Welcome to the Earth .... --- Salam Warkop ---

Halaman

Sabtu, 16 Juli 2011

Batu - Malang Dapat Perangkat e-KTP

Kota Batu dan Kota Malang dipastikan menerima perangkat (hardware) penunjang progam e-KTP, akhir bulan ini. Sebaliknya, Kabupaten Malang baru mendapat jatah alat yang sama 2012 nanti, karena wilayah berpenduduk 34 kecamatan ini dianggap belum siap.
‘’Peralatan itu bantuan langsung Kementerian Dalam Negeri disalurkan lewat Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil. Penyerahan akan dilakukan akhir bulan Juli ini,’’ tandas Ainul Yaqien, Sekretaris Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Jatim.
Menurut dia, peralatan e-KTP ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya data ganda penduduk pemilik KTP. Karena pembuatan KTP nantinya didata melalui data sidik jari dan iris mata (retina).
‘’Setiap kecamatan di kota Batu dan Malang akan menerima dua unit perangkat e-KTP. Satu alat untuk deteksi sidik jari dan satunya lagi untuk deteksi iris mata. Dengan dua data ini maka kemungkinan KTP ganda bisa dihindari,’’ ujar mantan Kabag Karier dan Pengembangan Biro Kepegawaian Pemprov Jatim ini.
Selain kota Batu dan Malang, 10 kabuparten / kota juga mendapat jatah alat yang sama. Diantaranya Kota Blitar, Kota Kediri, Kota Madiun, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, Kota Surabaya, Kabupaten Sampang, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pemekasan, dan Kabupaten Sidoarjo.
‘’Daerah lainnya kota Probolinggo dan kabupaten lain akan menerima pada 2012 mendatang. Meski yang menerima hanya 12 kab. / kota, tapi daerah yang siap menerapkan e- KTP ada 16 kab. / kota,’’ ujar pejabat berbadan subur ini.
Menurut dia, jika kedua peralatan sudah dibagikan maka progam e-KTP di Batu dan Malang harus segera dikebut. Karena pelaksanaan e-KTP hanya diberi waktu tidak lebih dari 100 hari.
‘’Perangkat lunaknya semua sudah siap dan online dengan data di pusat. Sekarang tengah dikebut pengadaan perangkat keras untuk penunjang alat yang dibagi di masing-masing kabupaten / kota se Indonesia. Investor pemenang pengadaannya baru ditetapkan minggu lalu,’’ katanya.
Di sisi lain, Ainul menyebutkan pada Disnakertransduk Jatim sekarang telah dibangun peralatan IT untuk menampung seluruh data penduduk se Jatim. Bahkan, peralatan yang harganya miliaran rupiah ini, diprediksi mampu menampung nama-nama jumlah penduduk hingga 2015 mendatang.
‘’Jika sekarang penduduk Jatim baru sekitar 37 juta orang, maka alat ini bisa menampung sampai 45 juta orang. Untuk beban data tambahan, volumenya telah disiapkan sesuai keperluan,’’ katanya.
Dikatakan dia, proses kependudukan yang online langsung dengan pusat, menjadikan peralatan IT Jatim bisa dimanfaatkan sebagai backup data atau menampung data kependudukan.
‘’Dari pada tidak berfungsi, maka data di dinas kami bisa dijadikan backup. Jika suatu saat data kependudukan pusat mengalami masalah, maka Jatim masih memiliki data tersendiri,’’ katanya.
Ditambahkan dia, Jatim tengah melaksanakan tiga program strategis nasional meliputi pemutakhiran data penduduk, penerbitan dan pemberian (NIK) bagi seluruh penduduk dan penerapan KTP elektronik.
‘’Pemutakhiran data sudah dilakukan 2010 lalu dengan model by name and by address. Selain itu ditunjang dengan pendataan door to door. Data yang sudah dimutakhirkan, akan dikonsolidasaikan database-nya  secara nasional di Kemendagri,’’ pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar