Welcome to the Earth .... --- Salam Warkop ---

Halaman

Selasa, 10 Mei 2011

SMKN 2 Kota Batu Produksi Sari Apel

BATU – Jiwa kewirausahaan (entrepreneur), tidak cukup hanya diberikan guru kepada siswa dengan praktek membuat produk terus-menerus. Sebaliknya, agar mempunyai hasil maka mindset atau jiwa tersebut harus ikut ditanamkan kepada calon-calon wirausahawan.
Itulah salah satu poin seminar kewirausahaan di SMKN 2 Kota Batu, Selasa (10/5). Dalam seminar itu, sekolah tersebut menghadirkan pembicara Dr Bambang Triono, Kabid Program dan Informasi VEDC Malang, serta perwakilan PT Batu Wisata Resources (BWR) Kota Batu.
‘’Ketika calon entrepreneur terus terusan diberikan praktek membuat produk, bisa saja mereka masih kekurangan bahkan bosan. Namun jika mindset atau kejiwaan ikut dibentuk, hal itu akan lebih baik,’’ ungkap Bambang Triono.
Menurutnya, untuk menumbuhkan jiwa entrepreneur itu, misalnya bisa dilakukan dengan menyentuh jiwa latihan melalui visualisasi. Film atau gambar-gambar tentang kegiatan entrepreneur, dapat menjadi inspirasi kejiwaan kewirausahaan.
Langkah berikutnya membentuk jiwa entrepreneur, dilakukan dengan hearing (mendengar). Mendengar ini bisa berarti mendapatkan kisah-kisah sukses para entrepreneur. Mereka bisa sukses walaupun dulunya hanya menggunakan modal pas-pasan, namun kini bisa hidup enak dan semua fasilitas ada di depan mata.
‘’Selain itu ada kegiatan lain untuk terjun kepada entrepreneur sukses. Misalnya saja, calon entrepreneur diajak kepada peternak sapi. Dia bisa melihat mulai penyediaan kandang, pemeliharaan harus langsung dilihat,’’ tegasnya.
Kepala SMKN2 Kota Batu, Imam Ghozali menjelaskan, kegiatan seminar itu merupakan rangkaian open house. Selain seminar, kegiatan laihn berupa bazaar, penayangan lagu dan tari, hiburan, lomba band dan merangkai buah dan sayur lokal.
Produk-produk dalam bazaar itu, rata-rata hasil kerja SMK dengan konsentrasi pertanian. Siswa sudah banyak memproduksi sari apel Esemka dan produk-produk Asbika (Asli Bikinan SMK). ‘’Di sini ada lahan pertanian, dan anak-anak langsung melakukan pengolahan hasil pertanian menjadi produk,’’ ungkapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar