Welcome to the Earth .... --- Salam Warkop ---

Halaman

Selasa, 27 September 2011

Peserta dari Eropa ikut BFF 2011


Batu Flower Festival Dimarakan Komunitas Minahasa
BATU - Batu Flower Festival (BFF), dipastikan bakal berlangsung meriah di Stadion Brantas, Sabtu (8/10) pekan depan. Selain diikuti peserta dari Batu, kota-kota di Jatim, Indonesia dan beberapa negara lain pun ikut ambil bagian dalam kegiatan yang dihadiri sejumlah pejabat nasional.
Tidak hanya itu, 5000 orang komunitas Minahasa dari seluruh dunia yang kebetulan sedang menggelar kegiatan Kawanua Bakudapa di kota ini, ikut bergabung memarakan acara di dalam stadion dengan tampilan kesenian tradisional  Minahasa.
Bahkan, kesenian daerah dari Kota Batu dan kota lainnya di Jatim, dipastikan turut menghibur pengunjung di stadion. Dilanjutkan karnaval peserta BFF dengan rute yang sudah ditentukan hingga berakhir di depan Hotel Asida.
" Jadi, kegiatan Batu Flower Festival nanti bersamaan dengan pembukaan Kawanua Bakudapa sedunia. Mereka adalah saudara-saudara kita dari Minahasa yang menyebar di seluruh dunia, kebetulan sedang menggelar reuni di Kota Batu," ungkap Hj Mistin, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkot Batu.
Apalagi Batu Flower Festival itu sendiri juga akan dibuka oleh Menteri Kebudayaan, Jero Wacik. Sedangkan Menteri Pendayagunaan dan Aparatur Negara EE Mangindaan, juga ikut serta hadir.
‘’Dalam event internasional itu, kami juga mengundang Gubernur Jatim, Gubernur Sulawesi Utara, Bupati / Wali Kota serta Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata se-Jatim,’’ tandas mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu ini.
Sementara peserta Batu Flower festival dari Kota Batu sendiri, berasal dari BUMD, SKPD, objek wisata, perhotelan, Desa / Kelurahan se-Kota Batu. Beberapa kota dan kabupaten lain, juga sudah menyatakan ikut. Sementara peserta dari luar negeri justrus merambah ke Eropa, Amerika hingga Australia.
‘’Neraga-negara tersebut antara lain, Australia, New Zealand, Belanda, Timor Leste, Thailand, Taiwan hingga Malaysia serta Singapura. Karena itu, kami mengharapkan peran serta dari masyarakat kota ini untuk aktif dalam kegiatan itu, baik itu yang tergabung dalam objek wisata, perhotelan, desa/  kelurahan maupun BUMN / BUMD,’’ tegas kepala SKPD pengagas acara Batu Flower Festival ini.

Selecta Wakili Batu Bersaing di Ajang AWN

Pendukung Selecta Terus Mengalir, Kirim SMS ke 3799
BATU –Satu-satunya obyek wisata yang mayoritas sahamnya milik rakyat, adalah Selecta. Dan obyek wisata legendaris sejak jaman penjajahan Belanda ini, tahun ini sedang mewakili Kota Batu maju memperebutkan Anugerah Wisata Nasional (AWN) tingkat Jatim.
Untuk bisa menyabet AWN, bukan hanya melalui seleksi dewan juri saja. Sebaliknya dukungan langsung dari masyarakat melalui mengiriman SMS sangat diperlukan.
‘’ Masyarakat ikut berperan untuk memenangkan daerah atau tempat wisata mendapatkan AWN, karena mereka bisa memberikan penilaian melalui polling lewat sms. Untuk mendukung Kota Batu, masyarakat bisa mengetik AWN (spasi) Kota Batu dan mengirimkan ke 3799,’’ ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batu, Hj Mistin.
Perlunya dukungan masyarakat itulah, yang sekarang sedang disosialisasikan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batu. SMS dukungan itu memang terus mengalir, namun semakin banyak dukungan masyarakat, peluang Kota Batu melalui Selecta  mendapatkan AWN 2011 kian besar, sehingga obyek wisata di Desa Tulungrejo, itu bisa maju ke tingkat nasional.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota ini mengandalkan Taman Rekreasi Selecta, karena objek-objek wisata lainya sudah maju dalam AWN tahun sebelumnya. Yakni, BNS dan Jatim Park.‘’ Dua objek wisata itu, pernah mendapatkan AWN dan sekarang giliran Selecta yang mewakili kota tercinta kita ini,’’ tegas mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu ini.
Mantan Kepala SMAN 2 Kota Batu, ini menambahkan bahwa dewan juri pun sudah turun ke Selecta untuk melakukan penilaian. Penilaian dilakukan dengan pengecekan lapangan sekaligus mewawancarai pengelola dan masyarakat.
Mistin yakin bahwa Selecta merupakan kawasan wisata unggulan di Jatim, karena memiliki sarana lengkap maupun punya nilai historis tinggi sejak zaman penjajahan Belanda. Presiden pertama RI pun, dulu juga sering rekreasi sekaligus beristirahat di Selecta.
‘’ Selecta juga dikelola oleh masyarakat dalam bentuk PT (Perseroan Terbatas), dan sangat eksis mulai penjajahan hingga sekarang, bahkan kian berkembang. Taman rekreasi itu juga memberikan dampak positif bagi warga sekitar, sehingga menjadi nilai plus dalam penilaian. Namun demikian, objek wisata tersebut tetap harus mendapatkan dukungan lewat polling untuk memenangkan AWN,’’ pungkas Mistin.

Batu Flower Festival, 8 Oktober 2011


Diikuti Malaysia, Singapura, Australia dan Taiwan
BATU – Sebuah kegiatan parade bunga dengan tajuk Batu Flower Festival (BFF), akan berlangsung di Kota Batu, 8 Oktober nanti. Festival tersebut tidak hanya diikuti oleh peserta dari kota ini saja, tetapi juga berasal luar kota bahkan luar negeri.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batu, sebagai penanggung jawab BFF menjelaskan, kegiatan tersebut tidak hanya digelar untuk tingkat lokal, melainkan tingkat internasional. Peserta dari beberapa negara sudah menyatakan siap mengikuti BFF, yang digelar untuk kali pertama ini.
‘’ Sudah ada beberapa peserta dari luar negeri, yang menyatakan ikut dalam BFF 2011 ini. Antara lain dari Malaysia, Singapura, Australia dan Taiwan. Bagaimana aksi peserta dari luar negeri ini, kita tunggu saja dalam BFF, 8 Oktober nanti,’’ tegas Hj Mistin, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batu.
Sedangkan peserta lainnya  dari kota-kota di Jatim termasuk tuan rumah Batu, sudah banyak yang mendaftar ke Dinas Pariwisata. Keberadaan peserta termasuk asal luar negeri tersebut, dipastikan bakal membuat BFF tahun ini meriah sekaligus menambah keanekaragaman wisata di Kota Batu.
Menurutnya, peserta nantinya menggunakan mobil yang sudah dihias dengan aneka bunga. Mereka akan melakukan arak-arakan dengan start di Stadion  Brantas  melintasi beberapa jalan protokol dan finish di lapangan Agritech (Block Office).
Panitia pun menyediakan hadiah Rp 25 juta, bagi pemenang BFF ini. Festival itupun, rencananya akan dijadikan agenda rutin tahunan sehingga peserta dari kota dan luar negeri, akan langganan mengikutinya.
Begitu juga wisatawan yang sedang berkunjung ke Kota Batu, mereka akan mendapatkan nuansa lain. Mereka bisa menyaksikan keanekaragaman pawai bunga, dari pinggiran jalan-jalan protokol.
‘’Kami masih melakukan sejumlah persiapan untuk penyelenggaraan BFF ini. Kemeriahan hingga pengaturan lalu lintas, harus dilakukan sebagai antisipasi kemacetan,’’ tegas mantan Kepala Dinas Pendidikan ini.

Sabtu, 17 September 2011

D' Bali : Kreasi Terbaru KIM Warkop 2011

Dari sekian banyak kreasi yang telah dibuat, untuk bulan ini KIM Warkop mencoba untuk membuat sebuah kreasi dari bahan limbah khususnya dari Debog (Gedebog pisang) dan bambu yang diberi dengan nama D' Bali (= Debog, Bambu dan Limbah).  
Karya tersebut berupa miniatur bonsai serta berupa bunga yang nantinya diharapkan bisa menjadi produk souvenir untuk hiasan yang bernilai seni tinggi.  Menurut Sdr. Wariyaji selaku Ketua KIM Warkop, diharapkan karya tersebut bisa dikembangkan untuk home industri yang lebih luas, khususnya untuk peningkatan ketrampilan bagi anggota KIM yang ada sehingga untuk kedepannya KIM tidak hanya bergantung pada dana yang diberikan oleh pemerintah saja, melainkan agar semua KIM dapat mandiri dan berkarya menurut kemampuan yang ada.  Terlepas dari itu semua hendaknya Pemerintah juga tidak lepas tangan dalam hal pemasaran dan promosinya, serta lebih sering melakukan kegiatan yang sifatnya untuk pelatihan guna peningkatan SDM bagi masyarakat, khususnya anggota KIM yang ada.
Berikut Foto-foto tahapan Pembuatan D' Bali :

Kang Djie lagi motong bambu

Asyik bikin rancangan bonsai



Merangkai Bunga Kering dari debok
Bunga kering yang sudah jadi
Action dengan Bonsai

Selasa, 13 September 2011

Selamat Datang Kompas TV

Debit Sumber Air Menyusut

BATU – Kemarau menyengat beberapa bulan ini, ternyata juga ikut membawa dampak menyusutnya debit sumber air di Kota Batu, yang selama ini dimanfaatkan PDAM. Rata-rata, sumber air yang digunakan PDAM kota ini berdebit 150 liter per detik. Namun kini sudah menyusut menjadi sekitar 115 liter per detik.
Beruntung penurunan debit itu, belum membuat pelanggan PDAM kekurangan air karena kebutuhan pelanggan masih dibawah 115 liter per detik.  ‘’ Debit air memang turun. Namun kami masih bisa memenuhi kebutuhan pelanggan seperti biasa,’’ ungkap  Direktur PDAM Batu, Zainul Arifin.
Menurutnya, kemarau yang panjang ini perlu menjadi perhatian khusus mengingat beberapa wilayah sudah terjadi kekeringan. Pelanggan perlu menghemat menggunaan air bersih. Sebut saja, pelanggan bisa memenuhi tendon ketika air PDAM menyala pada malam hari.
Pengamat lingkungan hidup di Kota Batu, Syaifuddin Zuhri menjelaskan, sumber air di Kota Batu sudah mengalami penyusutan sekitar 50 persen. Dari 111 sumber, telah turun menjadi 57 titik. Bahkan sebagian titik-titik sumber air tersebut, sudah mengalami penurunan debit sekitar 5 persen.
Padahal sumber air dari wilayah ini, memasok kebutuhan 12 kota dan kabupaten di Jawa Timur. Antara lain, Kota Batu sendiri, Kota/Kabupaten Malang, Kediri, Blitar, Nganjuk, Pasuruan, Sidoarjo, dan Surabaya.  Sedangkan sumber air yang digunakan memasok kebutuhan tersebut, tersebar di kaki Gunung Panderman, Arjuno, Gunung Banyak dan Welirang.

Siaga Kebakaran Hutan

BATU-Masih dilanda musim kemarau, Kota Batu siaga kebakaran hutan. Warga diingatkan agar tidak membakar kotoran atau pun membuang puntung rokok di kawasan hutan. Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Batu juga menggelar Ekspedisi Sungai Brantas untuk mengetahui debit air Sungai Brantas.
“Kesiagaan  dan pencegahan kebakaran hutan ditingkatan karena wilayah terluas Kota Batu adalah hutan. Pekan depan kami koordinasi dengan Perhutani dan Tahura,” jelas Kepala KLH, Bambang Parianom saat dihubungi kemarin.
Bambang mengatakan, kawasan hutan yang diwaspadai dari kebakaran tersebar di Oro Oro Ombo, Toyomerto, Songgokerto, Sumberejo, Cangar dan berbagai kawasan lain. “Termasuk semua kawasan hutan yang ada di Bumiaji,” katanya.
Lebih lanjut dia mengingatkan, warga yang bisa memasuki kawasan hutan, termasuk para pencari kayu agar tidak membuang puntung rokok. Sebab puntung rokok memicu kebakaran hutan sepanjang musim kemarau.
“Jangan menyepelekan puntung rokok yang dibuang sembarangan di kawasan hutan. Sebab puntung rokok sangat rawan menyebabkan kebakaran yang meluas,” imbau Bambang.
Dia mengajak semua warga, terutama yang tinggal di sekitar kawasan hutan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan. Ini karena butuh waktu yang cukup lama untuk pemulihan pasca kebakaran hutan.
Selain pencegahan kebakaran hutan, selama musim kemarau dilakukan identifikasi kestabilan sumber air. Kestabilan debit air Sungai Brantas juga diidentifikasi ulang melalui Ekspedisi Brantas.
“Ekspedisi Brantas untuk memetakan dan mengidentifikasi secara detail tentang debit air Sungai Brantas. Dengan cara ini akan diketahui debit air Sungai Brantas terkini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” papar Bambang sembari mengatakan kini pihaknya sedang menyiapkan ekspedisi itu.
Sedangkan sumber air, menurut Bambang tetap menjadi perhatian. Untuk diketahui, dari  111 sumber air di Kota Batu, kini 57 sumber air diantaranya mendapat perhatian serius karena mulai turun debitnya. 57 sumber air itu terbanyak tersebar di wilayah Kecamatan Bumiaji.

SMKN 3 Batu Dapat Block Grant Buat Film

BATU-Langganan juara festival perfilman nasional, SMKN 3 Batu dipercaya produksi film secara professional oleh Kementerian Pendididikan Nasional. Bantuan yang digelontor melalui Dirjen Pendidikan Kejuruan itu berupa block grant sebesar Rp 725 juta. Saat ini, proses pembuatan film dalam bentuk Film Televisi (FTV) mulai digarap.
Kepala SMKN 3 Batu, Didit Priyo Utomo mengatakan, hadiah berupa  block grant itu dgunakan untuk pembelajaran professional. Hal ini  sesuai kejuruan broadcasting yang dimiliki SMKN 3.
Bantuan block grant itu kata Didit, tak terlepas dari juara yang selalu disabet SMKN 3. “Dalam tiga tahun terakhir ini SMKN 3 Batu selalu masuk tiga besar dalam festival tingkat nasional. Karena selama ini dapat tidak dapat hadiah kecuali berupa sertifikat,  akhirnya hadiahnya berupa block grant,” jelas Didit disela-sela acara Pitching Forum Produksi Film Program Bantuan Pembelajaran Wirausaha Pendukung Industri Kreatif yang digelar SMKN 3 Batu.
Block Grant sebesar Rp 725 juta itu tidak diberikan kepada semua SMKN. Di Jawa Timur hanya dua SMKN saja yang mendapat bantuan, yakni SMKN 3 Batu dan SMKN 1 Surabaya. Sedangkan secara nasional, terdapat 10 SMKN yang mendapat bantuan serupa.
Sementara itu, sutradara yang juga guru SMKN 3 Batu, Yusak Santoso menjelaskan, nantinya ada dua ide cerita yang dipilih untuk produksi FTV untuk dua episode. Masing-masing FTV berdurasi 24 menit.
Saat ini terdapat sembilan ide cerita yang sudah dipaparkan dalam rangkaian proses seleksi. Sembilan ide cerita itu berasal dari berbagai kalangan di Malang Raya, yakni dari seniman dan praktisi.
Ide cerita yang akan dipilih sesuai sejumlah kriteria. Diantaranya setting, karakter pemain, nilai edukasi dan dan penguatan karakter kebangsaan. Setelah terpilih dua ide cerita, dilanjutkan dengan pengembangan naskah menjadi scenario,  desain produksi, rekrutmen kru dan pemain lalu memulai produksi. “Produksi film ini dikerjakan oleh praktisi, pendidik dan siswa SMKN 3 Batu serta alumni,” jelasnya.
Sesuai jadwal, penggarapan film tuntas pada November mendatang lalu ditayang di TV pada Desember tahun ini. TV yang akan menayangkan film yakni stasiun TV lokal.

Jumat, 09 September 2011

Karyawan ATV Pilih Keluar


Buntut Kerjasama dengan Pihak TV Jakarta
BATU – Kerja sama antara Dewan Pengawas ATV dengan pihak ketiga, tidak hanya membuat anggota DPRD Kota Batu berang. Sejumlah karyawan atau pegawai stasiun TV milik Pemkot ini, juga resah. Masalahnya mereka harus tunduk pada manajemen baru, tanpa bisa mengedepankan berita atau acara tentang kota ini.
Keresahan pegawai atau karyawan ATV itu, diwujudkan dengan niatan berpindah dari ATV. Malahan diam-diam pegawai sudah melobi SKPD lain, yang siap menampung mereka. Lobi-lobi itu, dilakukan oleh karyawan atau pegawai dengan status PNS. Sedangkan pegawai yang masih berstatus honorer, malah belum jelas dengan nasibnya.
‘’Percuma saja kami tetap bertahan di ATV, kalau tidak bisa mengangkat potensi Kota Batu. Lebih baik kami pindah saja dari ATV dan ikut di SKPD lain,’’ tegas salah satu pegawai ATV yang enggan disebut namanya.
Malahan beberapa pegawai sudah dipindah dari lingkungan Kota Batu, dan bertugas di wilayah Kabupaten Malang atau Kota Malang. Padahal seorang PNS, tidak boleh pindah dari sebuah kota atau kabupaten seiring adanya otonomi daerah.
Beberapa SKPD yang menjadi incaran para pegawai atau karyawan itu, antara lain Sekretariat Dewan Sekwan, KPU hingga Humas dan Protokoler. Hanya saja SKPD-SKPD tersebut, tidak mudah menerima mereka karena kondisi pegawai sudah penuh.
‘’ Memang ada pegawai di ATV, yang sudah melakukan lobi-lobi. Namun jumlah pegawai di sini (KPU) nampaknya sudah cukup. Masalahnya selain ada PNS dari lingkungan Pemkot, ada juga PNS dari Pemerintah Pusat,’’ jelas Suprianto, anggota KPU Kota Batu.
Sementara untuk pegawai dengan status honorer, mereka belum tahu berapa honor yang akan diberikan oleh manajemen baru. Apalagi mereka juga ada yang sudah dipindah ke luar kota, sehingga biaya operasional dan biaya hidup tentu lebih besar.
Abu Sufyan Kepala BKD menjelaskan, keputusan pegawai akan diserahkan kepada Dinas Perhubungan dan Informatika sebagai SKPD yang menaungi ATV. Dinas tentu bisa menarik pegawai yang statusnya sudah PNS ke SKPD, atau mereka tetap berada di ATV.
‘’Kalau mereka tetap di ATV, berarti statusnya adalah DPK (Diperbantukan). Pegawai itu tetap mendapatkan hak-haknya sebagai PNS. Sedangkan pegawai non PNS, mereka tentu mengikuti kebijakan manajemen,’’ tegas Abu Sufyan.

CPNS Guru Wajib Praktek Setahun

BATU – Ijazah S1 dan Akta IV, ternayata belum cukup bagi calon guru untuk langsung mengajar dalam sebuah sekolah di Kota Batu. Seorang guru, layak dinyatakan sebagai pengajar pada sebuah sekolah jika memiliki sertifikat induksi.
Dinas Pendidikan Kota Batu pun, mulai melakukan program induksi sekarang meski ketentuan itu baru diberlakukan tahun 2014 nanti. Program induksi tersebut, berlaku untuk guru dengan status CPNS. ‘’Jadi setiap guru baru, harus mengikuti program induksi dengan diberi kesempatan praktek mengajar di sebuah sekolah selama satu tahun. Jika dia mendapatkan penilaian atau rekomendasi pihak sekolah, maka dia layak menjadi guru,’’ ungkap Permadi, Kasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (TPK) Dinas Pendidikan Kota Batu.
Menurutnya program induksi diberlakukan sesuai dengan semua sekolah, yang harus berstandar nasional mulai tahun 2014 nanti. Dengan standart nasional, semua guru harus benar-benar layak mengajar agar mutu pendidikan semakin baik.
Dalam program induksi nanti, pihak sekolah akan menilai cara mengajar dan potensi yang dimiliki calon guru itu. Jika dalam waktu setahun calon guru gagal mendapat rekomendasi, waktu induksi bisa ditambah satu tahun lagi. Rekomendasi tersebut dibutuhkan untuk mengikuti diklat prajabatan, sebelum CPNS dinyatakan menjadi PNS.
‘’Jika dalam dua tahun pihak sekolah tidak memberikan rekomendasi, berarti guru yang bersangkutan tidak bisa mengajar. Dia tetap bisa menjadi CPNS atau CPNS, namun wilayah tugasnya bukan guru, tetapi bisa ditempat lain misalnya TU atau kantor dinas,’’ tegasnya.
Kualitas guru merupakan syarat utama bagi sekolah, untuk mendapat predikat berstandart nasional. Untuk itu, pihak sekolah harus benar-benar selektif memilih guru berkualitas. Dan untuk menentukan seorang guru berkulitas atau layak, guru tidak akan akan langsung dinyatakan layak mengajar.
Menurutnya, peminat guru saat ini sangat besar karena ada tunjangan profesi guru berstatus PNS yang bersertifikasi. Mereka bisa mendapatkan tunjangan sebesar gaji, sehingga pendapatan akan semakin besar. Jika peminat terlalu banyak, maka kualitas tetap harus dijaga terutama untuk calon guru.

Bulan Ini E-KTP Direalisasikan

BATU – Pemkot Batu mulai mensosialisasikan realisasi E-KTP (KTP elektronik) ke kantor kecamatan, sejak Senin (5/9) lalu. KTP elektronik itu sendiri mulai dicetak dalam September ini. Sosialisasi dilakukan ke kantor kecamatan, karena instansi ini punya peranan penting dalam mewujudkan E-KTP nanti.
Setiap kantor kecamatan, nantinya disediakan server dan komputer yang langsung terhubung (online) dengan server di Kantor Dinas Kependukan dan Catatan Sipil Kota Batu. Sedangkan di Dispenduk terhubung dengan Kementerian Dalam Negeri.
‘’Kami masih melakukan sosialisasi untuk pelaksanaan E-KTP ini. Dalam September ini, saya kira E-KTP sudah bisa direalisasikan untuk Kota Batu,’’ tegas Kepala Dispendukcapil, Drs H Syamsul Huda.
Mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ini menambahkan, nantinya pengurusan KTP bisa dilakukan pada kantor kecamatan atau Dispendukcapil. Hal itu juga untuk menghindari antrian di kantor Dispenduk, apalagi jika mereka sudah harus bergabung dengan warga yang mengurus Akta Kelahiran.
Selain melakukan sosialisasi E-KTP, Dispendukcapil saat ini juga masih konsentrasi pemasangan server pada tiga kecamatan dan kantor Dispendukcapil. Sedangkan petugas khusus untuk melayani warga yang mengurus KTP, juga sudah mendapatkan pelatihan khusus.
Bagi Kota Batu, E-KTP sangat dibutuhkan terkait pelaksanaan Pilkada 2012 mendatang. Sistem ini dalam rangka mewujudkan Single Identity (identitas tunggal), sehingga lebih baik untuk menghindari adanya pemilih ganda karena memiliki dua KTP.
Pembuatan E-KTP akan dilengkapi foto setengah badan, sidik jari dan data primer. Masing-masing penduduk akan memperoleh satu Nomor Induk Kependudukan (NIK), dan data tersebut akan online dengan pemerintah pusat.

Kunjungan ke Batu Per Hari 50 Ribu Wisatawan


BATU – Jumlah kendaraan yang datang ke Kota Batu selama libur lebaran kali ini, meningkat lima persen dibanding lebaran sebelumnya. Meski hanya lima persen, namun peningkatan tersebut makin membuat jalanan kota ini kian padat.
Dinas Perhubungan dan Informatika Kota Batu, ikut melakukan survey untuk mengetahui kendaraan yang masuk selama libur lebaran ini. Hal itu untuk mengetahui jumlah peningkatan, sekaligus sebagai salah atu acuan mengetahui kenaikan jumlah wisatawan.
‘’Itu adalah hasil sementara, karena kami belum bisa mengolah secara utuh. Untuk angka pasti, kami baru bisa mengeluarkan setelah kondisi arus kembali normal,’’ tegas Hidayat Murtadlo, Kepala Dinas Perhubungan dan Informatika.
Dari data tahun lalu, jumlah kendaraan yang masuk sangat tinggi. Untuk roda dua, sebanyak 17.769 unit. Sedangkan mobil 11.744 unit, dan bus 144 unit per hari. Dan tahun ini, peningkatannya lima persen dari angkat tahun lalu itu.
Jika diasumsikan rata-rata sepeda motor dikendarai dua orang, mobil lima orang dan bus 40 orang, jumlah wisatawan ke Kota Batu tahun lalu diperkirakan mencapai 45 ribu per hari. Dengan peningkatan sekitar lima persen, tahun ini jumlah wisatawan menjadi 50 ribu per hari.
‘’Itu artinya jumlah pengunjung selama lebaran ini sedikitnya  50 ribu orang per hari. Jumlah masih bisa meningkat, karena motor bisa membawa tiga orang bersama anak, begitu juga mobil dan bus bisa lebih dari hitungan terendah,’’ tegas Hidayat.
Dishub bersama Satlantas Polres Batu, sudah melakukan antisipasi peningkatan arus ke Kota Batu selama lebaran ini. Antisipasi itu antara lain memperbanyak jalur alternativ hingga menghimbau pembuatan tempat parkir baru bagi pengelola objek wisata.
‘’ Peningkatan lokasi parkir, terlihat jelas di sekitar Jatim Park 2. Halaman gedung kesenian, jalan masuk Perumahan Panderman Hill, lapangan dan jalan-jalan kampung menjadi lahan parkir, sehingga kendaraan tidak akan menumpuk di pinggir jalan,’’ paparnya.

Kota Batu Belum Punya Peta Potensi Wisata

BATU –Dibalik tingkat kunjungan wisata yang membeludak, Kota Batu masih memiliki kekurangan mendasar. Yakni, belum punya peta wisata secara keseluruhan sehingga membingungkan wisatawan untuk menuju tempat-tempat khusus.
Peta juga diperlukan pengunjung untuk mengetahui semua potensi sekaligus jalurnya, plus jalan alternativ jika sampai terjadi kemacetan di jalur utama.‘’ Kami ingin mengetahui objek wisata apa saja, yang ada di kota ini. Kalau ada peta, kami bisa mudah mengetahui jalan menuju objek tersebut. Kami sendiri sudah bertanya ke pusat informasi di Alun-alun, jawabannya peta sudah habis,’’ tegas Imron Sunari, wisatawan asal Kudus Jawa Tengah.
Imron yang baru pertama kali berkunjung ke Kota Batu, semestinya bisa dengan mudah mendapatkan peta. Jika ada peta yang tersedia di pusat informasi Alun-alun, peta tersebut dibuat oleh objek-objek wisata atau hotel tertentu yang isinya tidak lengkap, dan lebih menonjolkan potensi penyedia peta.
M Daddy, salah satu pengelola Alun-alun membenarkan jika wisatawan banyak meminta peta wisata itu sekaligus komplain. Menurutnya, peta seharusnya sudah disediakan pihak Pemkot dalam hal ini Disparda. ‘’ Kami jelas tidak bisa membuat peta wisata yang isinya bisa memuat keseluruhan potensi kota ini, karena kewenangan kami hanya mengelola Alun-alun saja,’’ tegas Dady.