![]() Petugas juru pelihara Makam Mbah Batu, Hadi Sutrsino menjelaskan, perziarah umumnya datang setelah salat taraweh. Namun sejak kemarin pagi sampai menjelang sore tercatat sudah lebih dari 50 peziarah yang datang. “Para peziarah berasal dari Batu dan sekitarnya. Seperti dari Malang, Sidoarjo, Jombang, Kediri, Blitar, Mojokerto, Surabaya dan Pasuruan,” jelas Hadi. Jika dibanding hari biasa, kata Hadi, jumlah peziarah memang tak sebanyak saat Bulan Ramadan. Pada hari-hari biasa, jumlah peziarah dibawah 50 orang pada setiap harinya. Peziarah kata dia tak hanya datang dari dalam negeri saja. Belum lama ini terdapat 25 orang dari Malaysia ziarah ke makam Mbah Batu. “Peziarah dari Malaysia datang dalam satu rombongan pada bulan lalu,” jelasnya. Hadi memprediksi jumlah peziarah pada tahun ini meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ini karena kata dia, makam Mbah Batu semakin dikenal luas seiring dengan tingginya kunjungan wisatawan ke Batu. Selain ziarah, rombongan yang datang juga untuk melakukan penelitian dan belajar sejarah. Lima bulan lalu, tim peneliti dari Vietnam melakukan penelitian. Selain itu juga pelajar, mahasiswa dan kalangan LSM. Untuk diketahui, Mbah Batu berasal dari kata Mbah Tuwo. Karena ucapan,akhirnya lebih dikenal Mbah Batu. Mbah Tuwo adalah orang yang dituakan yang pertama kali menempati hutan Wonoaji, Kecamatan Bumiaji. Sejumlah peziarah yang ditemui secara terpisah mengatakan selalu rutin berziarah ke makam Mbah Batu. Apalagi saat menjelang Bulan Ramadan. Tradisi itu sudah lama dilakukan warga. “Setiap mau Bulan Ramadan, pasti saya ke sini. Ya buat ziarah, bagaimana bagaimana pun juga Mbah Batu adalah sosok yang dituakan disini,” kata sejumlah warga usai ziarah di makam Mbah Batu, kemarin. |
Senin, 01 Agustus 2011
Makam MBah Batu Diserbu Peziarah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar