KINI Kota Batu tidak hanya memiliki Crematorium Panca Budhi di Kecamatan Junrejo. Namun, tempat pembakaran jenazah semacam itu juga usai dibangun umat Hindu di Dusun Junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji. Tempat pembakaran jenazah tersebut, diberi nama Griya Pamuksan Margo Mulyo. Bangunannya mirip sebuah candi, karena terinsipirasi Candi Panataran di Blitar, yang Jumat kemarin diresmikan Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko. Pengurus Pusat Parisada Hindhu Dharma Indonesia (PHDI), Dewa Ketut Suranaya mengaku salut dengan karya umat Hindhu kota wisata ini. Bangunan pamuksan seperti ini, dikatakan termasuk yang pertama di Indonesia. Bahkan di Bali yang mayoritas penduduknya beragama Hindhu, belum memiliki bangunan pamuksan. Mereka memang sudah punya kegiatan Ngaben (pembakaran mayat), Pamuksan (pengabenan) selama ini dilakukan di lapangan atau pura. ‘’ Jadi ini sangat luar biasa, sehingga nanti juga ada upacara Ngaben di Batu layaknya di Bali dengan menggunakan tempat ini,’’ ungkap pria yang berdomisili di Bali ini. Penyuluh agama Hindhu Kementrian Agama Kabupaten Kediri, Yuliono ikut hadir sekaligus memberikan ular-ular dalam acara peresmian tersebut. Dia menjelaskan, dalam angama Hindu, arwah leluhur harus dimuksakan (diantarkan) ke Sang Hyang Widhi Wasa. ‘’ Setelah upacara Melaspas (disucikan), kemudian jenazah dikremasi agar arwah leluhur diantar ke Sang Hyang Widhi. Semua itu tugas seorang anak kepada orangtua untuk mikul duwur mendem jero. Jika tidak dimuksakan, arwah akan tetap menunggu di alam Pasetran (pemakaman),’’ urai dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Kediri itu. Walikota Batu, Eddy Rumpoko berharap keberadaan Griya Pamuksan Umat Hindu semakin menambah keragaman wisata. Dia mengimbau kegiatan umat Hindu, baik dalam melakukan pembakaran jenazah atau lainnya, bisa menjadi etalasenya Bali. ‘’Dengan begitu, Kota Batu akan semakin dikenal. Saat upacara Ogoh-ogoh saja, banyak warga Bali kagum atas terselenggaranya upacara tersebut. Awalnya mereka kurang mengenal Batu, sekarang banyak orang mencari tahu tentang kota ini,’’ ungkapnya. Pihaknya menginginkan, Pemerintah bisa membantu dari sisi infrastruktur. Misalnya perbaikan maupun pelebaran jalan, sehingga wisatawan akan sangat mudah menuju tempat ngaben, dan Pura Arjuno Giri di Dusun Junggo. |
Sabtu, 21 Mei 2011
Tak Perlu ke Bali, Bumiaji pun Punya Pembakaran Jenazah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar