BATU – Masih maraknya tabung elpiji ngowos, terutama untuk ukuran tiga kilogram, kian mendorong semangat ibu-ibu mengikuti sosialisasi. Mereka pun aktif dalam pelatihan pencegahan dan penanggulangan kebakaran di Songgoriti Gang Macan, Kelurahan Songgokerto, Kamis (26/5) kemarin. Pelatihan itu diselenggarakan UPTD Pemadam Kebakaran (PMK) Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang. Puluhan ibu-ibu dari jamaah tahlil Songgoriti itu juga banyak melemparkan pertanyaan seputar masalah kompor kepada petugas PMK. Antara lain jarak kompor dengan tabung gas, besaran api yang aman.‘’ Apakah selang yang pendek, memudahkan terjadinya kebakaran,’’ ungkap seorang peserta pelatihan. ‘’ Kalau selangnya pendek, saya kira tidak mempengaruhi adanya kebakaran sejauh selang masih baik dan penanganan juga betul. Namun lebih baik memang selangnya agak panjang,’’jawab Kepala UPTD PMK Santoso Wardoyo. Menurut Santoso Wardoyo, mengatakan, sosialisasi tersebut memiliki nilai tinggi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dalam pencegahan dan penanganan kebakaran. Mereka pasti panik, ketika terjadi kebakaran apalagi jika tidak bisa melakukan penanganan secara cepat. Peserta pun juga dilatih bagaimana cara mengatasi kebakaran, dengan menggunakan peralatan simulasi pencegahan. Jika ada elpiji ngowos dan terjadi ledakan, langkah awal bisa dilakukan dengan menutup api menggunakan pasir atau karung berisi pasir. Bila api ternyata tetap menyala, tentu harus menghubungi PMK. ‘’Kami melatih cara mematikan api pada langkah awal, kemudian memberikan informasi jika ada api yang tidak bisa ditangani,’’tandas Santoso, yang menambahkan sosialisasi sebelumnya juga diberikan di rumah sakit. |
Kamis, 26 Mei 2011
Warga Songgoriti Atasi Elpiji Ngowos
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar