kulit Kota Batu ini. Air itu sendiri dialirkan melalui pipa dan kran, yang dilengkapi pula dengan gelas-gelas plastik.
Salah satunya, ZAMP juga akan disediakan di sekolah-sekolah. Namun sekolah yang mendapat fasilitas ini, lingkungannya harus bersih, tertib dan rapi.‘’ Setelah sekolah, target berikutnya adalah kawasan perumahan,’’ tandas Zinung- sapaan akrabnnya.
Air itu sendiri, berasal dari Sumber Gemula dan Banyuning, Desa Punten. Air ini bisa langsung diminum setelah melalui proses pengolahan menggunakan tehnologi RCA ( Residul Clorin Analizer ). Alat yang langsung terpasang itu, mampu menurunkan clorin menjadi 0,2 hingga 0,5 ppm.
‘’Sudah ada uji kelayakan apakah air PDAM itu, layak langsung minum atau tidak. Setelah dilakukan uji kelayakan, air dari dua sumber tersebut sudah langsung layak minum,’’ tegasnya yang menambahkan tehnologi itu menghabiskan anggaran sekitar Rp 85 juta.

Minggu, 01 Mei 2011

Pendaftaran SNMPTN

MALANG - Siswa SMA sederajat yang sudah mengikuti Ujian Nasional (UN) sejak hari ini bisa mulai mendaftar ke perguruan tinggi melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur tes tulis.
Pendaftaran akan dibuka 2 Mei hari ini dan ditutup 24 Mei mendatang. Pendaftaran ini dibuka bagi calon peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) melalui jalur tulis maupun keterampilan.
Ketua Panitia Lokal (Panlok) SNMPTN Malang, Prof Dr Ir Bambang Suharto menuturkan Universitas Brawijaya (UB) Malang sebagai panitia lokal SNMPTN Malang sudah mempersiapkan diri melayani pendaftaran calon peserta SNMPTN tahun ini.
‘’Meskipun UN belum diumumkan silahkan saja mendaftar diawal, supaya tidak ada masalah kalau mendaftar diakhir jadwal pendaftaran,’’ ungkapnya.
Pembantu Rektor I UB Malang ini menjelaskan tahun lalu banyak pendaftar yang baru melakukan pendaftaran diakhir jadwal. Akibatnya terjadi penumpukan pendaftar sehingga ada gangguan pada sistem pendaftaran online. Walaupun tahun ini panitia pusat SNMPTN sudah menambah kapasitas bandwith.
Seperti tahun sebelumnya, peserta jalur ujian tertulis akan dikelompokkan menjadi tiga kelompok, IPA, IPS, dan IPC (campuran IPA dan IPS). Setelah mendaftar online, peserta membayarkan biaya ujian tulis sebesar Rp150.000 untuk kelompok IPA dan IPS serta Rp 175.000 untuk kelompok IPC.
Para calon peserta SNMPTN tes tulis dapat mendaftar secara online dengan mengakses http://www.ujian.snmptn.ac.id. Pendaftaran dilakukan melalui dua tahapan.
Tahapan pertama bagi pendaftar lulusan 2009 dan 2010 dimulai dari 2 Mei hingga 10 Mei 2011 dan tahap kedua untuk pendaftar lulusan tahun 2011 dimulai dari tanggal 11 Mei hingga 25 Mei 2011.
Terkait mekanisme pembayarannya, calon peserta SNMPTN jalur ujian tertulis dapat melakukan pembayaran melalui bank yang telah ditunjuk. Pembayaran bisa dilakukan di loket, ATM, internet banking, SMS banking.
Panitia juga sudah menjadwalkan waktu pembayaran yang berbeda untuk lulusan tahun ini dan tahun sebelumnya. Untuk lulusan tahun 2009/2010 mulai tanggal 2 sampai dengan 9 Mei dan untuk calon peserta yang lulus tahun ini dapat membayar mulai 2 hingga 24 Mei.
Para pendaftar dapat memperoleh informasi umum mengenai SNMPTN dengan mengakses laman http://www.snmptn.ac.id atau melalui HALO SNMPTN 2011 (call center) 0804-1-450-450 selama 24 jam.
‘’Kalaupun pendaftar ternyata tidak lulus UN maka harus bersedia membatalkan pendaftarannya, karena syarat ikut SNMPTN adalah yang lulus UN,’’ pungkasnya.

Giring Seribu Bola, Tonggak Pemain Prestasi

SEBUAH  sejarah diukir PSSI Pengcab Kota Batu, dengan menggelar menggiring seribu bola dengan rute sepanjang 2 Km dari Jalan Diponegoro menuju Alun-alun, hari Senin (2/5) ini. Menariknya, seribu peserta juga diajak minum susu bersama Wagub Jatim maupun Muspida Kota Apel ini. Tekadnya, kegiatan itu sebagai tonggak sepak bola prestasi dari kota dingin ini.

‘’ Kegiatan ini merupakan giring seribu bola prestasi. Kami ingin even ini menjadi tonggak prestasi sepak bola Kota Wisata Batu,’’ ungkap Ketua Umum Pengcab PSSI Kota Batu, Eddy Rumpoko.
Pria yang juga menjabat Wali Kota Batu, itu menyatakan seribu bola itu diberikan secara gratis kepada pemain usia dini di SD maupun SSB. Jumlah bola yang tergolong wah itu, bisa dijadikan sarana mereka berlatih terus menerus, sehingga akan meningkatkan kemampuan calon-calon pemain asal Kota Batu.
‘’Bisa saja sarana berupa bola masih kurang, sehingga belum bisa menunjang prestasi pemain-pemain bola dari Kota Wisata Batu. Sekarang tidak ada lagi bagi pemain-pemain khususnya usia dini, beralasan tidak ada bola ketika berlatih,’’ tambahnya.
Ukuran prestasi bukanlah tim asal Kota Batu, yang berkiprah dalam sebuah kompetisi. Namun semakin banyak pemain profesional yang lahir dari kota ini, merupakan sebuah prestasi. Mereka tidak mungkin menjadi pemain handal atau profesional, tanpa dibarengi dengan berlatih keras. Faktanya, kota produsen  bunga ini telah melahirkan pemain tim nasional seperti Arif Suyono, A Bustoni, atau paling tidak bibit berbakal halnya pemain cilik Febri Alivian alias Acil.
Eddy yang juga menjabat wakil ketua DPD PDIP Jatim ini menjelaskan, pemberian seribu bola itu merupakan salah satu program kerja Pengcab PSSI tahun 2011. Program itu sudah dicanangkan dalam rapat kerja, yang dilakukan sejak awal awal tahun 2011.
Program seribu bola itupun, langsung dilanjutkan dengan Liga Anak yang melibatkan pemain dari SD dan SSB. Seribu bola dan Liga Anak merupakan program kali pertama dilakukan oleh Pengcab PSSI setempat. ‘’Dari Kota Batu, nanti harus muncul pemain Arema, klub profesional lain atau Timnas,’’ tandasnya.
Sekretaris Pengcab PSSI, Zainul Arifin menambahkan, tahun ini Pengcab memang fokus kepada pembinaan intern. Program seribu bola dan Liga Anak merupakan bagian kegiatan dalam rangka melakukan pembinaan untuk mencetak pemain-pemain profesional itu.
‘’Untuk mencetak pemain-pemain professional, harus ada sarana mulai bola hingga kompetisi. Kami juga ingin melihat bibit-bibit pemain dalam kompetisi Liga Anak yang segera digulirkan,’’ tandas Zinung-panggilan akrabnya.
Bibit-bibit pemain tersebut, bisa mengisi tim untuk setiap turnamen atau tim Persikoba. Selama ini Persikoba sering kesulitan menentukan pemain asal Kota Batu, karena memang kurangnya pilihan pemain. Kemampuan setiap anak akan terpantau oleh pemandu bakat dalam kompetisi sehingga pemilihan pemain akan lebih mudah.