Welcome to the Earth .... --- Salam Warkop ---

Halaman

Selasa, 18 Oktober 2011

Kutu Sisik Serang Pohon Apel

BATU – Setelah penyakit mata ayam banyak menyerang tanaman buah apel, kini giliran penyakit kutu sisik menyerang pohon. Ciri-ciri penyakit ini, pada kulit pohon buah yang menjadi ikon Kota Batu, itu bersisik seperti panuan. Pohon bisa mati, karena jenis penyakit tersebut menghisap sari makanan dalam tanah melalui batang pohon.
Kondisi itulah, yang membuat Sukarni petani apel di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, seperti putus asa karena tanaman apelnya pun terserang kutu sisik. Selain pohon yang cepat mengering, buah apel tidak bisa membesar melainkan teta mengecil. Imbasnya hasil panen terus anjlok.
‘’ Sebelum musin mangga dua bulan lalu, harga apel dari petani masih Rp 7000 sampai 8000 per kilogram. Sekarang harganya antara Rp 4000 hingga 5000 per kilogram dari petani. Kami tentu merugi, karena harga obat sangat mahal,” keluh Sukarni.
Dia menambahkan, kini para petani apel di desanya sudah banyak yang beralih profesi. Alasanya, menjadi petani apel tidak membawa untung. Dan kebanyakan dari mereka, pilih  mengalihkan fungsi lahan untuk tanaman pohon sengon maupun tebu. “ Belum pernah ada bantuan obat-obatan dari pemerintah, untuk mengatasi penyakit pohon apel. Padahal harga obat saat ini sangat tinggi,’’ katanya.
Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu, Mat Ali mengatakan bahwa pihaknya sudah lama mendengar keluhan petani apel soal keberadaan kutu sisik itu. Kini timnya sedang mencarikan solusi untuk memberantasnya. ‘’Tim kami sudah melakukan rapat sekaligus penelitian,’’jelas Mat Ali.
Dia pun berusaha memberikan pengertian, agar petani apel tidak beralih ke pertanian jenis lain. Masalahnya apel sudah menjadi ikon kota ini, dan tanaman buah itu terancam akan hilang jika petani berangsur-angsur meninggalkannya.
Data Dinas Pertanian dan Kehutanan menyebutkan, di Kota Batu sekarang lahan apel tinggal 2.500 hektare. Hampir setiap tahun  luas areal selalu berkurang 10 persen, karena lahannya digunakan untuk pemukiman penduduk mapun bangunan lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar